Ā Pasalnya bila sudah terlanjut masuk atau tersebar virus atau penyakit hewan menular ini, tentu tidak hanya berdampak kepada kematian ternak saja, tapi juga bisa berimbang kepada masalah ekonomi yang berkepanjangan. Sebab, untuk pemulihan atau pemusnhana penyebab penyakit tentu butuh waktu yang cukup lama.
Ā Ā Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur, menyebut hingga hari ini di Provinsi Papua tidak ditemukan virus ASF. Hal ini dikarenakan pihaknya telah melakukan penutupan akses ternak dan produk olahan babi dari luar daerah.
Ā āSurveilans kami fokuskan di Kabupaten Jayapura, lantaran populasi ternak babi banyak di daerah tersebut, selain itu juga menjadi lalu lintas masuknya ternak babi dari Kabupaten Sarmi dan bandara,ā ucapnya.
Sabelina mengatakan, setengah dari populasi ternak babi di Mimika telah mati akibat ASF alias Demam Babi Afrika tersebut.Ā Sabelina menyebut, pemerintah tengah gencar memutus mata rantai penyebaran ASF agar ternak babi yang masih tersisa diupayakan untuk diselamatkan.
Dengan setengah populasi babi yang masih tersisaĀ kata Sabelina harus diselamatkan. Ia pun meminta masyarakat agar bersama pemerintah memutus mata rantai penyebaran ASF dengan tidak membuang bangkai babi sembarangan serta meningkatkan keamanan hayati (biosecurity).Ā
Normalnya, sistem kekebalan tubuhĀ yang sehat biasanya melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan benda asing lainnya. Namun, padaĀ penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh justruĀ menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Sabelina menekankan, peternak babi dapat terus memperhatikan dan menjaga biosecurity guna memutus mata rantai penyebaran demam babi Afrika tersebut.Ā āBatasi orang luar masuk ke area kandang. Pemilik ternak juga diingatkan untuk selalu mengganti pakaian saat masuk kandang,ā ungkap Sabelina.Ā
Selain di area tersebut, Karantina Papua Selatan bersama Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Selatan juga melakukan tindakan yang sama diarea kandang dan memberikan edukasi padaĀ peternak babi yang ada di wilayah Merauke. Kegiatan desinfeksi kandang dilakukan selama empat hari dimulaiĀ 20 Februari 2024.
Suzana menyebut, apa yang dilakukan tersebut seiring dengan maraknya perkembangan virus ASF. Terlebih di daerah tetangga seperti Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, ada 142 ekor babi mati setiap harinya.
Ā Ā Meski begitu di Kota Jayapura belum ditemukan tanda-tanda infeksi virus baru tersebut ke ternak babi. Pihaknya juga terus waspada dengan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya terutama untuk memastikan tidak adanya hewan masuk terutama bagi dari luar Kota Jayapura terutama dari daerah-daerah yang memang saat ini sudah terinfeksi virus tersebut seperti di Timika.