Tuesday, October 29, 2024
23.7 C
Jayapura

Sopir Keluhkan,  Sering Terendam Banjir dan Kurang Perhatian Pemerintah

Melihat Kondisi Terminal Pasar Induk Regional Youtefa

Tidak dirawat setelah terkena banjir beberapa tahun yang lalu, Kondisi Terminal angkutan umum Pasar Induk Regional Youtefa sangat memprihatinkan, padahal Pasar tersebut merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Jayapura.

Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura

Kamis (16/5) kemarin, Cenderawasih menyambangi lokasi terminal yang berada dibagian depan Pasar Induk Regional Youtefa. Terminal ini memang dibangun satu kawasan dengar pasar, dengan maksud untuk memudahkan transportasi maupun mobilisasi pedagang dalam mengangkut barang dagangan. Termasuk pengunjung  yang ingin berbelanja.

  Hanya saja, kondisi terminal ini kini sSangat memprihatinkan, tanpak kumuh dan tidak terawat, lantai bagian dalam terminal tertutup tanah, kayu serta plafon tapak rubuh dan rapuh.

  Terminal angkutan umum itu dikelilingi timbunan air kotor yang mengenang di lokasi tersebut. Tak hanya itu, di sisi kiri pintu masuk terminal juga ada terlihat tumpukan sampah yang belum diangkat.

Baca Juga :  Dampak Teknologi, Bahasa Daerah Kurang Penutur dan Terlupakan

   Koordinator sopir trayek wilayah Koya,  Sulaeman (51), mengaku kondisi ini terjadi sejak Pasar Induk Youtefa mengalami banjir sejak tiga atau empat tahun yang lalu.

  “Setahu saya kondisi seperti ini kurang lebih tiga atau empat tahun yang lalu, dan sejak itu pemerintah tidak memperhatikan tempat ini lagi,” kata Suleiman kepada Cenderawasih Pos, Kamis (16/5).

   Dia mengharapkan pemerintah untuk segera memperbaiki terminal tersebut, mengingat   terminal tersebut sering terendam banjir ketika musim hujan tiba. “Secara pribadi, saya berharap untuk ada perbaikan, terutama mungkin yang sederhana dulu,  ditinggikan supaya agak terbebas dari banjir begitu,” harapnya.

  Sulaiman, mewakili teman-teman sopirnya juga  menginginkan pemerintah untuk bekerja yang fleksibelnya dulu seperti ditimbun atau  dicor supaya tercipta suatu kenyamanan untuk penumpang yang tunggu di terminal tersebut.

Baca Juga :  Bekerja Profesional dan Kedepankan Nilai Kemanusiaan

  Dijelaskan Suleiman bahwa kondisi sekarang ini cukup berbeda, ketika hujan terminal tersebut langsung banjir. Sebab, sudah tidak ada lagi saluran atau selokan pembuangan air. Hal ini tentu berbeda dari dulu, saat terminal dan pasar ini baru dibangun.

    “Sekarang betul-betul kalau hujan itu banjir, kalu dulu mungkin karena selokan ataupun saluran air masih bagus, jarang terjadi banjir, tapi untuk tahun ini agak parah, ” jelas Suleiman.

Melihat Kondisi Terminal Pasar Induk Regional Youtefa

Tidak dirawat setelah terkena banjir beberapa tahun yang lalu, Kondisi Terminal angkutan umum Pasar Induk Regional Youtefa sangat memprihatinkan, padahal Pasar tersebut merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Jayapura.

Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura

Kamis (16/5) kemarin, Cenderawasih menyambangi lokasi terminal yang berada dibagian depan Pasar Induk Regional Youtefa. Terminal ini memang dibangun satu kawasan dengar pasar, dengan maksud untuk memudahkan transportasi maupun mobilisasi pedagang dalam mengangkut barang dagangan. Termasuk pengunjung  yang ingin berbelanja.

  Hanya saja, kondisi terminal ini kini sSangat memprihatinkan, tanpak kumuh dan tidak terawat, lantai bagian dalam terminal tertutup tanah, kayu serta plafon tapak rubuh dan rapuh.

  Terminal angkutan umum itu dikelilingi timbunan air kotor yang mengenang di lokasi tersebut. Tak hanya itu, di sisi kiri pintu masuk terminal juga ada terlihat tumpukan sampah yang belum diangkat.

Baca Juga :  Titik Ibukota Sudah Ada, Kantor Bupati Diusulkan Jadi Kantor Gubernur Sementara

   Koordinator sopir trayek wilayah Koya,  Sulaeman (51), mengaku kondisi ini terjadi sejak Pasar Induk Youtefa mengalami banjir sejak tiga atau empat tahun yang lalu.

  “Setahu saya kondisi seperti ini kurang lebih tiga atau empat tahun yang lalu, dan sejak itu pemerintah tidak memperhatikan tempat ini lagi,” kata Suleiman kepada Cenderawasih Pos, Kamis (16/5).

   Dia mengharapkan pemerintah untuk segera memperbaiki terminal tersebut, mengingat   terminal tersebut sering terendam banjir ketika musim hujan tiba. “Secara pribadi, saya berharap untuk ada perbaikan, terutama mungkin yang sederhana dulu,  ditinggikan supaya agak terbebas dari banjir begitu,” harapnya.

  Sulaiman, mewakili teman-teman sopirnya juga  menginginkan pemerintah untuk bekerja yang fleksibelnya dulu seperti ditimbun atau  dicor supaya tercipta suatu kenyamanan untuk penumpang yang tunggu di terminal tersebut.

Baca Juga :  Pj. Sekda: Masuk Dunia Kerja Harus Punya Kompetensi

  Dijelaskan Suleiman bahwa kondisi sekarang ini cukup berbeda, ketika hujan terminal tersebut langsung banjir. Sebab, sudah tidak ada lagi saluran atau selokan pembuangan air. Hal ini tentu berbeda dari dulu, saat terminal dan pasar ini baru dibangun.

    “Sekarang betul-betul kalau hujan itu banjir, kalu dulu mungkin karena selokan ataupun saluran air masih bagus, jarang terjadi banjir, tapi untuk tahun ini agak parah, ” jelas Suleiman.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya