Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Â Wilayah V Jayapura dalam pernayataannya menegaskan bahwa isu akan terjadi Tsunami adalah hoax namun warga tetap saja memilih mengungsi ke tempat yang aman.
Sejumlah pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II hingga Rabu (4/1) petang masih berada di tenda-tenda darurat depan rumah sakit. Mereka enggan kembali masuk ke ruangan lantaran khawatir terjadi gempa bumi susulan.
Kepanikan warga pasca gempa yang terjadi sekira pukul 22.00 WIT ada Selasa (3/1) direspon warga dengan kepanikan. Ratusan warga yang tinggal di Dok VIII, Dok IX dan APO Pantai Distrik Jayapura Utara memilih untuk mengungsi.
Hingga tadi malam gempa susulan masih saja terjadi, kendati goncangan gempa tak sebesar Senin (2/1) lalu, namun masyarakat merasa was-was akan gempa tersebut.
Situasi gempa susulan yang terjadi sejak Senin (2/1) kemarin tidak hanya memberi efek kerusakan ringan pada bangunan infrastruktur tetapi juga menimbulkan rasa trauma. Beberapa warga mengaku sulit tidur nyenyak dan terkadang melompat sendiri ketika terjadi getaran meski bukan akibat gempa.
Berulang yang terjadi di Kota Jayapura hingga Kabupaten Keerom pada Senin (2/1) sini hari menimbulkan dampak. Tak hanya membangunkan banyak orang kemudian menuliskan dalam status tetapi juga ada beberapa bangunan fisik yang kabarnya terdampak.
Disaat sebagian besar masyarakat masih terlelap tidur tiba-tiba gempa yang lumayan kuat menggguncang Kota Jayapura dan sekitarnya, Selasa (2/1) kemarin itu membuat masyarakat panik dan langsung ke luar rumah, bangunan dan sebagainya. Gempa yang cukup kuat itu berlangsung beberapa kali dalam waktu cukup dekat.