Friday, May 10, 2024
23.7 C
Jayapura

Jokowi : Saya Hanya Jadi Jembatan

Dengan adanya silaturahmi politik, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu juga meyakini akan memberikan efek kesejukan bagi masyarakat. Sebab harus diakui, selama pemilu, sempat muncul ketegangan di masyarakat akibat berbeda pilihan. “Kalau ada silaturrahmi seperti itu, pasti akan mengurangi ketegangan antar pendukung,” terangnya.

Apalagi, jika ada silaturahmi antar capres dan cawapresnya sembari menunggu hasil akhir. Saleh meyakini akan jauh lebih menyejukkan. “Saya menilai, itu justu sangat penting. Itu bisa diindikasikan sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan negara. Dengan begitu, semuanya menjadi tenang,” kata dia.

Beragam reaksi terus mengalir usai pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemarin (19/2) giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memberikan respons pertemuan SP dan Jokowi pada Minggu (18/2) tersebut.

Juru Bicara PKS M. Kholid mengatakan pihaknya menghargai langkah politik Surya Paloh sebagai kewenangan otonom partai. ”Kami menghormati setiap langkah partai politik lain dalam membangun komunikasi politik,” kata Kholid dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga :  Motif Penembakan Brigadir Yosua Multitafsir

Sebagai partai koalisi yang sama-sama mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pilpres 2024, PKS tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai pertemuan SP dan Jokowi di Istana Merdeka tersebut. PKS mengaku ingin fokus mengawal suara pemilu.

Kholid menegaskan, para saksi PKS di seluruh Indonesia sedang berjuang keras mengawal suara rakyat. Partai berlambang bulan sabit dan butiran padi itu ingin pemilu berjalan jujur dan adil (jurdil) tanpa kecurangan. ”Jika ada kekurangan dan kecurangan ya harus dikoreksi dan diluruskan,” ungkapnya.

Mengenai sikap PKS usai pemilu nanti, Kholid menegaskan partainya bakal berpijak pada keputusan Musyawarah Majelis Syura, lembaga tertinggi dalam struktur PKS. Dia menyebut, musyawarah rencananya akan dilakukan setelah semua proses penghitungan suara secara resmi di KPU selesai.

”Sekali lagi, jangan buru-buru (mengambil sikap, Red), ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas,” imbuhnya.

Di sisi lain, Nasdem menegaskan pertemuan SP dengan Jokowi hanya makan malam biasa. Kehadiran SP tersebut merupakan undangan Jokowi dan berlangsung secara tertutup. Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan, pertemuan itu bukan permintaan SP sebagaimana disebut pihak Staf Presiden.  ”Kehadiran Ketum NasDem Pak Surya Paloh adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” ujar Hermawi dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga :  9 Jam Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Ganjar-Mahfud Mengaku Sempat Berkeringat

Ketua DPP Nadem Willy Aditya menambahkan, SP merupakan sosok yang terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Dia menyebut, dalam pertemuan dengan Jokowi, SP bicara tentang banyak hal tentang kebangsaan dan dinamika politik Indonesia saat ini. ”Banyak sekali yang mereka bahas selama satu jam,” ujarnya.

Mengenai pesan khusus yang disampaikan Jokowi ke SP, Willy mengaku pertemuan keduanya hanya silaturahmi dan dialog biasa. Dia menegaskan, pertemuan semacam itu bukan hal baru. Menurutnya, komunikasi itu menjadi kunci dalam proses silaturahmi dua belah pihak. (far/lyn/lum/tyo)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dengan adanya silaturahmi politik, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu juga meyakini akan memberikan efek kesejukan bagi masyarakat. Sebab harus diakui, selama pemilu, sempat muncul ketegangan di masyarakat akibat berbeda pilihan. “Kalau ada silaturrahmi seperti itu, pasti akan mengurangi ketegangan antar pendukung,” terangnya.

Apalagi, jika ada silaturahmi antar capres dan cawapresnya sembari menunggu hasil akhir. Saleh meyakini akan jauh lebih menyejukkan. “Saya menilai, itu justu sangat penting. Itu bisa diindikasikan sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan negara. Dengan begitu, semuanya menjadi tenang,” kata dia.

Beragam reaksi terus mengalir usai pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemarin (19/2) giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memberikan respons pertemuan SP dan Jokowi pada Minggu (18/2) tersebut.

Juru Bicara PKS M. Kholid mengatakan pihaknya menghargai langkah politik Surya Paloh sebagai kewenangan otonom partai. ”Kami menghormati setiap langkah partai politik lain dalam membangun komunikasi politik,” kata Kholid dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga :  Tak Peduli Hinaan Elite Politik, Prabowo: Lebih Baik Saya Dicintai Rakyat Desa

Sebagai partai koalisi yang sama-sama mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pilpres 2024, PKS tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai pertemuan SP dan Jokowi di Istana Merdeka tersebut. PKS mengaku ingin fokus mengawal suara pemilu.

Kholid menegaskan, para saksi PKS di seluruh Indonesia sedang berjuang keras mengawal suara rakyat. Partai berlambang bulan sabit dan butiran padi itu ingin pemilu berjalan jujur dan adil (jurdil) tanpa kecurangan. ”Jika ada kekurangan dan kecurangan ya harus dikoreksi dan diluruskan,” ungkapnya.

Mengenai sikap PKS usai pemilu nanti, Kholid menegaskan partainya bakal berpijak pada keputusan Musyawarah Majelis Syura, lembaga tertinggi dalam struktur PKS. Dia menyebut, musyawarah rencananya akan dilakukan setelah semua proses penghitungan suara secara resmi di KPU selesai.

”Sekali lagi, jangan buru-buru (mengambil sikap, Red), ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas,” imbuhnya.

Di sisi lain, Nasdem menegaskan pertemuan SP dengan Jokowi hanya makan malam biasa. Kehadiran SP tersebut merupakan undangan Jokowi dan berlangsung secara tertutup. Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan, pertemuan itu bukan permintaan SP sebagaimana disebut pihak Staf Presiden.  ”Kehadiran Ketum NasDem Pak Surya Paloh adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” ujar Hermawi dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga :  Ketua KPU Merauke Mengundurkan Diri

Ketua DPP Nadem Willy Aditya menambahkan, SP merupakan sosok yang terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Dia menyebut, dalam pertemuan dengan Jokowi, SP bicara tentang banyak hal tentang kebangsaan dan dinamika politik Indonesia saat ini. ”Banyak sekali yang mereka bahas selama satu jam,” ujarnya.

Mengenai pesan khusus yang disampaikan Jokowi ke SP, Willy mengaku pertemuan keduanya hanya silaturahmi dan dialog biasa. Dia menegaskan, pertemuan semacam itu bukan hal baru. Menurutnya, komunikasi itu menjadi kunci dalam proses silaturahmi dua belah pihak. (far/lyn/lum/tyo)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya