JAYAPURA-Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota, Kompol Dian Novita Pietersz mengungkapkan bahwa persoalan Jembatan Yotefa yang selama ini masih dikeluhkan warga sejatinya tidak hanya ditangani oleh Satlantas.
Untuk ranahnya malah lebih tepat ditangani oleh pemerintah provinsi karena menjadi asset Pemprov. Namun berhubung lokasinya masuk wilayah kota sehingga seharusnya pihak Pemprov lebih mengambil peran untuk penanganannya dan sifat Satlantas hanyalah membackup yang berkaitan dengan lalu lintas.
“Persoalan jembatan saat ini masih dikeluhkan soal banyaknya anak – anak muda yang menggunakan jalur jembatan untuk balapan. Lalu ada juga yang memarkir kendaraannya di atas badan jembatan termasuk beraktifitas lain semisal mancing, jasa pemotretan,” kata Dian saat ditemui di Polresta, Rabu (27/3).
Sedangkan untuk jalan Holtekamp disebutkan bahwa persoalan penerangan menjadi sesuatu yang paling banyak dikeluhkan. Pasalnya dengan trek lurus dan datar membuat pengguna jalan kerap memacu laju kendaraan.
Iapun menyampaikan bahwa semua masalah di atas akan dibahas dalam forum lalu lintas karena berstatus jalan nasional.
“Jadi perlu ditangani secara lintas sektor mulai dari Dishub Provinsi, Balai Jalan hingga Ditlantas, bukan akhirnya Satlantas yang berdiri paling depan,” beber Dian.
Iapun menyinggung soal masih adanya anak – anak muda yang suka kebut kebutan. Ini kata wanita berdarah Ambon ini perlu ditangani lebih tegas dan terukur. “Mungkin saat ini dosisnya masih sehari sekali, padahal untuk mengeliminir aksi – aksi balap liar dan lainnya ini perlu dosis 3 kali sehari dan tunggu saja waktunya,” imbuhnya. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos