Menurutnya, kehadiran RS Vertikal Jayapura juga harus selaras dengan semangat Otsus, bukan sekadar simbol pembangunan. Ia menekankan pentingnya implementasi nyata dari UU Otsus dalam bentuk pelayanan kesehatan yang inklusif dan berpihak kepada masyarakat Papua.
Febiola juga mendorong agar RS Vertikal dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam membuka lapangan kerja bagi tenaga kesehatan bagi Orang Asli Papua. Ia meminta agar prinsip afirmasi 80 : 20 diterapkan, yakni 80 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal dan 20 persen dari luar Papua.
“OAP tidak bisa menjadi penonton di tanahnya sendiri. Kehadiran RS Vertikal harus benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi mereka,” katanya.
Selain itu, Febiola mengingatkan pentingnya pemanfaatan Dana Otsus secara tepat guna untuk peningkatan kesejahteraan, terutama dalam menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan memadai.
Kepada masyarakat, khususnya OAP, ia juga mengimbau agar memperhatikan kelengkapan dokumen identitas seperti KTP dan Kartu Keluarga. Sebab, banyak warga yang tidak bisa mengakses pengobatan gratis karena tidak memiliki dokumen tersebut.
“Kalau kita tidak punya KTP, bagaimana pemerintah bisa mendata kita untuk mendapatkan bantuan, termasuk pelayanan kesehatan gratis. Ini hal yang tampak sepele, tapi sangat berdampak,” tutupnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos