Karena itu, hampir dipastikan, masih banyak anak yang memiliki resiko terkena stunting di Kota Jayapura. Untuk partisipasi orangtua untuk mengikuti posyandu, pihaknya sedang mendorong perda yang bisa memberikan ruang bagi orangtua untuk ikut dalam kegiatan posyandu. Tidak saja bagi ASN tapi juga karyawan dan karyawati swasta juga bisa mengikuti Posyandu.
“Kita juga sudah membuat Perda kalau seandainya sudah keluar akan kita berlakukan. Karyawan-karyawati itu bisa mengambil cuti, fakultatif sehari dan dia bisa mengakses atau mendatangi tempat Posyandu,” ujarnya.
Dia menambahkan, penanganan stunting itu juga dilakukan kepada remaja putri dengan mendapatkan tablet tambah darah, juga kepada ibu hamil, ibu menyusui. Selain itu, ada pemberian makanan tambahan, kepada ibu hamil, kemudian bayi balita. Program makan bergizi ini akan turun bersama-sama dengan dokter spesialis stunting, itu tidak hanya memberi makan.
“Kalau sudah stunting sangat sulit untuk berubah tetapi yang harus dilakukan adalah pencegahannya. Jadi ibu hamil tidak boleh anemia dan bagaimana caranya, supaya itu tidak dialami oleh ibu hamil. Kemudian anak anak remaja putri, kita berikan tablet tambah darah. Kemudian pendidikan termasuk lansia dan sebagainya. Kita ajar juga dan itu pencegahan,” tambahnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos