Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Tahun ini Dinkes Siapkan Rp 6 Miliar Untuk Stunting

JAYAPURA-Keseriusan Pemkot Jayapura untuk menangani stunting di Kota Jayapura masih terus dilakukan. Salah satunya dengan alokasi anggaran yang disiapkan untuk menangani stunting di Kota Jayapura pada tahun 2024 ini

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, tahun ini Pemkot Jayapura mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting sebesar Rp 6 miliar.

“Di Dinas Kesehatan tahun ini untuk anggaran stunting itu sekitar Rp 6 miliar,” kata Ni Nyoman Sri Antari, Senin (17/3).

   Dikatakan, stunting di Kota Jayapura masih cukup tinggi. Jumlah pada tahun 2023 lalu mencapai 2000-an kasus. Di satu sisi upaya penanganannya masih saja terus dilakukan oleh pemerintah.

Menurut dia, tingginya angka stunting di Kota Jayapura, sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor utama. Misalnya kesadaran orang tua membawa anaknya ke Posyandu. Selain itu karena faktor kesibukan orangtua bekerja, sehingga tidak sempat membawa anaknya ke Posyandu.

Baca Juga :  Dinkes Diminta Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Saat ini pihaknya mencatat baru 25 persen bayi dan balita yang rutin mendatangi tempat Posyandu.

   “Persoalan utama di kita  untuk mengukur stunting itu adalah semua anak-anak balita itu harusnya dibawa ke Posyandu tetapi kenyataannya kita baru 25%,” ungkapnya.

JAYAPURA-Keseriusan Pemkot Jayapura untuk menangani stunting di Kota Jayapura masih terus dilakukan. Salah satunya dengan alokasi anggaran yang disiapkan untuk menangani stunting di Kota Jayapura pada tahun 2024 ini

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, tahun ini Pemkot Jayapura mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting sebesar Rp 6 miliar.

“Di Dinas Kesehatan tahun ini untuk anggaran stunting itu sekitar Rp 6 miliar,” kata Ni Nyoman Sri Antari, Senin (17/3).

   Dikatakan, stunting di Kota Jayapura masih cukup tinggi. Jumlah pada tahun 2023 lalu mencapai 2000-an kasus. Di satu sisi upaya penanganannya masih saja terus dilakukan oleh pemerintah.

Menurut dia, tingginya angka stunting di Kota Jayapura, sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor utama. Misalnya kesadaran orang tua membawa anaknya ke Posyandu. Selain itu karena faktor kesibukan orangtua bekerja, sehingga tidak sempat membawa anaknya ke Posyandu.

Baca Juga :  Anggaran Terbatas, Pemkot Tidak Siapkan THR bagi ASN

Saat ini pihaknya mencatat baru 25 persen bayi dan balita yang rutin mendatangi tempat Posyandu.

   “Persoalan utama di kita  untuk mengukur stunting itu adalah semua anak-anak balita itu harusnya dibawa ke Posyandu tetapi kenyataannya kita baru 25%,” ungkapnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya