Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

20 Kali Pasar Murah Pemprov, Daging Sapi Paling Diminati

JAYAPURAPemerintah Provinsi Papua kembali menggelar pasar murah jelang Idul Fitri 1445 Hijriah, di halaman Masjid Raya Baiturrahim, Kota Jayapura, Kamis (4/4). Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, menyebut ini Pasar Murah ke-20 yang digelar Pemprov selama ramadan tahun 2024.

   “Sepanjang ramadan sudah ke-20 kalinya kami menggelar Pasar Murah. Baik dilakukan di rumah rumah ibadah maupun tempat umum. Kami juga masih terus melakukan Pasar Murah sesuai kebutuhan masyarakat yang merayakan Idul Fitri,” ucap Susi kepada wartawan.

  Pada pasar murah ini, Pemerinah Provinsi Papua melalui Dinas Peternakan menyediakan daging sapi sebanyak 125 kg. Juga menyediakan sejumlah komoditas dengan harga lebih murah dari harga di pasaran, dan komoditas yang paling banyak diburu adalah minyak goreng, telur, bawang merah, cabai dan beras medium SPHP Perum Bulog.

Baca Juga :  Alfonsina Ondi Peraih Medali Emas Pertama Papua

  “Pasar murah yang dilaksanakan ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat jelang lebaran,” ujarnya.

   Suzana mengakui, antusias masyarakat cukup tinggi. Hal ini terbukti dari kehadiran masyarakat lebih awal di lokasi pasar murah. Banyak yang berburu keperluan lebaran seperti daging, telur, minyak, gula, dan lainnya.

   “Perlu diingat ini bagian dari menjaga keterjangkauan harga komoditi. Karena menyambut lebaran ini pasti permintaan tinggi, dan akan berdampak pada harga barang. Sekaligus menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Papua,” jelasnya.

  Suzana menjelaskan, ada perbedaan harga pada pasar murah yang di gelar pemerintah. Dimana harga daging sapi beku Rp 125 ribu/kg sementara di pasar harganya 145 ribu/kg. Begitu juga dengan beras, terdapat selisih harga dengan harga pasar.

Baca Juga :  14 Pemda Termasuk Pemprov Papua Belum Ajukan Pencairan Otsus Tahap II

  “Daging yang banyak peminatnya, karena harganya sangat berbeda dari pasar. Pemerintah masih terus melakukan pasar murah hingga H-2 lebaran nanti,” ujarnya.

   Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan stok Bapok, sebab stok di Papua sangat cukup menjelang lebaran 2024.

JAYAPURAPemerintah Provinsi Papua kembali menggelar pasar murah jelang Idul Fitri 1445 Hijriah, di halaman Masjid Raya Baiturrahim, Kota Jayapura, Kamis (4/4). Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, menyebut ini Pasar Murah ke-20 yang digelar Pemprov selama ramadan tahun 2024.

   “Sepanjang ramadan sudah ke-20 kalinya kami menggelar Pasar Murah. Baik dilakukan di rumah rumah ibadah maupun tempat umum. Kami juga masih terus melakukan Pasar Murah sesuai kebutuhan masyarakat yang merayakan Idul Fitri,” ucap Susi kepada wartawan.

  Pada pasar murah ini, Pemerinah Provinsi Papua melalui Dinas Peternakan menyediakan daging sapi sebanyak 125 kg. Juga menyediakan sejumlah komoditas dengan harga lebih murah dari harga di pasaran, dan komoditas yang paling banyak diburu adalah minyak goreng, telur, bawang merah, cabai dan beras medium SPHP Perum Bulog.

Baca Juga :  Cek di Pasaran, Tidak Ditemukan Produk yang Rusak

  “Pasar murah yang dilaksanakan ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat jelang lebaran,” ujarnya.

   Suzana mengakui, antusias masyarakat cukup tinggi. Hal ini terbukti dari kehadiran masyarakat lebih awal di lokasi pasar murah. Banyak yang berburu keperluan lebaran seperti daging, telur, minyak, gula, dan lainnya.

   “Perlu diingat ini bagian dari menjaga keterjangkauan harga komoditi. Karena menyambut lebaran ini pasti permintaan tinggi, dan akan berdampak pada harga barang. Sekaligus menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Papua,” jelasnya.

  Suzana menjelaskan, ada perbedaan harga pada pasar murah yang di gelar pemerintah. Dimana harga daging sapi beku Rp 125 ribu/kg sementara di pasar harganya 145 ribu/kg. Begitu juga dengan beras, terdapat selisih harga dengan harga pasar.

Baca Juga :  14 Pemda Termasuk Pemprov Papua Belum Ajukan Pencairan Otsus Tahap II

  “Daging yang banyak peminatnya, karena harganya sangat berbeda dari pasar. Pemerintah masih terus melakukan pasar murah hingga H-2 lebaran nanti,” ujarnya.

   Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan stok Bapok, sebab stok di Papua sangat cukup menjelang lebaran 2024.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya