Wednesday, May 1, 2024
24.7 C
Jayapura

Sukacita Paskah, Harus Jadi Teladan Hidup Bagi Orang Lain

JAYAPURA-Umat Katolik Stasi Santo Agustinus  Entrop, Paroki St. Petrus dan Paulus Argapura tampak gembira mengikuti misa Paskah Raya,   Minggu (31/3) kemarin. Ruangan hingga halaman luar Gereja di dipenuhi umat, dari berbagai komunitas basis gerejawi.

   Uskup Emeritus Leo Laba Ladjar, OFM dalam homilinya menyampaikan bahwa Peristiwa Paskah merupakan langkah pertama untuk memulai kehidupan yang baru, yaitu kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi Tuhan dan sesama. Juga menjadi pribadi yang baru yang lebih beriman dan percaya.

   Paskah sendiri memiliki arti sebagai hari untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian-Nya di hari ketiga setelah di Kayu Salib. Kebangkitan-Nya menandai sebagai kemenangan Yesus dari kematian dan dosa.

Baca Juga :  Cegah Ceramah Politik Praktis di Gereja, Pimpinan Sinode Akan Melakuan Kontrol

  Penebusan dan pembayaran dosa yang dilakukan Tuhan Yesus tidak bisa dinilai dan digantikan dengan hal apapun. Adapun kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bagi kehidupan umat Kristiani sebagai berikut.

  “Kita menjadi orang-orang yang beruntung dalan Kristus dan kehidupan karena terpilih menjadi anak-anak Tuhan dan menyiarkan ajaran-Nya,” ujarnya saat homili.

   Dikatakan hari raya Minggu Paskah  bagian dari pembebasan siksaan maut dan dosa yang telah dilakukan, karena Tuhan telah menebus dan membayar dosa-dosa umat-Nya. “Kebangkitan Yesus memberikan perubahan dalam hidup kita. Ia memberikan transformasi posisi kehidupan. Status, kemurnian hati dan batin dalam diri secara perlahan bergerak ke arah yang lebih baik ketika meyakini Yesus sebagai Juru Selamat,” tuturnya

Baca Juga :  Pengeroyok Anggota Polisi Disidang

JAYAPURA-Umat Katolik Stasi Santo Agustinus  Entrop, Paroki St. Petrus dan Paulus Argapura tampak gembira mengikuti misa Paskah Raya,   Minggu (31/3) kemarin. Ruangan hingga halaman luar Gereja di dipenuhi umat, dari berbagai komunitas basis gerejawi.

   Uskup Emeritus Leo Laba Ladjar, OFM dalam homilinya menyampaikan bahwa Peristiwa Paskah merupakan langkah pertama untuk memulai kehidupan yang baru, yaitu kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi Tuhan dan sesama. Juga menjadi pribadi yang baru yang lebih beriman dan percaya.

   Paskah sendiri memiliki arti sebagai hari untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian-Nya di hari ketiga setelah di Kayu Salib. Kebangkitan-Nya menandai sebagai kemenangan Yesus dari kematian dan dosa.

Baca Juga :  Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 3,6 T, Tapi  Tak Ada Perusda yang Sehat

  Penebusan dan pembayaran dosa yang dilakukan Tuhan Yesus tidak bisa dinilai dan digantikan dengan hal apapun. Adapun kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bagi kehidupan umat Kristiani sebagai berikut.

  “Kita menjadi orang-orang yang beruntung dalan Kristus dan kehidupan karena terpilih menjadi anak-anak Tuhan dan menyiarkan ajaran-Nya,” ujarnya saat homili.

   Dikatakan hari raya Minggu Paskah  bagian dari pembebasan siksaan maut dan dosa yang telah dilakukan, karena Tuhan telah menebus dan membayar dosa-dosa umat-Nya. “Kebangkitan Yesus memberikan perubahan dalam hidup kita. Ia memberikan transformasi posisi kehidupan. Status, kemurnian hati dan batin dalam diri secara perlahan bergerak ke arah yang lebih baik ketika meyakini Yesus sebagai Juru Selamat,” tuturnya

Baca Juga :  Majelis Rakyat Papua Selatan Gelar Pertemuan dengan Masyarakat 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya