Saturday, May 4, 2024
24.7 C
Jayapura

Guru di Merauke Kembali Akan Gelar Aksi Demo 

MERAUKE – Setelah menggelar aksi demo damai ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke beberapa hari lalu yang menolak keputusan bupati Merauke terkait dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), maka para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merauke itu akan kembali menggelar aksi demo damai dengan tuntutan yang sama hari ini, Senin (22/04/2024). Bahkan aksi yang dilakukan tersebut yang   tentu berakibat tutupnya sekolah di Merauke.   

   Wakil Ketua II PGRI Kabupaten Merauke Luckianus Liptiay kepada wartawan di sela-sela launching Pekan Olahraga Pelajar Papua Selatan, membenarkan aksi demo yang akan digelar ke Kantor Bupati Merauke untuk dapat bertemu dengan bupati Merauke.

‘’Iya, Senin besok akan ada demo  dari kami para guru akan ke kantor bupati untuk bertemu dengan Bapak bupati,’’ kata Luckianus Liptiay. Aksi demo ini, lanjut  Kepala Sekolah SMAN Urum ini setelah audiens dengan bupati Merauke pada Jumat (19/04/2024) gagal terlaksana.

Baca Juga :  Masih Bermasalah, Pelantikan Dua Kepala Kampung Ditunda    

‘’Awalnya, pada Jumat kemarin itu, kami akan melakukan audiens dengan Pak Bupati Merauke selaku piminan daerah untuk minta penjelasan sesuai dengan Perbub yang sudah dikeluarkan. Tapi, sudah menunggu untuk bertemu dengan pak Bupati  tapi rupanya beliau belum berkenan bertemu dengan kami sehingga. Pada hal kami sudah menungu di hari Jumat kemarin itu dari pukul 08.00-14.00 WIT. Tapi tapi tidak bisa. Sehingga teman-teman  gurtu mendesak untuk melakukan kegiatan jelak diantara terjelek. Senin besok itu, semua sekolah tutup  karena semua bapak ibu guru sedang memperjuangkan hak-haknya yang selama ini dizolimi dengan Rp 500 ribu,’’ kata  Luckianus Liptiay.

Luckianus mejelaskan bahwa PGRI Kabupaten Merauke telah menyurat ke semua sekolah di Merauke baik negeri maupun sekolah yayasan untuk tidak buka pada Senin karena semua  guru akan menuju ke Kantor Bupati. Dan pihaknya juga telah meminta izin ke Polres Merauke.

Baca Juga :  Pemekaran Tiga Provinsi di Papua Masuk Badan Legeslasi      

‘’’Aksi itu akan berlangsung 1 hari kalau tuntutan disetujui pemerintah. Tapi, kalau tidak, maka akan berlanjut sampai tuntutan dipenuhi,’’ tambahnya.

Sebagaimana diketahui dari aksi demo pertama bahwa  pada guru tersebut menolak keputusan bupati Merauke terkait TPP tahun 2024. Dimana untuk guru ASN yang belum lulus sertifikasi hanya diberikan TPP sebesar Rp 500 ribu yang menurut  para guru tersebut sebagai sebuah pelecehan terhadap profesi guru. Padahal guru juga dalah ASN. Ini karena ASN struktural yang bekerja di perkantoran lulusan SMA-SMK diberikan TPP  diatas Rp 1 juta. (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Setelah menggelar aksi demo damai ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke beberapa hari lalu yang menolak keputusan bupati Merauke terkait dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), maka para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merauke itu akan kembali menggelar aksi demo damai dengan tuntutan yang sama hari ini, Senin (22/04/2024). Bahkan aksi yang dilakukan tersebut yang   tentu berakibat tutupnya sekolah di Merauke.   

   Wakil Ketua II PGRI Kabupaten Merauke Luckianus Liptiay kepada wartawan di sela-sela launching Pekan Olahraga Pelajar Papua Selatan, membenarkan aksi demo yang akan digelar ke Kantor Bupati Merauke untuk dapat bertemu dengan bupati Merauke.

‘’Iya, Senin besok akan ada demo  dari kami para guru akan ke kantor bupati untuk bertemu dengan Bapak bupati,’’ kata Luckianus Liptiay. Aksi demo ini, lanjut  Kepala Sekolah SMAN Urum ini setelah audiens dengan bupati Merauke pada Jumat (19/04/2024) gagal terlaksana.

Baca Juga :  Ratusan  Petugas RSUD Merauke Datangi DPRD 

‘’Awalnya, pada Jumat kemarin itu, kami akan melakukan audiens dengan Pak Bupati Merauke selaku piminan daerah untuk minta penjelasan sesuai dengan Perbub yang sudah dikeluarkan. Tapi, sudah menunggu untuk bertemu dengan pak Bupati  tapi rupanya beliau belum berkenan bertemu dengan kami sehingga. Pada hal kami sudah menungu di hari Jumat kemarin itu dari pukul 08.00-14.00 WIT. Tapi tapi tidak bisa. Sehingga teman-teman  gurtu mendesak untuk melakukan kegiatan jelak diantara terjelek. Senin besok itu, semua sekolah tutup  karena semua bapak ibu guru sedang memperjuangkan hak-haknya yang selama ini dizolimi dengan Rp 500 ribu,’’ kata  Luckianus Liptiay.

Luckianus mejelaskan bahwa PGRI Kabupaten Merauke telah menyurat ke semua sekolah di Merauke baik negeri maupun sekolah yayasan untuk tidak buka pada Senin karena semua  guru akan menuju ke Kantor Bupati. Dan pihaknya juga telah meminta izin ke Polres Merauke.

Baca Juga :  Dinas Perketat Perjalanan Guru dan Kepala Sekolah ke Kota     

‘’’Aksi itu akan berlangsung 1 hari kalau tuntutan disetujui pemerintah. Tapi, kalau tidak, maka akan berlanjut sampai tuntutan dipenuhi,’’ tambahnya.

Sebagaimana diketahui dari aksi demo pertama bahwa  pada guru tersebut menolak keputusan bupati Merauke terkait TPP tahun 2024. Dimana untuk guru ASN yang belum lulus sertifikasi hanya diberikan TPP sebesar Rp 500 ribu yang menurut  para guru tersebut sebagai sebuah pelecehan terhadap profesi guru. Padahal guru juga dalah ASN. Ini karena ASN struktural yang bekerja di perkantoran lulusan SMA-SMK diberikan TPP  diatas Rp 1 juta. (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya