MERAUKE– Salah satu ABK dari KM Fadhil Jaya bernama Jumain (31) yang ditangkap otoritas Autralia pada 18 Juli lalu , akhirnya tiba Merauke dengan menggunakan Lion Air dari Bandara Ngurarai, Bali, Rabu (14/8) kemarin.
Tiba sekitar pukul 08.30 WIT, Jumain tampak bersama dengan Janjing , salah satu dari ABK KMN Putra Ihsan yang masih tertinggal sebelumnya di Australia karena masih menjalani perawatan.
Jika sebelum-sebelumnya para nelayan yang dipulangkan dari PNG atau Australia selalu didampingi dari petugas pemerintah, Jumain tiba di Merauke tersebut tanpa pendampingan dari aparat pemerintah. Ini karena biaya pemulangan dari Bali ke Merauke tersebut ditanggung sendiri oleh keluarga Jumain. Saat tiba di terminal kedatangan, Jumain terlihat hanya dijemput oleh istri dan 2 anak perempuannya yang masih kecil.
Kepada wartawan, Jumain mengaku jika kepulangannya ke Merauke atas biaya sendiri, kecuali dari Darwin-Bali ditanggung pemerintah Australia ditambah uang saku sebesar 50 dolar Australia atau setara Rp 450.000. Uang yang diberikan itu yang digunakan membeli makanan selama berada di Bali.
Jumain juga mengaku bahwa kapal Fadhil Jaya yang mereka gunakan menangkap ikan, masuk ke perairan Australia baru 1 hari. Selama 1 hari itu pihaknya baru menangkap 10 gelembung ikan (ikan kakap) .
‘’Kapal, ikan dan seluruh barang yang ada di atas kapal disita pihak Australia,’’ katanya. Jumain menambahkan jika pihaknya dibebaskan karena baru pertama kali masuk ke perairan Australia itu.
Ditanya leih lanjut soal 4 temannya yang lain, Jumain mengaku belum mendapatkan kabar apakah masih di Bali atau lanjut ke Makassar. ‘’Karena 4 orang itu duluan tiba di Indonesia. Saya dengan Janjing yang terakhir dipulangkan,’’ tambahnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos