Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

SMP Negeri Gudang Arang Diserang OTK, 2 Orang Terluka 

MERAUKE- Kasus penyerangan dilakukan oleh 4 Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap , Kelurahan Kamahedoga, Kabupaten  Merauke, Kamis (31/3), mengakibatkan  dua orang terluka yakni kepala sekolah John M dan suami seorang guru di sekolah tersebut.

Data yang dihimpun di lapangan pada Sabtu (2/4) menyembutkan, penyerangan dilakukan oleh 4 orang tersebut masuk ke dalam lingkungan sekolah secara tiba-tiba dengan membawa alat tajam seperti hammer, obeng dan pisau, membuat siswa yang ada di di dalam kelas berhamburan keluar karena ketakutan.

Kepala sekolah yang ada di sekolah tersebut kemudian menjadi sasaran penyerangan pertama, akibatnya, dirinya mengalami  luka di bagian jari tangan sebelah kiri. “Kalau kepala sekolah terluka di jari tangan kiri. Pelaku menggunakan obeng,” kata seorang guru yang suaminya menjadi salah satu sasaran penganiayaan dari para pelaku tersebut.

Diungkapkan, suaminya saat itu, mencoba melindungi seorang ibu guru lainnya yang tengah hamil tua 9 bulan, saat para pelaku tersebut sedang menuju ke ibu hamil. “Kalau suami dan saya coba melindungi ibu guru yang hamil tua. Saya bayangkan kalau mereka tendang atau dorong dalam keadaan hamil besar begitu,” jelasnya.

Baca Juga :  Di Tapal Batas, Satgas Yonif 725/Woroagi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal

Namun dirinya tidak melihat, salah satu pelaku menyerang suaminya dari belakang dan memukul kepala dengan hammer, akibatnya luka dengan 8 jahitan. Lalu menusuk dengan obeng membuat salah satu gigi bagian depan suaminya tersebut patah. Pelaku juga memukul bagian rusuk kiri, sehingga salah satu rusuk suaminya retak. “Saya juga dipukul oleh para pelaku tersebut,” kata ibu guru tersebut.

Dia menjelaskan, setelah para pelaku tersebut keluar dari sekolah, kemudian masyarakat yang ada di jalan masuk sekolah sempat mengejar dan menghajar mereka. Namun lanjutnya, polisi tiba di TKP setelah para pelaku tersebut sudah keluar dari sekolah. “Kalau polisi cepat datang, pasti hari itu ada pelaku yang ditangkap,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN Gudang Arang John Mailoa yang dihubungi media ini lewat telepon selulernya tidak respon. Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Merauke Aiptu Udin Santoso ketika dihubungi menjelaskan, pihak sekolah atau korban belum membuat laporan resmi atas kejadian tersebut. “Mereka baru datang membuat pengaduan, tapi laporan secara resmi belum mereka buat,” terangnya.

Baca Juga :  Ditabrak Truk Puso, Pengendara Honda Beat Street Tewas

Kendati demikian, Aiptu Udin Santoso mengungkapkan, pelaku penyerangan dan penganiayaan di SMPN Gudang Arang itu adalah orang yang sama melakukan penyerangan di perumahan Dinas Kejaksaan Negeri Merauke di jalan Iriana Bakti Merauke pada hari yang sama, yang melukai 4 orang. “Mereka melakukan penyerangan dulu di Perumahan Kejaksaan, setelah itu kemudian di SMPN Gudang Arang,” tandasnya.

Sementara itu, atas kejadian tersebut pihak sekolah meliburkan sekolah sampai Selasa (5/4) besok. “Setelah kejadian, kami dipulangkan dan libur. Tanggal 6 April baru masuk kembali,” kata seorang siswa SMPN Gudang Arang saat ditemui Sabtu 2 April 2022. (ulo/tho)

MERAUKE- Kasus penyerangan dilakukan oleh 4 Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap , Kelurahan Kamahedoga, Kabupaten  Merauke, Kamis (31/3), mengakibatkan  dua orang terluka yakni kepala sekolah John M dan suami seorang guru di sekolah tersebut.

Data yang dihimpun di lapangan pada Sabtu (2/4) menyembutkan, penyerangan dilakukan oleh 4 orang tersebut masuk ke dalam lingkungan sekolah secara tiba-tiba dengan membawa alat tajam seperti hammer, obeng dan pisau, membuat siswa yang ada di di dalam kelas berhamburan keluar karena ketakutan.

Kepala sekolah yang ada di sekolah tersebut kemudian menjadi sasaran penyerangan pertama, akibatnya, dirinya mengalami  luka di bagian jari tangan sebelah kiri. “Kalau kepala sekolah terluka di jari tangan kiri. Pelaku menggunakan obeng,” kata seorang guru yang suaminya menjadi salah satu sasaran penganiayaan dari para pelaku tersebut.

Diungkapkan, suaminya saat itu, mencoba melindungi seorang ibu guru lainnya yang tengah hamil tua 9 bulan, saat para pelaku tersebut sedang menuju ke ibu hamil. “Kalau suami dan saya coba melindungi ibu guru yang hamil tua. Saya bayangkan kalau mereka tendang atau dorong dalam keadaan hamil besar begitu,” jelasnya.

Baca Juga :  Tiga  Terduga Pelaku Pembunuhan Dua Warga Diamankan 

Namun dirinya tidak melihat, salah satu pelaku menyerang suaminya dari belakang dan memukul kepala dengan hammer, akibatnya luka dengan 8 jahitan. Lalu menusuk dengan obeng membuat salah satu gigi bagian depan suaminya tersebut patah. Pelaku juga memukul bagian rusuk kiri, sehingga salah satu rusuk suaminya retak. “Saya juga dipukul oleh para pelaku tersebut,” kata ibu guru tersebut.

Dia menjelaskan, setelah para pelaku tersebut keluar dari sekolah, kemudian masyarakat yang ada di jalan masuk sekolah sempat mengejar dan menghajar mereka. Namun lanjutnya, polisi tiba di TKP setelah para pelaku tersebut sudah keluar dari sekolah. “Kalau polisi cepat datang, pasti hari itu ada pelaku yang ditangkap,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN Gudang Arang John Mailoa yang dihubungi media ini lewat telepon selulernya tidak respon. Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Merauke Aiptu Udin Santoso ketika dihubungi menjelaskan, pihak sekolah atau korban belum membuat laporan resmi atas kejadian tersebut. “Mereka baru datang membuat pengaduan, tapi laporan secara resmi belum mereka buat,” terangnya.

Baca Juga :  Jadi Terdepan, Lanud Merauke Harus Selalu Siap Gelar Operasi

Kendati demikian, Aiptu Udin Santoso mengungkapkan, pelaku penyerangan dan penganiayaan di SMPN Gudang Arang itu adalah orang yang sama melakukan penyerangan di perumahan Dinas Kejaksaan Negeri Merauke di jalan Iriana Bakti Merauke pada hari yang sama, yang melukai 4 orang. “Mereka melakukan penyerangan dulu di Perumahan Kejaksaan, setelah itu kemudian di SMPN Gudang Arang,” tandasnya.

Sementara itu, atas kejadian tersebut pihak sekolah meliburkan sekolah sampai Selasa (5/4) besok. “Setelah kejadian, kami dipulangkan dan libur. Tanggal 6 April baru masuk kembali,” kata seorang siswa SMPN Gudang Arang saat ditemui Sabtu 2 April 2022. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya