Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Nyaris Diperkosa, Kepala IRT Dibacok

MERAUKE-Nasib nahas dialami  Fransina Bayup, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Merauke yang tinggal di daerah Kudamati Cikombong, Kelurahan Kamundu Merauke, Senin  (31/10). Pasalnya, korban nyaris diperkosa oleh pelaku yang tak dikenal karena menggunakan topeng saat masuk ke dalam kamar korban.

Saat datang ke SPKT Polres Merauke, korban dibopong oleh dua ibu-ibu karena tidak kuat berjalan akibat luka parang di kepala bagian belakang korban. Petugas SPKT yang menerima dan melihat itu  bertanya kepada  korban, kenapa tidak istirahat saja dulu, biar pihak keluarga saja yang melaporkan.

Yang dijawab oleh korban bahwa pihak keluarga sudah melaporkan ke bagian lalu lintas, namun  polisi yang menerima laporan minta korbannya datang laporkan langsung. ‘’Makanya saya paksa datang saja,’’ kata korban. 

Baca Juga :  Tertibkan PKL di Taman Libra

Korban mengungkapkan bahwa  pada Senin (31/10) sekitar pukul 03.30 WIT, dirinya dalam posisi tidur  dalam kamar. Sedangkan anak  perempuannya tidur di kamar sebelah. Saat itu, dalam kamar lampu dalam posisi padam atau mati. 

‘’Saat saya tidur, saya rasa ada yang goyang paha saya,’’kata korban. Saat tidur itu, korban mengaku hanya pakai baju dan celana dalam. Ketika merasakan ada yang goyang-goyang pahannya, korban mengira itu anak perempuannya datang dan sampaikan kalau dirinya masih  ingin tidur karena capek kerja.

‘’Saya sampaikan, anak jangan kasih bangun. Saya masih tidur dan capek. Tapi, dia masih raba-raba paha saya. Lalu saya buka mata. Tuhan Yesus ternyata, bukan anak perempuan saya tapi  laki-laki,’’ katanya.

Baca Juga :  Tak Bisa Tunjukkan Hasil PCR, 3 Penumpang Diamankan

Kaget melihat laki-laki masuk dalam kamarnya  dan menggunakan topeng, korban langsung berteriak minta tolong. Kemudian pelaku menganyunkan parang dua kali ke kepala korban yang mengenai  kepala bagian belakang.

‘’Kalau saya lihat tangan pelaku agak gemetaran, mungkin takut juga karena saya sudah berteriak dan langsung  bacok kepala saya dua kali, setelah itu langsung melarikan diri,’’ katanya.

Korban sendiri mengaku tidak mengenal pelaku karena  menggunakan topeng, apalagi dalam keadaan gelap karena lampu saat itu  dalam keadaan padam.  Setelah menjelaskan kronologi kejadian itu, korban diantar pulang mobil patroli  sedangkan laporan dilanjutkan anak korban. (ulo/tho)

MERAUKE-Nasib nahas dialami  Fransina Bayup, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Merauke yang tinggal di daerah Kudamati Cikombong, Kelurahan Kamundu Merauke, Senin  (31/10). Pasalnya, korban nyaris diperkosa oleh pelaku yang tak dikenal karena menggunakan topeng saat masuk ke dalam kamar korban.

Saat datang ke SPKT Polres Merauke, korban dibopong oleh dua ibu-ibu karena tidak kuat berjalan akibat luka parang di kepala bagian belakang korban. Petugas SPKT yang menerima dan melihat itu  bertanya kepada  korban, kenapa tidak istirahat saja dulu, biar pihak keluarga saja yang melaporkan.

Yang dijawab oleh korban bahwa pihak keluarga sudah melaporkan ke bagian lalu lintas, namun  polisi yang menerima laporan minta korbannya datang laporkan langsung. ‘’Makanya saya paksa datang saja,’’ kata korban. 

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Anggota Lanud JA Dimara Ternyata Juniornya

Korban mengungkapkan bahwa  pada Senin (31/10) sekitar pukul 03.30 WIT, dirinya dalam posisi tidur  dalam kamar. Sedangkan anak  perempuannya tidur di kamar sebelah. Saat itu, dalam kamar lampu dalam posisi padam atau mati. 

‘’Saat saya tidur, saya rasa ada yang goyang paha saya,’’kata korban. Saat tidur itu, korban mengaku hanya pakai baju dan celana dalam. Ketika merasakan ada yang goyang-goyang pahannya, korban mengira itu anak perempuannya datang dan sampaikan kalau dirinya masih  ingin tidur karena capek kerja.

‘’Saya sampaikan, anak jangan kasih bangun. Saya masih tidur dan capek. Tapi, dia masih raba-raba paha saya. Lalu saya buka mata. Tuhan Yesus ternyata, bukan anak perempuan saya tapi  laki-laki,’’ katanya.

Baca Juga :  Januari, Terapkan Swab bagi Pelaku Perjalanan   

Kaget melihat laki-laki masuk dalam kamarnya  dan menggunakan topeng, korban langsung berteriak minta tolong. Kemudian pelaku menganyunkan parang dua kali ke kepala korban yang mengenai  kepala bagian belakang.

‘’Kalau saya lihat tangan pelaku agak gemetaran, mungkin takut juga karena saya sudah berteriak dan langsung  bacok kepala saya dua kali, setelah itu langsung melarikan diri,’’ katanya.

Korban sendiri mengaku tidak mengenal pelaku karena  menggunakan topeng, apalagi dalam keadaan gelap karena lampu saat itu  dalam keadaan padam.  Setelah menjelaskan kronologi kejadian itu, korban diantar pulang mobil patroli  sedangkan laporan dilanjutkan anak korban. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya