Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Pejabat Negara Pertama yang Mengaku Adanya Pelanggaran HAM masa lalu di Papua

Mengenang Sosok Almarhum Lukas Enembe, Mantan Gubernur Papua Dua Periode 

Almarhum Lukas Enembe, pergi untuk selama-lamanya pada Selasa (26/12) llau. Beberapa tokoh yang mengenalnya, menyebut jika almarhum adalah orang yang berpihak kepada masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku, ras dan agama. Cenderawaih Pos merangkum kesaksian beberapa tokoh terkait sosok Lukas Enembe di mata mereka.

Laporan: Elfira-Jayapura

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dapil Papua, Willem Wandik menyebut, meninggalnya Lukas Enembe bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan Tanah Papua. Melainkan juga ujian berat bagi masyarakat Papua.

  “Saat ini, di tengah duka yang mendalam. Mari kita menjaga kebersamaan dan menunjukkan sikap hormat serta kesantunan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada beliau (Lukas Enembe-red),” ucap Willem.

Baca Juga :  Iblis Penyebab Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa, Bukan Perempuan

  Kendati meninggalkan perasaan duka, namun ia meminta untuk mengapresiasi perjuangan besar Bapak Lukas Enembe dalam membangun Tanah Papua. Pengorbanan dan dedikasinya yang tak kenal lelah adalah cerminan dari kepemimpinan yang luar biasa.

  “Kita harus mengenang beliau dengan menghormati nilai nilai adat yang beradab, yang telah menjadi bagian dari keberadaban tinggi masyarakat Papua. Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas dan kelancaran proses penjemputan serta pemakaman jenazah almarhum Bapak Lukas Enembe,” ucapnya.

   Lanjutmya, penjemputan almarhum hendaknya dilakukan dengan perasaan damai, mencerminkan nilai-nilai keberadaban dan hormat kepada tokoh besar yang telah berjuang untuk kemajuan Tanah Papua.

  “Mari kita mengedepankan sikap kesantunan untuk menjaga ketentraman, karena kita adalah suku bangsa yang memiliki adat yang beradab. Bapak Lukas Enembe adalah salah satu tokoh dan pemimpin peradaban tanah Papua,” bebernya.

Baca Juga :  STC Langkah Pemerintah Mendukung Percepatan Pembangunan dan Investasi di Papua

   Menurutnya, almarhum meninggalkan warisan yang tak terlupakan, dan sebagai masyarakat Papua yang beradab, kita memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan dan visi pembangunan yang beliau perjuangkan.

   “Semoga kepergian beliau menjadi pemicu untuk bersatu, membangun, dan menjaga keharmonisan di Tanah Papua,” pintanya.

Mengenang Sosok Almarhum Lukas Enembe, Mantan Gubernur Papua Dua Periode 

Almarhum Lukas Enembe, pergi untuk selama-lamanya pada Selasa (26/12) llau. Beberapa tokoh yang mengenalnya, menyebut jika almarhum adalah orang yang berpihak kepada masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku, ras dan agama. Cenderawaih Pos merangkum kesaksian beberapa tokoh terkait sosok Lukas Enembe di mata mereka.

Laporan: Elfira-Jayapura

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dapil Papua, Willem Wandik menyebut, meninggalnya Lukas Enembe bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan Tanah Papua. Melainkan juga ujian berat bagi masyarakat Papua.

  “Saat ini, di tengah duka yang mendalam. Mari kita menjaga kebersamaan dan menunjukkan sikap hormat serta kesantunan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada beliau (Lukas Enembe-red),” ucap Willem.

Baca Juga :  Iblis Penyebab Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa, Bukan Perempuan

  Kendati meninggalkan perasaan duka, namun ia meminta untuk mengapresiasi perjuangan besar Bapak Lukas Enembe dalam membangun Tanah Papua. Pengorbanan dan dedikasinya yang tak kenal lelah adalah cerminan dari kepemimpinan yang luar biasa.

  “Kita harus mengenang beliau dengan menghormati nilai nilai adat yang beradab, yang telah menjadi bagian dari keberadaban tinggi masyarakat Papua. Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas dan kelancaran proses penjemputan serta pemakaman jenazah almarhum Bapak Lukas Enembe,” ucapnya.

   Lanjutmya, penjemputan almarhum hendaknya dilakukan dengan perasaan damai, mencerminkan nilai-nilai keberadaban dan hormat kepada tokoh besar yang telah berjuang untuk kemajuan Tanah Papua.

  “Mari kita mengedepankan sikap kesantunan untuk menjaga ketentraman, karena kita adalah suku bangsa yang memiliki adat yang beradab. Bapak Lukas Enembe adalah salah satu tokoh dan pemimpin peradaban tanah Papua,” bebernya.

Baca Juga :  Kendalikan Inflasi, Pemprov dan Daerah Lakukan Pemantauan Harga dan Stok Barang

   Menurutnya, almarhum meninggalkan warisan yang tak terlupakan, dan sebagai masyarakat Papua yang beradab, kita memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan dan visi pembangunan yang beliau perjuangkan.

   “Semoga kepergian beliau menjadi pemicu untuk bersatu, membangun, dan menjaga keharmonisan di Tanah Papua,” pintanya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya