Thursday, March 13, 2025
25.7 C
Jayapura

Pendapatan Satu MCK Bisa Rp 15 juta/Bulan, Walikota Perintahkan Digratiskan

Melihat Fasilitas MCK yang Ada di Komplek Pasar Otonom

Ada pepatah bilang, bilang ingin tahu kemampuan managerial pimpinan sebuah kantor/lembaga, lihatlah perhatian terhadap fasilitas toiletnya. Terkesan sederhana, namun toilet yang bersih dan layak sangat mendukung kenyamanan dalam bekerja bila sewaktu-waktu ingin buang hajat, termasuk di dalam lingkungan pasar Otonom Kotaraja.

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Keberadaan sarana toilet pada kantor pelayanan publik merupakan salah satu fasilitas yang sangat dibutuhkan. Sarana Toilet Umum tentunya sangat dibutuhkan oleh siapa saja yang berpergian agar dapat merasa nyaman berada di luar, tanpa menurunkan martabat manusia dalam membuang hajat.

  Fasilitas toilet atau Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang ada di kompleks Pasar Otonom Kotaraja ini, juga tidak lepas dari pengamatan Walikota Abisai Rollo dan juga Wakil Walikota Rustan Saru saat melakukan sidak di hari pertama kerja, pasca Sertijab dengan mantan Penjabat Wali Kota Jayapura awal pekan kemarin.

Baca Juga :  SK DPRK Pengangkatan Jalur Adat Masih Tunggu Putusan PTUN

   Bahkan, dalam kesempatan tersebut, Walikota ABR selain mengambil kebijakan untuk membuka portal pasar Otonom dan membuka operasional pasar dari pukul 03.00 WIT hingga pukul 22.00 WIT.

  “Kita sudah mendengar keluhan pedagang, dan mulai hari ini kita tetapkan, jam buka tutup pasar dimulai dari pukul  03:00 pagi hingga jam 10:00 malam. Portal juga akan kita bongkar agar masyarakat tidak merasa terganggu,” ungkapnya.

  Masalah lain yang ditemukan di Pasar Otonom itu yakni soal kamar mandi yang berbayar, tanpa karcis retribusi.  Walikota juga sempat mengisyaratkan agar fasilitas MCK ini bisa digratiskan bagi para pengunjung pasar, baik para pedagang atau pembeli yang beraktifitas di Pasar Otonom Kotaraja. Diduga, selama ini  hanya dimanfaatkan oknum tertentu.

Baca Juga :  Peduli HIV-AIDS, JEJACA dan Rojali Rutin Sosialisasi

   “Tidak boleh ada pungutan lagi, saya sudah perintahkan agar itu dihapus karena tidak ada aturannya dan pedagang bebas (tidak bayar) untuk buang air,”cetusnya.

Melihat Fasilitas MCK yang Ada di Komplek Pasar Otonom

Ada pepatah bilang, bilang ingin tahu kemampuan managerial pimpinan sebuah kantor/lembaga, lihatlah perhatian terhadap fasilitas toiletnya. Terkesan sederhana, namun toilet yang bersih dan layak sangat mendukung kenyamanan dalam bekerja bila sewaktu-waktu ingin buang hajat, termasuk di dalam lingkungan pasar Otonom Kotaraja.

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Keberadaan sarana toilet pada kantor pelayanan publik merupakan salah satu fasilitas yang sangat dibutuhkan. Sarana Toilet Umum tentunya sangat dibutuhkan oleh siapa saja yang berpergian agar dapat merasa nyaman berada di luar, tanpa menurunkan martabat manusia dalam membuang hajat.

  Fasilitas toilet atau Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang ada di kompleks Pasar Otonom Kotaraja ini, juga tidak lepas dari pengamatan Walikota Abisai Rollo dan juga Wakil Walikota Rustan Saru saat melakukan sidak di hari pertama kerja, pasca Sertijab dengan mantan Penjabat Wali Kota Jayapura awal pekan kemarin.

Baca Juga :  Tidak Hanya Bangunan, SDM dan Sarana Pendukung Lainnya Belum Lengkap

   Bahkan, dalam kesempatan tersebut, Walikota ABR selain mengambil kebijakan untuk membuka portal pasar Otonom dan membuka operasional pasar dari pukul 03.00 WIT hingga pukul 22.00 WIT.

  “Kita sudah mendengar keluhan pedagang, dan mulai hari ini kita tetapkan, jam buka tutup pasar dimulai dari pukul  03:00 pagi hingga jam 10:00 malam. Portal juga akan kita bongkar agar masyarakat tidak merasa terganggu,” ungkapnya.

  Masalah lain yang ditemukan di Pasar Otonom itu yakni soal kamar mandi yang berbayar, tanpa karcis retribusi.  Walikota juga sempat mengisyaratkan agar fasilitas MCK ini bisa digratiskan bagi para pengunjung pasar, baik para pedagang atau pembeli yang beraktifitas di Pasar Otonom Kotaraja. Diduga, selama ini  hanya dimanfaatkan oknum tertentu.

Baca Juga :  Festival yang Unik, Berjanji Akan Kembali Tahun Depan

   “Tidak boleh ada pungutan lagi, saya sudah perintahkan agar itu dihapus karena tidak ada aturannya dan pedagang bebas (tidak bayar) untuk buang air,”cetusnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/