Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Berawal dari Gagal di Pleg, Tiga Kali Seleksi Langsung Jadi ketua

Mengenal Lebih Dekat Ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon (Bagian-1)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia secara resmi melantik lima orang Komioner KPU Provinsi Papua Periode 2023-2024. Setelah dilantik, dalam rapat pleno penentuan ketua, Steve Dumbon terpilih sebagai ketua KPU Provinsi Papua. Siapa Steve Dumbon dan bagaimana perjuangannya menjadi Komisioner KPU Papua ? Berikut laporannya.

Laporan: Yonathan, Jayapura

SETELAH mendapat informasi pelantikan lima orang komisioner KPU Provinsi Papua Periode 2023-2028, pada tanggal 5 Juli 2023 lalu, Cenderawasih Pos langsung menghubungi Steve Dumbon salah satu komisioner KPU Papua yang dilantik KPU RI di Jakarta bersama empat orang rekannya, Diana Dorthea Simbiak, Yohanes Fajar Irianto dan Abd. Hadi, untuk memberikan ucapan selamat.

Cenderawasih Pos sudah cukup lama mengenal sosok Steve Dumbon yang merupakan salah seorang jurnalis senior di Papua. Sebelum terpilih menjadi komisioner KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon lama berkecimpung sebagai jurnalis televisi di salah satu televisi swasta nasional.

Pasca pelantikan, Cenderawasih Pos kembali menghubungi Steve Dumbon, Selasa (11/7) untuk meminta waktu diwawancarai yang langsung direspon positif.

Tiba di kantor KPU Provinsi Papua sekira pukul 13.00 WIT, Cenderawasih Pos langsung diantar oleh salah seorang pegawai KPU Papua ke ruang kerja ketua KPU Provinsi Papua di lantai 3.

Saat melihat Cenderawasih Pos memasuki ruang kerjanya, ketua KPU Papua Steve Dumbon langsung menyambut dengan ramah sambil menanyakan kabar. “Bagaimana kabar Ade, sudah lama tidak ketemu,” ucap Steve Dumbon yang langsung mempersilakan Cenderawasih Pos duduk.

Setelah berbincang sejenak tentang memori saat masih bertugas di lapangan, Steve Dumbon mulai bercerita tentang awal mula dirinya tertarik mengikuti seleksi penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua.

Baca Juga :  Banjir Terparah Kali ini, Proses Pembelajaran Ditargetkan Normal Minggu

Steve Dumbon mengaku memiliki pengalaman buruk saat mengikuti Pemilu legislatif pada tahun 2009 lalu. Dirinya saat dirinya terdaftar sebagai Caleg salah satu partai politik di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Papua Selatan.

“Setelah ditetapkan saya turun kampanye dengan dana yang saya rasa cukup tahun. Semua saya sudah upayakan secara maksimal dan puji Tuhan saya mendapat suara yang memungkin saya untuk meraih satu kursi di DPR Papua. Namun saat pleno di tingkat provinsi, suara saya hilang dimana 2/3 suara hilang dan sampai hari ini saya tidak tahu siapa yang ambil,” ungkapnya mengenang kejadian 14 tahun yang lalu.

Dari kejadian yang dialaminya ini mendorong Steve Dumbon untuk berjuang masuk menjadi komiosiner KPU Provinsi Papua agar apa yang dialami pada tahun 2009 tidak terulang atau dialami oleh Caleg lainnya.

“Saat saya putuskan terjun ke dunia politik, saya juga mengundurkan diri sebagai jurnalis. Dari pengalaman buruk tersebut, saya kemudian putuskan untuk ikut seleksi calon anggota KPU Papua,” ujarnya.

Tekad Steve Dumbon untuk menjadi anggota KPU ternyata tidak mudah. Pasalnya saat dirinya pertama kali mengikuti tes tahun 2013, dirinya dinyatakan gugur dan bahkan tidak tembus 20 besar. Hal ini tidak membuatnya patah semangat.

“Tahun 2013 saya ikut tes, itu gelap buta. Saya hanya berbekal pengetahuan tentang sistem kepemiluan. Tentunya saat menjadi jurnalis, kita harus tahu mengenai sistem Pemilu dan itu jadi bekal saya. Namun sayang pada percobaan pertama, saya belum berhasil,” tuturnya.

Baca Juga :  Desain Udeng dengan Tanaman, Konservasi Air, serta Sumber Pencahayaan di Atap

Tahun 2018, dirinya kembali mengikuti seleksi dan kali ini bisa tembus sampai 14 besar. “Tahun itu saya tembus 14 besar dan masuk daftar tunggu karena saat itu komisionernya ada tujuh orang. Tapi sampai dengan ayam tumbuh gigi, saya juga tidak berhasil menjadi komisioner KPU Papua,” ucapnya.

Dua kali belum berhasil tembus menjadi komisioner KPU Papua, tidak membuat semangat Steve Dumbon kendor. Oleh sebab itu, saat pendaftaran penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua periode 2023-2028, dirinya kembali mendaftar.

Dengan pengalamannya dua kali mengikuti seleksi yaitu tahun 2013 dan 2018, Steve Dumbon cukup percaya diri dan akhirnya Tuhan membuka jalan baginya menjadi anggota KPU Provinsi Papua.

“Setelah gagal di tahun 2013 dan 2018, saya bilang ini yang terakhir saya ikut. Karena dari segi umur, saya sudah tidak memungkin untuk ikut lagi, pada periode berikutnya. Mungkin Tuhan dengar doa saya bahwa kamu tes yang terakhir kali sehingga Tuhan buka jalan dan akhirnya terpilih menjadi Komisioner KPU Papua,” tambahnya.

Saat mengikuti tes ketiga, Steve Dumbon mengaku tidak pernah ada dalam pikirannya untuk menjadi ketua KPU Papua. Namun Tuhan bekehendak lain dimana setelah dilakukan pelantikan di Jakarta dan dirinya bersama empat anggota Komisoner KPU Papua lainnya menggelar rapat pleno, dirinya akhirnya dipercaya menjadi ketua KPU Provinsi Papua.

Apa yang akan dilakukan Steve Dumbon setelah terpilih sebagai ketua KPU Provinsi Papua dan merupakan mantan jurnalis pertama yang menjadi ketua KPU provinsi ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Kamis (13/7). (Bersambunga)

Mengenal Lebih Dekat Ketua KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon (Bagian-1)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia secara resmi melantik lima orang Komioner KPU Provinsi Papua Periode 2023-2024. Setelah dilantik, dalam rapat pleno penentuan ketua, Steve Dumbon terpilih sebagai ketua KPU Provinsi Papua. Siapa Steve Dumbon dan bagaimana perjuangannya menjadi Komisioner KPU Papua ? Berikut laporannya.

Laporan: Yonathan, Jayapura

SETELAH mendapat informasi pelantikan lima orang komisioner KPU Provinsi Papua Periode 2023-2028, pada tanggal 5 Juli 2023 lalu, Cenderawasih Pos langsung menghubungi Steve Dumbon salah satu komisioner KPU Papua yang dilantik KPU RI di Jakarta bersama empat orang rekannya, Diana Dorthea Simbiak, Yohanes Fajar Irianto dan Abd. Hadi, untuk memberikan ucapan selamat.

Cenderawasih Pos sudah cukup lama mengenal sosok Steve Dumbon yang merupakan salah seorang jurnalis senior di Papua. Sebelum terpilih menjadi komisioner KPU Provinsi Papua, Steve Dumbon lama berkecimpung sebagai jurnalis televisi di salah satu televisi swasta nasional.

Pasca pelantikan, Cenderawasih Pos kembali menghubungi Steve Dumbon, Selasa (11/7) untuk meminta waktu diwawancarai yang langsung direspon positif.

Tiba di kantor KPU Provinsi Papua sekira pukul 13.00 WIT, Cenderawasih Pos langsung diantar oleh salah seorang pegawai KPU Papua ke ruang kerja ketua KPU Provinsi Papua di lantai 3.

Saat melihat Cenderawasih Pos memasuki ruang kerjanya, ketua KPU Papua Steve Dumbon langsung menyambut dengan ramah sambil menanyakan kabar. “Bagaimana kabar Ade, sudah lama tidak ketemu,” ucap Steve Dumbon yang langsung mempersilakan Cenderawasih Pos duduk.

Setelah berbincang sejenak tentang memori saat masih bertugas di lapangan, Steve Dumbon mulai bercerita tentang awal mula dirinya tertarik mengikuti seleksi penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua.

Baca Juga :  Impor Papua Naik, 475,54 Persen

Steve Dumbon mengaku memiliki pengalaman buruk saat mengikuti Pemilu legislatif pada tahun 2009 lalu. Dirinya saat dirinya terdaftar sebagai Caleg salah satu partai politik di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Papua Selatan.

“Setelah ditetapkan saya turun kampanye dengan dana yang saya rasa cukup tahun. Semua saya sudah upayakan secara maksimal dan puji Tuhan saya mendapat suara yang memungkin saya untuk meraih satu kursi di DPR Papua. Namun saat pleno di tingkat provinsi, suara saya hilang dimana 2/3 suara hilang dan sampai hari ini saya tidak tahu siapa yang ambil,” ungkapnya mengenang kejadian 14 tahun yang lalu.

Dari kejadian yang dialaminya ini mendorong Steve Dumbon untuk berjuang masuk menjadi komiosiner KPU Provinsi Papua agar apa yang dialami pada tahun 2009 tidak terulang atau dialami oleh Caleg lainnya.

“Saat saya putuskan terjun ke dunia politik, saya juga mengundurkan diri sebagai jurnalis. Dari pengalaman buruk tersebut, saya kemudian putuskan untuk ikut seleksi calon anggota KPU Papua,” ujarnya.

Tekad Steve Dumbon untuk menjadi anggota KPU ternyata tidak mudah. Pasalnya saat dirinya pertama kali mengikuti tes tahun 2013, dirinya dinyatakan gugur dan bahkan tidak tembus 20 besar. Hal ini tidak membuatnya patah semangat.

“Tahun 2013 saya ikut tes, itu gelap buta. Saya hanya berbekal pengetahuan tentang sistem kepemiluan. Tentunya saat menjadi jurnalis, kita harus tahu mengenai sistem Pemilu dan itu jadi bekal saya. Namun sayang pada percobaan pertama, saya belum berhasil,” tuturnya.

Baca Juga :  Impian Awal Terbangun karena Nonton Kurniawan Dwi Yulianto

Tahun 2018, dirinya kembali mengikuti seleksi dan kali ini bisa tembus sampai 14 besar. “Tahun itu saya tembus 14 besar dan masuk daftar tunggu karena saat itu komisionernya ada tujuh orang. Tapi sampai dengan ayam tumbuh gigi, saya juga tidak berhasil menjadi komisioner KPU Papua,” ucapnya.

Dua kali belum berhasil tembus menjadi komisioner KPU Papua, tidak membuat semangat Steve Dumbon kendor. Oleh sebab itu, saat pendaftaran penerimaan calon anggota KPU Provinsi Papua periode 2023-2028, dirinya kembali mendaftar.

Dengan pengalamannya dua kali mengikuti seleksi yaitu tahun 2013 dan 2018, Steve Dumbon cukup percaya diri dan akhirnya Tuhan membuka jalan baginya menjadi anggota KPU Provinsi Papua.

“Setelah gagal di tahun 2013 dan 2018, saya bilang ini yang terakhir saya ikut. Karena dari segi umur, saya sudah tidak memungkin untuk ikut lagi, pada periode berikutnya. Mungkin Tuhan dengar doa saya bahwa kamu tes yang terakhir kali sehingga Tuhan buka jalan dan akhirnya terpilih menjadi Komisioner KPU Papua,” tambahnya.

Saat mengikuti tes ketiga, Steve Dumbon mengaku tidak pernah ada dalam pikirannya untuk menjadi ketua KPU Papua. Namun Tuhan bekehendak lain dimana setelah dilakukan pelantikan di Jakarta dan dirinya bersama empat anggota Komisoner KPU Papua lainnya menggelar rapat pleno, dirinya akhirnya dipercaya menjadi ketua KPU Provinsi Papua.

Apa yang akan dilakukan Steve Dumbon setelah terpilih sebagai ketua KPU Provinsi Papua dan merupakan mantan jurnalis pertama yang menjadi ketua KPU provinsi ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Kamis (13/7). (Bersambunga)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya