JAYAPURA – Impor Papua pada Desember 2023 senilai US$144,34 juta, naik 475,54 persen dibandingkan November 2023 senilai US$25,08 Juta.
Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina menjelaskan, Impor Papua pada Desember 2023 tercatat senilai US$144,34 juta atau naik 475,54 persen bila dibandingkan impor pada November 2023 yang senilai US$25,08 juta.
“Impor Papua pada Desember 2023 yang merupakan gabungan dari data impor Provinsi Papua, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan tercatat senilai US$144,34 juta berupa impor migas senilai US$9,27 juta dan impor nonmigas senilai US$135,07 juta, “ungkapnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Selasa (16/1) kemarin.
Diakuinya, dibandingkan November 2023, nilai impor Papua mengalami peningkatan sebesar 475,54 persen yang dipengaruhi oleh impor migas yang mengalami peningkatan sebesar 3,33 persen dan impor nonmigas yang meningkat 738,41 persen.
“Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) yang memiliki nilai US$29,69 juta atau sebesar 36,25 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama, “jelasnya.
Diakuinya, total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Desember 2023 senilai US$659,90 juta atau meningkat 37,76 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Desember 2022 yang senilai US$479,01 juta.
Sementara, nilai impor kumulatif migas Januari-Desember 2023 senilai US$152,36 juta. Sedangkan nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$507,54 juta pada periode Januari-Desember 2023.
Selain itu, impor 10 golongan nonmigas utama pada Desember 2023 tercatat senilai US$81,90 juta atau naik sebesar 575,81 persen bila dibandingkan November 2023 sebesar US$12,12 juta.
“Impor dari tujuh negara utama pada Desember 2023 tercatat sebesar US$117,45 juta atau meningkat sebesar 833,43 persen dibanding November 2023 sebesar US$12,58 juta. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Desember 2023 adalah Tiongkok senilai US$93,95 juta (65,09 persen), Rusia senilai US$10,41 juta (7,21 persen) dan Australia dengan impor senilai US$9,33 juta (6,46 persen),” terangnya. (ana/ary)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos