Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

TPID Segera Antisipasi Kenaikan Harga Kebutuhan

Suasana rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menyikapi kondisi menjelang Hari Raya Idul Fitri  belum lama ini.( FOTO : BI for Cepos)

Termasuk Bawang Merah dan Bawang Putih

JAYAPURA –  Belum lama ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar rapat yang  membahas kesiapan TPID untuk mengantisipasi kenaikan harga pada bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

 Sekda Kota Jayapura Frans Pekei sebagai Ketua Harian TPID Kota Jayapura mengatakan,  secara historis pada momen bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri selalu terjadi kenaikan harga, sehingga perlu upaya seluruh anggota TPID untuk mengendalikan harga, dalam menghadapi momen tersebut sesuai dengan bidang tugasnya masing – masing. 

 Diakuinya, hingga bulan Maret 2019, tingkat inflasi Kota Jayapura relatif stabil dengan komoditas inflasi yang masih didominasi komoditas ikan laut, yang juga menjadi penyumbang inflasi utama di tahun 2018, seperti ikan ekor kuning dan cakalang. 

“Fenomena kenaikan harga ikan laut di triwulan I-2019 justru berubah di bulan April 2019 karena komoditas ikan laut seperti ikan ekor kuning, cakalang, kawalina dan deho mengalami penurunan harga dan menjadi komoditas utama yang mengalami deflasi,’’ ungkapnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Jumat (10/5) kemarin.

Baca Juga :  IGD di RSUD untuk Pasien Gawat Darurat, Selain itu Harus  Bayar Mandiri 

 Selain komoditas tersebut, terdapat beberapa komoditas lain yang mengalami penurunan harga tertinggi adalah mujair, daging sapi, daging ayam ras, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga dan semen. 

 Sementara itu di sisi lain, tarif angkutan udara masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi utama di bulan April 2019 seperti yang terjadi di  bulan Maret 2019. 

 Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Joko Supratikto mengatakan, bahwa stabilnya tingkat inflasi hingga bulan April 2019 tersebut dapat terganggu di bulan Mei dan Juni 2019 karena adanya momen bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 

“Berdasarkan pantauan data harga komoditas di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hingga tanggal 8 Mei 2019, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara signifikan dibandingkan bulan April 2019 yaitu bawang putih (kenaikannya sebesar 50,09%), bawang merah (30,64%), cabai merah (19,01%), cabai rawit (8,92%), dan telur ayam ras (4,22%). Mencermati perkembangan informasi terkini dan beberapa indikator harga, pada bulan Mei 2019 inflasi diperkirakan lebih tinggi dari bulan April 2019,” jelasnya.

Baca Juga :  Siap Kawal Pembangunan IKN Nusantara, Begini Strategi PLN

 Diakuinya, momen terjadinya kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri, selain karena meningkatnya permintaan masyarakat,  juga ada indikasi dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikkan harga, sehingga perlu dilakukan upaya untuk memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Pemotongan rantai distribusi tersebut tidak hanya menjadi upaya pengendalian inflasi jangka pendek tetapi juga dapat untuk jangka panjang apabila dilakukan secara konsisten. (ana/ary)

Suasana rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menyikapi kondisi menjelang Hari Raya Idul Fitri  belum lama ini.( FOTO : BI for Cepos)

Termasuk Bawang Merah dan Bawang Putih

JAYAPURA –  Belum lama ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar rapat yang  membahas kesiapan TPID untuk mengantisipasi kenaikan harga pada bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

 Sekda Kota Jayapura Frans Pekei sebagai Ketua Harian TPID Kota Jayapura mengatakan,  secara historis pada momen bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri selalu terjadi kenaikan harga, sehingga perlu upaya seluruh anggota TPID untuk mengendalikan harga, dalam menghadapi momen tersebut sesuai dengan bidang tugasnya masing – masing. 

 Diakuinya, hingga bulan Maret 2019, tingkat inflasi Kota Jayapura relatif stabil dengan komoditas inflasi yang masih didominasi komoditas ikan laut, yang juga menjadi penyumbang inflasi utama di tahun 2018, seperti ikan ekor kuning dan cakalang. 

“Fenomena kenaikan harga ikan laut di triwulan I-2019 justru berubah di bulan April 2019 karena komoditas ikan laut seperti ikan ekor kuning, cakalang, kawalina dan deho mengalami penurunan harga dan menjadi komoditas utama yang mengalami deflasi,’’ ungkapnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Jumat (10/5) kemarin.

Baca Juga :  Siap Kawal Pembangunan IKN Nusantara, Begini Strategi PLN

 Selain komoditas tersebut, terdapat beberapa komoditas lain yang mengalami penurunan harga tertinggi adalah mujair, daging sapi, daging ayam ras, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga dan semen. 

 Sementara itu di sisi lain, tarif angkutan udara masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi utama di bulan April 2019 seperti yang terjadi di  bulan Maret 2019. 

 Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Joko Supratikto mengatakan, bahwa stabilnya tingkat inflasi hingga bulan April 2019 tersebut dapat terganggu di bulan Mei dan Juni 2019 karena adanya momen bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 

“Berdasarkan pantauan data harga komoditas di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hingga tanggal 8 Mei 2019, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara signifikan dibandingkan bulan April 2019 yaitu bawang putih (kenaikannya sebesar 50,09%), bawang merah (30,64%), cabai merah (19,01%), cabai rawit (8,92%), dan telur ayam ras (4,22%). Mencermati perkembangan informasi terkini dan beberapa indikator harga, pada bulan Mei 2019 inflasi diperkirakan lebih tinggi dari bulan April 2019,” jelasnya.

Baca Juga :  Dampak Banjir, Kerugian PDAM Capai Rp 2,5 Miliar

 Diakuinya, momen terjadinya kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri, selain karena meningkatnya permintaan masyarakat,  juga ada indikasi dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikkan harga, sehingga perlu dilakukan upaya untuk memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Pemotongan rantai distribusi tersebut tidak hanya menjadi upaya pengendalian inflasi jangka pendek tetapi juga dapat untuk jangka panjang apabila dilakukan secara konsisten. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya