Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Dampak Banjir, Kerugian PDAM Capai Rp 2,5 Miliar

Entis Sutisna. ( FOTO : Yohana/Cepos)

Intik Rusak Parah, Konsumen Belum Bisa Dilayani

JAYAPURA – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura nampaknya  membawa kerugian besar bagi Perusahaan Daerah Air Minum  Jayapura. Selain menghancurkan intik dan pipa-pipa transmisi,  PDAM Jayapura memprediksi kerugian yang dialaminya mencapai Rp 2,5 miliar.

 Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan,  kondisi di Sentani sampai dengan saat ini pihaknya tidak bisa memanfaatkan sumber air yang ada di Pos 7, karena kondisi 2 intik di sana mengalami rusak parah, dan untuk biaya perbaikannya membutuhkan biaya Rp 2,5 miliar, belum termasuk dengan perbaikan pipa transmisi serta jalur pipa ke perumahan masyarakat.

“Sampai dengan saat ini para pelanggan kami yang berada di Sentani belum bisa kami layani pendistribusian air, karena memang kondisi intik rusak parah. Selain itu kami juga belum bisa pastikan jaringan-jaringan ke rumah warga apakah sudah tersumbat material atau tidak karena saat ini kami masih mengupayakan perbaikan,”ungkap Entis kepada Cenderawasih Pos, Jumat (12/4) kemarin.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi dengan Para Mitra

 Agar pelayanan PDAM tetap berjalan, pihaknya telah menyediakan 3 mobil tangki yang berada di Sentani untuk melayani permintaan air bersih bagi para pelanggan, masyarakat maupun para korban banjir yang membutuhkan air bersih.

“Dalam pelayanan kami tersebut, murni untuk membantu masyarakat dan tidak dipungut biaya apapun, karena murni merupakan bantuan kemanusian. Ke depan kami akan segera melakukan pemasangan intik baru untuk melayani permintaan masyarakat,” jelasnya.

 Lanjutnya, perbaikan yang akan pihaknya lakukan butuh waktu sekitar 2 minggu, sekaligus pemasangan pipa transmisi sepanjang 100 meter dengan kecepatan air 10 liter  kubik /detik yang akan disalurkan kepada 3.723 sambungan rumah. (ana/ary)

Entis Sutisna. ( FOTO : Yohana/Cepos)

Intik Rusak Parah, Konsumen Belum Bisa Dilayani

JAYAPURA – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura nampaknya  membawa kerugian besar bagi Perusahaan Daerah Air Minum  Jayapura. Selain menghancurkan intik dan pipa-pipa transmisi,  PDAM Jayapura memprediksi kerugian yang dialaminya mencapai Rp 2,5 miliar.

 Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan,  kondisi di Sentani sampai dengan saat ini pihaknya tidak bisa memanfaatkan sumber air yang ada di Pos 7, karena kondisi 2 intik di sana mengalami rusak parah, dan untuk biaya perbaikannya membutuhkan biaya Rp 2,5 miliar, belum termasuk dengan perbaikan pipa transmisi serta jalur pipa ke perumahan masyarakat.

“Sampai dengan saat ini para pelanggan kami yang berada di Sentani belum bisa kami layani pendistribusian air, karena memang kondisi intik rusak parah. Selain itu kami juga belum bisa pastikan jaringan-jaringan ke rumah warga apakah sudah tersumbat material atau tidak karena saat ini kami masih mengupayakan perbaikan,”ungkap Entis kepada Cenderawasih Pos, Jumat (12/4) kemarin.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi dengan Para Mitra

 Agar pelayanan PDAM tetap berjalan, pihaknya telah menyediakan 3 mobil tangki yang berada di Sentani untuk melayani permintaan air bersih bagi para pelanggan, masyarakat maupun para korban banjir yang membutuhkan air bersih.

“Dalam pelayanan kami tersebut, murni untuk membantu masyarakat dan tidak dipungut biaya apapun, karena murni merupakan bantuan kemanusian. Ke depan kami akan segera melakukan pemasangan intik baru untuk melayani permintaan masyarakat,” jelasnya.

 Lanjutnya, perbaikan yang akan pihaknya lakukan butuh waktu sekitar 2 minggu, sekaligus pemasangan pipa transmisi sepanjang 100 meter dengan kecepatan air 10 liter  kubik /detik yang akan disalurkan kepada 3.723 sambungan rumah. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya