Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Atasi Virus Pada Hewan, Pemerintah Siapkan Desinfektan Untuk Peternak

Melihat Upaya Mencegah Masuknya Penyakit Hewan Menular  ASF di Papua

Provinsi Papua hingga kini masih bebas dari berbagai penyakit hewan  menular, seperti penyakit rabies dan sejumlah penyakit hewan menular lainnya. Hanya saja, terkait dengan merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi, tentu perlu diantisipasi

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini yang tentu menjadi pegangan dan komitmen bersama semua staker holder terkait, para peternak dan masyarakat umum  dalam mengantisipasi berbagai penyakit hewan menular.

  Pasalnya bila sudah terlanjut masuk atau tersebar virus atau penyakit hewan menular ini, tentu tidak hanya berdampak kepada kematian ternak saja, tapi juga bisa berimbang kepada masalah ekonomi yang berkepanjangan. Sebab, untuk pemulihan atau pemusnhana penyebab penyakit tentu butuh waktu yang cukup lama.

Baca Juga :  Shock, Bangunan Baru Selesai Sudah Terbakar Lagi

  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur, mengatakan hingga kini pihaknya masih berusaha melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit menular pada hewan.

   “Jadi antisipasi kita adalah terus memberikan edukasi kepada para petani dalam hal ini peternak kita untuk tetap menjaga  Sanitasi,” kata Koibur kepada Cenderawasih Pos, Jumat (5/4) pagi.

    Untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular, menurut Koibur,  pemerintah akan berusaha membantu memfasilitasi penyediaan desinfektan setiap kandang, untuk meningkatkan bio security kandang.

  “Jadi dari kita pemerintah membantu menyediakan desinfektannya kemudian edukasi kepada masyarakat,”ujarnya.

  “Tak hanya itu, petugas kita baik itu dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi maupun yang ada di kabupaten/kota, diharapkan untuk terjun membantu masyarakat Petani dan Peternakan yang khususnya Peternakan Babi, untuk terus melakukan penyemprotan desinfektan,”jelasnya.

Baca Juga :  Baru Ada Satu Wilayah Hukum Adat yang Tersertifikasi

Melihat Upaya Mencegah Masuknya Penyakit Hewan Menular  ASF di Papua

Provinsi Papua hingga kini masih bebas dari berbagai penyakit hewan  menular, seperti penyakit rabies dan sejumlah penyakit hewan menular lainnya. Hanya saja, terkait dengan merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi, tentu perlu diantisipasi

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini yang tentu menjadi pegangan dan komitmen bersama semua staker holder terkait, para peternak dan masyarakat umum  dalam mengantisipasi berbagai penyakit hewan menular.

  Pasalnya bila sudah terlanjut masuk atau tersebar virus atau penyakit hewan menular ini, tentu tidak hanya berdampak kepada kematian ternak saja, tapi juga bisa berimbang kepada masalah ekonomi yang berkepanjangan. Sebab, untuk pemulihan atau pemusnhana penyebab penyakit tentu butuh waktu yang cukup lama.

Baca Juga :  Petronela Jadi Spirit Bagi Jayapura

  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua MP Koibur, mengatakan hingga kini pihaknya masih berusaha melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit menular pada hewan.

   “Jadi antisipasi kita adalah terus memberikan edukasi kepada para petani dalam hal ini peternak kita untuk tetap menjaga  Sanitasi,” kata Koibur kepada Cenderawasih Pos, Jumat (5/4) pagi.

    Untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular, menurut Koibur,  pemerintah akan berusaha membantu memfasilitasi penyediaan desinfektan setiap kandang, untuk meningkatkan bio security kandang.

  “Jadi dari kita pemerintah membantu menyediakan desinfektannya kemudian edukasi kepada masyarakat,”ujarnya.

  “Tak hanya itu, petugas kita baik itu dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi maupun yang ada di kabupaten/kota, diharapkan untuk terjun membantu masyarakat Petani dan Peternakan yang khususnya Peternakan Babi, untuk terus melakukan penyemprotan desinfektan,”jelasnya.

Baca Juga :  Terlalu Asyik Bakar-bakaran, Santap Malam sampai Dua Jam

Berita Terbaru

Artikel Lainnya