“Dan yang terpenting pasca pembebasan ini, kita harus meletakkan sebagai sebuah momentum untuk mengakhiri pertumpahan darah di tanah Papua. Dan ribuan pengungsi Nduga yang ada di Wamena, Lanny Jaya dan beberapa daerah lainnya bisa dikembalikan ke kampung mereka masing masing,” sambungnya. Komnas HAM mengapresiasi proses pembebasan pilot atas inisiatif baik dari Egianus yang selama ini menerima masukan informasi pertimbangan dari berbagai pihak.
Sementara itu, Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela Ham) Theo Hesegem mengatakan belum mengetahui kesepakatan seperti apa yang dilakukan dan disepakati oleh Pemerintah Indonesia dan Egianus Kogeya selaku Panglima TPNPB Kodap III Nduga, atas penyerahan pilot tersebut.
“Dan bagimana dengan jaminan keamanan bagi masyarakat sipil di Nduga kita belum ketahui soal itu. Saya khawatir jangan sampai masyarakat jadi korban, karena penyerahan dilakukan Egianus tanpa ada jaminan keamanan yang pasti,” kata Theo Hesegem dalam rilis yang dikirimnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (23/9).
Theo berharap Edison Gwijangge, Egianus Kogeya dan pemerintah segera menjelaskan kesepakatan-kesepakatan seperti apa yang dibuat kepada masyarakat Nduga dan keluarga korban. “Sebagai tokoh orang Nduga, saya berharap Edison Gwijangge segera kendalikan isu buruk yang sedang dibangun ditingkat keluarga korban, sehingga tidak terjadi berbeda pandangan,” pungkasnya. (fia/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos