Dikatakan Demianus, sebelum melakukan kontak tembak, OPM mengarahkan masyarakat untuk mencari tempat yang aman. Dengan tujuan, agar warga sipil tidak menjadi korban dalam baku tembak yang dilakukan saat itu.
“Kami bergerak berdasarkan hukum humaniter, itulah sebabnya sebelum kontak tembak masyarakat diarahkan untuk mencari tempat yang aman dan berlindung,” ujarnya.
Demianus juga menerangkan terkait dengan Apriani Sani, salah satu warga yang terkena serpihan peluru. Ia menyebut jika Apriani saat itu sedang persiapan untuk mengungsi.
“Apriani yang terkena serpihan peluru saat itu sedang berada di rumahnya, ia melakukan persiapan untuk mengunsi ke tempat yang aman. Namun tiba tiba terkena serpihan peluru di depan rumahnya,” kata Demianus.
Sementara itu, Kapolres Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri, mengatakan wilayah hukumnya siaga satu sejak kontak tembak yang terjadi pada Jumat (19/1) lalu. Dimana dalam kontak tersebut satu anggota Brimob meninggal dunia.
“Untuk sementara kami masih siaga 1 antisipasi adanya gangguan dari kelompok KKB,” kata Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (21/1).
Akibat kontak tembak tersebut kata Kapolres, warga Mamba mengamankan diri ke tempat yang lebih aman untuk menghindari terjadinya kontak tembak antara KKB dengan aparat.
“Untuk warga yang mengamankan diri sementara kami datakan jumlahnya, berasal darimana saja dan kemana saja mereka mengamankan diri,” ujarnya.
Sementara disinggung ada warga yang meninggal akibat tertembak, Kapolres menyampaikan jika sedang menunggu data. (fia/wen)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos