Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Tewas Tertembak, Dogiyai Ricuh

Dua Warga Dogiyai Diduga Ditembak Aparat, 1 Tewas 1 Luka luka

JAYAPURA – Dua pemuda dogiyai diduga ditembak aparat di perbatasan antara Dogiyai dan Nabire Totoke Tagia, Kampung Tugomani, Kabupaten Nabire pada Sabtu (21/1). Hal ini menyebabkan Yulianus Tebai tewas di tempat sementara Vincen Dogomo mengalami luka tembak di bagian paha.

Panglima tertinggi TPNPB OPM West Papua Army, Damianus RR Magai Yogi menyebut, Vincen saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dari keterangan Demianus, penembakan pertama terjadi di kepala air Degeuwo, kampung Ekagokunu Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Tengah. Berawal ada beberapa Pemuda yang meminta rokok kepada Sopir truk.

“Sopir truk menyampaikan tidak ada rokok saat pemuda tersebut meminta rokok. Yang mana dalam truk saat itu ada anggota Polisi,” kata Demianus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (22/1).

Lanjut Demianus menerangkan, tak lama kemudian Polisi melakukan tembakan ke arah langit. Dengan adanya tembakan tersebut, Pemuda yang ada di lokasi tidak terima sehingga melakukan pengejaran terhadap truk. Sementara melakukan pengejaran, dari arah Nabire muncul Yulianus Tebai dengan istrinya menuju ke kebun arah Mapia.

“Tiba tiba ada mobil dari arah belakang melakukan penembakan ke arah Yulianus Tebai yang menyebabkan Yulianus tewas di tempat saat itu. Polisi juga menembak Vincen Dogomo yang menyebabkan ia terluka di paha dan saat ini sedang mendapatkan penanganan medis,” kata Demianus.

Buntut dari penembakan tersebut kata Demianus, berimbas pada kios warga yang ada di Distrik Mapia dibakar massa.

Demianus berharap pemerintah pusat dan Panglima tertinggi Republik Indonesia dalam hal ini Presiden Jokowi dan Panglima TNI untuk bisa memerintahkan anak buahnya di lapangan tidak menembak warga sembarangan.

Baca Juga :  Lolos Fase Grup AFC Cup Secara Cuma-cuma 

“Jangan tembak sipil sembarangan, mereka punya hak hidup atas negeri mereka. Ketika bersedia tembak menembak silakan mengambil pangkalan pertempuran sebagai melindungi hukum perang internasional humaniter,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny menjelaskan bahwa kasus ini  masih diselidiki oleh Polres Dogiyai. Yang jelas kasus ini dikatakan diawali dengan pemalakann kemudian ada korban jiwa dan dampaknya pada kemarahan warga yang kemudian membakar kios.   Dijelaskan bahwa peristiwa yang diawali dari pemalakan terhadap sebuah truk yang terjadi sekira pukul 13.00 WIT. Pemalakan ini dilakukan sekelompok pemuda yang tengah dipengaruhi minuman keras di Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai.

Nah saat pemalakan inilah terdengar letupan senjata kemudian salah satu pemuda roboh dan tewas. Korban Yulianus tewas tertembus peluru di bagian dada. Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu menyampaikan setelah mendapat informasi ini pihaknya langsung bergegas menuju TKP namun  mendapati jika korban sudah tergeletak di pinggir jalan.

Iapun berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk membawa korban ke Puskesmas Bomomani guna mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. “Anggota yang tengah melakukan evakuasi korban menuju Puskesmas Bomomani kemudian dicegat dan diserang menggunakan batu, kayu dan alat tajam oleh sekelompok pemuda  sehingga anggota mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim,” ungkap Kapolres Samuel.

Ditambahkan bahwa kelompok pemuda yang hendak menyerang anggota tersebut kemungkinan tidak terima adanya korban penembakan kemudian membuat kericuhan dan pembakaran. “Saat ini kami tengah berupaya melakukan penyelidikan para pelaku pemalakan, penembakan serta pembakaran tersebut untuk kami berikan tindakan tegas sesuai hukum,” bebernya.

Baca Juga :  Wadan Detasemen POMAD Diturunkan ke Mappi

Sementara informasi lain yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebut bahwa ada dua truk melintas dari Nabire menuju Dogiyai bermuatan material yang dikawal oleh anggota polisi. Di tengah jalan, salah satu truk ini dipalak dan tak lama terdengar letupan senjata kemudian korban Yulianus  roboh. Warga setempat marah kemudian mengejar truk tadi dan sempat menikam sopir di bagian bawah ketiak. Truk juga  dibakar.

Namun selain Yulianuus ada juga korban lain bernama Vincen Dogomo yang terkena luka tembak di paha dan telah di rawat di rumah sakit. Lalu lokasi kejadian adalah di perbatasan antara Dogiyai dan Nabire Totoke tagia, Kampung Tugomani, Kabupaten Nabire sekira pukul 02.30 WIT dan kini oknum anggota kepolisian yang melepas tembakan tersebut telah diamankan untuk dimintai keterangan.

Dari rekaman Kapolda Samuel yang dikirim ke wartawan ia menyebut ada korban warga sipil lainnya yang kakinya patah namun hal ini akibat terjatuh dari motor. Sementtara dari versi warga menyebut bahwa truk ini dicegat beberapa pemuda yang meminta rokok namun karena tidak ada akhirnya terjadi keributan dan pelemparan. Korban Yulianus sendiri dikatakan tidak berada di lokasi.

Korban ketika itu menggunakan motor bersama sang istri dari Nabire menuju Mapia. Namun karena ada sekelompok pemuda yang mengejar truk akhirnya ia menurunkan istrinya  dan ikut mengejar truk. Setelah menghadang truk disitulah terjadi penganiayaan terhadap sopir dan akhirnya terdengar bunyi letupan senjata yang menewaskan korban.  (fia/ade/wen)

Dua Warga Dogiyai Diduga Ditembak Aparat, 1 Tewas 1 Luka luka

JAYAPURA – Dua pemuda dogiyai diduga ditembak aparat di perbatasan antara Dogiyai dan Nabire Totoke Tagia, Kampung Tugomani, Kabupaten Nabire pada Sabtu (21/1). Hal ini menyebabkan Yulianus Tebai tewas di tempat sementara Vincen Dogomo mengalami luka tembak di bagian paha.

Panglima tertinggi TPNPB OPM West Papua Army, Damianus RR Magai Yogi menyebut, Vincen saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dari keterangan Demianus, penembakan pertama terjadi di kepala air Degeuwo, kampung Ekagokunu Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Tengah. Berawal ada beberapa Pemuda yang meminta rokok kepada Sopir truk.

“Sopir truk menyampaikan tidak ada rokok saat pemuda tersebut meminta rokok. Yang mana dalam truk saat itu ada anggota Polisi,” kata Demianus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (22/1).

Lanjut Demianus menerangkan, tak lama kemudian Polisi melakukan tembakan ke arah langit. Dengan adanya tembakan tersebut, Pemuda yang ada di lokasi tidak terima sehingga melakukan pengejaran terhadap truk. Sementara melakukan pengejaran, dari arah Nabire muncul Yulianus Tebai dengan istrinya menuju ke kebun arah Mapia.

“Tiba tiba ada mobil dari arah belakang melakukan penembakan ke arah Yulianus Tebai yang menyebabkan Yulianus tewas di tempat saat itu. Polisi juga menembak Vincen Dogomo yang menyebabkan ia terluka di paha dan saat ini sedang mendapatkan penanganan medis,” kata Demianus.

Buntut dari penembakan tersebut kata Demianus, berimbas pada kios warga yang ada di Distrik Mapia dibakar massa.

Demianus berharap pemerintah pusat dan Panglima tertinggi Republik Indonesia dalam hal ini Presiden Jokowi dan Panglima TNI untuk bisa memerintahkan anak buahnya di lapangan tidak menembak warga sembarangan.

Baca Juga :  Untuk Mamberamo Tengah, Polda Papua Siap Bergerak Jika Diminta KPK

“Jangan tembak sipil sembarangan, mereka punya hak hidup atas negeri mereka. Ketika bersedia tembak menembak silakan mengambil pangkalan pertempuran sebagai melindungi hukum perang internasional humaniter,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny menjelaskan bahwa kasus ini  masih diselidiki oleh Polres Dogiyai. Yang jelas kasus ini dikatakan diawali dengan pemalakann kemudian ada korban jiwa dan dampaknya pada kemarahan warga yang kemudian membakar kios.   Dijelaskan bahwa peristiwa yang diawali dari pemalakan terhadap sebuah truk yang terjadi sekira pukul 13.00 WIT. Pemalakan ini dilakukan sekelompok pemuda yang tengah dipengaruhi minuman keras di Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai.

Nah saat pemalakan inilah terdengar letupan senjata kemudian salah satu pemuda roboh dan tewas. Korban Yulianus tewas tertembus peluru di bagian dada. Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu menyampaikan setelah mendapat informasi ini pihaknya langsung bergegas menuju TKP namun  mendapati jika korban sudah tergeletak di pinggir jalan.

Iapun berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk membawa korban ke Puskesmas Bomomani guna mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. “Anggota yang tengah melakukan evakuasi korban menuju Puskesmas Bomomani kemudian dicegat dan diserang menggunakan batu, kayu dan alat tajam oleh sekelompok pemuda  sehingga anggota mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim,” ungkap Kapolres Samuel.

Ditambahkan bahwa kelompok pemuda yang hendak menyerang anggota tersebut kemungkinan tidak terima adanya korban penembakan kemudian membuat kericuhan dan pembakaran. “Saat ini kami tengah berupaya melakukan penyelidikan para pelaku pemalakan, penembakan serta pembakaran tersebut untuk kami berikan tindakan tegas sesuai hukum,” bebernya.

Baca Juga :  Danrem 172/PWY: Ada Penerbangan Komersil 'Layani' Suplai Bama KST

Sementara informasi lain yang diperoleh Cenderawasih Pos menyebut bahwa ada dua truk melintas dari Nabire menuju Dogiyai bermuatan material yang dikawal oleh anggota polisi. Di tengah jalan, salah satu truk ini dipalak dan tak lama terdengar letupan senjata kemudian korban Yulianus  roboh. Warga setempat marah kemudian mengejar truk tadi dan sempat menikam sopir di bagian bawah ketiak. Truk juga  dibakar.

Namun selain Yulianuus ada juga korban lain bernama Vincen Dogomo yang terkena luka tembak di paha dan telah di rawat di rumah sakit. Lalu lokasi kejadian adalah di perbatasan antara Dogiyai dan Nabire Totoke tagia, Kampung Tugomani, Kabupaten Nabire sekira pukul 02.30 WIT dan kini oknum anggota kepolisian yang melepas tembakan tersebut telah diamankan untuk dimintai keterangan.

Dari rekaman Kapolda Samuel yang dikirim ke wartawan ia menyebut ada korban warga sipil lainnya yang kakinya patah namun hal ini akibat terjatuh dari motor. Sementtara dari versi warga menyebut bahwa truk ini dicegat beberapa pemuda yang meminta rokok namun karena tidak ada akhirnya terjadi keributan dan pelemparan. Korban Yulianus sendiri dikatakan tidak berada di lokasi.

Korban ketika itu menggunakan motor bersama sang istri dari Nabire menuju Mapia. Namun karena ada sekelompok pemuda yang mengejar truk akhirnya ia menurunkan istrinya  dan ikut mengejar truk. Setelah menghadang truk disitulah terjadi penganiayaan terhadap sopir dan akhirnya terdengar bunyi letupan senjata yang menewaskan korban.  (fia/ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya