Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

BMKG Pastikan Hoax

*Polda Papua Bidik Akun Penyebar Hoax Bencana Besar

JAYAPURA-Di tengah duka yang dihada[pi masyarakat akibat bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3) lalu, masih ada oknum tertentu yang menyebarkan hoax terkait bencana melalui media sosial.

Seperti postingan hoax di media sosial Facebook, Rabu (20/3) kemarin yang menyebutkan kemungkinan besar akan adanya bencana besar. Oknum penyebar hoax juga mengaku sudah melakukan pemantauan gunung Cycloop dan laut yang menurutnya hanya lima kaki.

Parahnya lagi, si penyebar hoax bisa memprediksi akan terjadinya gempa bumi dan air laut akan masuk ke Jayapura dan Sentani.  

Terkait postingan tersebut, Kepala Balai Besar Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili dengan tegas menyatakan bahwa postingan tersebut adalah hoax.

Menurutnya, cuaca ekstrim yang terjadi saat ini tidak dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Petrus Sili menyebutkan tidak ada hubungan antara banjir bandang dengan tsunami. Sebab banjir bandang pemicunya hujan sementara tsunami salah satu pemicunya  adalah gempa bumi.

Mengenai terjadinya gempa, Petrus Sili menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada teknologi atau metode yang mampu memprediksi kejadian gempa bumi secara pasti.

Baca Juga :  KKB Klaim Sandera Pilot Susi Air

“Gempa bumi besar tidak terjadi di Jayapura. Selain itu tidak ada longsoran bawah laut dan juga tidak ada gempa bumi karena erupsi gunung api. Saya pastikan postingan itu adalah hoax,” tegas Petrus Sili saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos via ponselnya, Kamis (21/3). 

Mengenai pernyataan bahwa tinggi pegunungan Cycloop dan laut hanya 5 kaki, Petrus Sili lagi-lagi membantah keras pernyataan tersebut. Menurutnya, tinggi wilayah Sentani dan sekitarnya yaitu 75 mdpl atau sekira 248 kaki. Sedang pegunungan Cycloop tingginya sekira 1.970 mdpl atau 6.500 kaki. 

Dalam kesempatan itu, Petrus Sili mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan percaya kepada instansi resmi pemerintah dalam hal ini BMKG, TNI-Polri,  BPBD ataupun instansi terkait yang mendapat informasi resmi dari BMKG.  “Jangan percaya isu yang berkembang dari sumber yang tidak bertangung jawab,” pintanya.

Mengenai prakiraan cuaca di Kota dan Kabupaten Jayapura, Petrus Sili mengatakan, lima hingga tujuh hari ke depan masih terjadi  hujan sedang hingga lebat dan potensi terjadi lebih banyak pada malam hari. 

Baca Juga :  Papua Resmi Punya Skadron Udara

Kondisi ini menurutnya perlu diwaspadai oleh masyarakat yang ada di bantaran sungai atau daerah yang terdampak banjir termasuk pemukiman penduduk di lereng perbukitan untuk menghindari bencana hidro meteorology.

“Lambat laun hujan akan berhenti  karena mengikuti  siklon tropic yang ada di selatan Papua yang sekarang sudah bergeser menjauh,” tambahnya. 

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal meminta seluruh masyarakat  untuk tidak memanfaatkan situasi dan kondisi bencana alam yang terjadi di Kabupaten dan Kota Jayapura saat ini.

“Kejadian musibah jangan sampai diprovokasi dengan menakut-nakuti masyarakat akan adanya tsunami dan lainnya,” tegas Kamal, Kamis (21/3).

Kamal menyebutkan akan mencari akun-akun  penyebar hoax tersebut, namun yang menjadi fokus Polda Papua saat ini adalah bagaimana untuk mengevakuasi dan mencari para korban banjir bandan yang melanda Kabupaten Jayapura tersebut.

“Masyarakat harus saling menolong untuk mencari korban ,menuntaskan kesusahan yang dialiami korban bukan malah menebarkan hoax,” pungkasnya. (fia/nat)

*Polda Papua Bidik Akun Penyebar Hoax Bencana Besar

JAYAPURA-Di tengah duka yang dihada[pi masyarakat akibat bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3) lalu, masih ada oknum tertentu yang menyebarkan hoax terkait bencana melalui media sosial.

Seperti postingan hoax di media sosial Facebook, Rabu (20/3) kemarin yang menyebutkan kemungkinan besar akan adanya bencana besar. Oknum penyebar hoax juga mengaku sudah melakukan pemantauan gunung Cycloop dan laut yang menurutnya hanya lima kaki.

Parahnya lagi, si penyebar hoax bisa memprediksi akan terjadinya gempa bumi dan air laut akan masuk ke Jayapura dan Sentani.  

Terkait postingan tersebut, Kepala Balai Besar Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili dengan tegas menyatakan bahwa postingan tersebut adalah hoax.

Menurutnya, cuaca ekstrim yang terjadi saat ini tidak dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Petrus Sili menyebutkan tidak ada hubungan antara banjir bandang dengan tsunami. Sebab banjir bandang pemicunya hujan sementara tsunami salah satu pemicunya  adalah gempa bumi.

Mengenai terjadinya gempa, Petrus Sili menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada teknologi atau metode yang mampu memprediksi kejadian gempa bumi secara pasti.

Baca Juga :  Sempat Ditembaki, Jenazah Gabriella Berhasil Dievakuasi

“Gempa bumi besar tidak terjadi di Jayapura. Selain itu tidak ada longsoran bawah laut dan juga tidak ada gempa bumi karena erupsi gunung api. Saya pastikan postingan itu adalah hoax,” tegas Petrus Sili saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos via ponselnya, Kamis (21/3). 

Mengenai pernyataan bahwa tinggi pegunungan Cycloop dan laut hanya 5 kaki, Petrus Sili lagi-lagi membantah keras pernyataan tersebut. Menurutnya, tinggi wilayah Sentani dan sekitarnya yaitu 75 mdpl atau sekira 248 kaki. Sedang pegunungan Cycloop tingginya sekira 1.970 mdpl atau 6.500 kaki. 

Dalam kesempatan itu, Petrus Sili mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan percaya kepada instansi resmi pemerintah dalam hal ini BMKG, TNI-Polri,  BPBD ataupun instansi terkait yang mendapat informasi resmi dari BMKG.  “Jangan percaya isu yang berkembang dari sumber yang tidak bertangung jawab,” pintanya.

Mengenai prakiraan cuaca di Kota dan Kabupaten Jayapura, Petrus Sili mengatakan, lima hingga tujuh hari ke depan masih terjadi  hujan sedang hingga lebat dan potensi terjadi lebih banyak pada malam hari. 

Baca Juga :  Bawaslu Minta Lokasi Simulasi yang Beragam

Kondisi ini menurutnya perlu diwaspadai oleh masyarakat yang ada di bantaran sungai atau daerah yang terdampak banjir termasuk pemukiman penduduk di lereng perbukitan untuk menghindari bencana hidro meteorology.

“Lambat laun hujan akan berhenti  karena mengikuti  siklon tropic yang ada di selatan Papua yang sekarang sudah bergeser menjauh,” tambahnya. 

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal meminta seluruh masyarakat  untuk tidak memanfaatkan situasi dan kondisi bencana alam yang terjadi di Kabupaten dan Kota Jayapura saat ini.

“Kejadian musibah jangan sampai diprovokasi dengan menakut-nakuti masyarakat akan adanya tsunami dan lainnya,” tegas Kamal, Kamis (21/3).

Kamal menyebutkan akan mencari akun-akun  penyebar hoax tersebut, namun yang menjadi fokus Polda Papua saat ini adalah bagaimana untuk mengevakuasi dan mencari para korban banjir bandan yang melanda Kabupaten Jayapura tersebut.

“Masyarakat harus saling menolong untuk mencari korban ,menuntaskan kesusahan yang dialiami korban bukan malah menebarkan hoax,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya