Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Papua Resmi Punya Skadron Udara

BERI ARAHAN: KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna memberikan arahan kepada personel Skadron Udara 27 Angkut Sedang pertama di Papua di Lanud Manuhua, Biak, Kamis (13/6). (FOTO : FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS)

Baru Empat Pesawat, TNI AU Pastikan Terus Tambah

BIAK-Upaya TNI AU membangun kekuatan di wilayah timur Indonesia terus berjalan. Di antaranya lewat pembentukan Koopsau III atau Komando Operasi Angkatan Udara III berikut skadron udara baru. Kamis (13/6) Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan operasional Skadron Udara 27 Angkut Sedang pertama di Papua. 

Bertempat di Pangkala Udara (Lanud) TNI AU Manuhua, Biak Numfor, Skadron udara tersebut punya markas yang memadai. Bagi matra udara institusi militer tanah air, peresmian skadron udara itu merupakan sejarah baru. Mengingat sebelumnya mereka tidak punya skadron udara di Bumi Cendrawasih. 

Yuyu menjelaskan bahwa pembangunan skadron udara di tanah Papua bukan hanya untuk menambah kekuatan TNI AU di sana. Melainkan juga demi efektivitas dan efisiensi operasional skadron udara. Khususnya skadron udara angkut. ”Untuk efisiensi dan efektivitas dalam operasi pergeseran pasukan tempur,” terang dia. 

Baca Juga :  Konsumsi Alkohol 70 Persen, Dua Warga Beoga Tewas

Selain itu, orang nomor satu di TNI AU tersebut mengungkapkan, peran skadron udara angkut di Papua juga dibutuhkan untuk mendukung distribusi logistik masyarakat. ”Untuk menekan disparitas harga dan dukungan lainnya yang dibutuhkan untuk kepentingan bangsa dan negara,” beber Yuyu. Untuk itu, TNI AU optimistis dengan kehadiran Skadron Udara 27 Angkut Sedang. 

Sesuai rencana awal, skadron udara tersebut kini diperkuat dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa pesawat angkut sedang. Yakni CN235 produksi dalam negeri buatan PT .Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan Airbus Military yang berbasis di Spanyol. Dengan ukuran yang tidak terlampau besar, CN235 memang cocok dipakai di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua.

Sementara ini, Skadron Udara 27 Angkut Sedang dibekali empat unit CN235. Tentu saja jumlah tersebut masih belum memadai. Karena itu, TNI AU juga memastikan bahwa mereka akan terus menambah jumlah pesawat untuk skadron tersebut. Dengan begitu semua kebutuhan operasi skadron udara tersebut terpenuhi.

Baca Juga :  Pemerintah Wajib Berikan Makan Rakyatnya

Yuyu menjelaskan bahwa saat ini ada 71 prajurit pilihan yang ditepatkan di markas Skadron Udara 27 Angkut Sedang. Mereka dipimpin oleh komandan seorang perwira menengah berpangkat letnan kolonel. Yakni Letkol Pnb Trinanda Hasa Febrianto. Sebelumnya, Trinanda merupakan komandan Skadron Udara 2 di Halim Perdanakusuma Jakarta.

Kepada Trinanda, Yuyu meminta agar tugas yang diberikan oleh TNI AU dilaksanakan sebaik mungkin. Dia menekankan supaya Trinanda mampu membentuk prajurit profesional, militan, dan inovatif. ”Sehingga kehadiran Skadron Udara 27 dapat bermanfaat bagi kepentingan negara dan juga membantu pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (itb/nat/JPG)

BERI ARAHAN: KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna memberikan arahan kepada personel Skadron Udara 27 Angkut Sedang pertama di Papua di Lanud Manuhua, Biak, Kamis (13/6). (FOTO : FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS)

Baru Empat Pesawat, TNI AU Pastikan Terus Tambah

BIAK-Upaya TNI AU membangun kekuatan di wilayah timur Indonesia terus berjalan. Di antaranya lewat pembentukan Koopsau III atau Komando Operasi Angkatan Udara III berikut skadron udara baru. Kamis (13/6) Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan operasional Skadron Udara 27 Angkut Sedang pertama di Papua. 

Bertempat di Pangkala Udara (Lanud) TNI AU Manuhua, Biak Numfor, Skadron udara tersebut punya markas yang memadai. Bagi matra udara institusi militer tanah air, peresmian skadron udara itu merupakan sejarah baru. Mengingat sebelumnya mereka tidak punya skadron udara di Bumi Cendrawasih. 

Yuyu menjelaskan bahwa pembangunan skadron udara di tanah Papua bukan hanya untuk menambah kekuatan TNI AU di sana. Melainkan juga demi efektivitas dan efisiensi operasional skadron udara. Khususnya skadron udara angkut. ”Untuk efisiensi dan efektivitas dalam operasi pergeseran pasukan tempur,” terang dia. 

Baca Juga :  Masih Berduka, Belum Ada Saksi yang Dipanggil

Selain itu, orang nomor satu di TNI AU tersebut mengungkapkan, peran skadron udara angkut di Papua juga dibutuhkan untuk mendukung distribusi logistik masyarakat. ”Untuk menekan disparitas harga dan dukungan lainnya yang dibutuhkan untuk kepentingan bangsa dan negara,” beber Yuyu. Untuk itu, TNI AU optimistis dengan kehadiran Skadron Udara 27 Angkut Sedang. 

Sesuai rencana awal, skadron udara tersebut kini diperkuat dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa pesawat angkut sedang. Yakni CN235 produksi dalam negeri buatan PT .Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan Airbus Military yang berbasis di Spanyol. Dengan ukuran yang tidak terlampau besar, CN235 memang cocok dipakai di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua.

Sementara ini, Skadron Udara 27 Angkut Sedang dibekali empat unit CN235. Tentu saja jumlah tersebut masih belum memadai. Karena itu, TNI AU juga memastikan bahwa mereka akan terus menambah jumlah pesawat untuk skadron tersebut. Dengan begitu semua kebutuhan operasi skadron udara tersebut terpenuhi.

Baca Juga :  Kebakaran di Kampung Buton, Seorang Bayi Kena Sambaran Api

Yuyu menjelaskan bahwa saat ini ada 71 prajurit pilihan yang ditepatkan di markas Skadron Udara 27 Angkut Sedang. Mereka dipimpin oleh komandan seorang perwira menengah berpangkat letnan kolonel. Yakni Letkol Pnb Trinanda Hasa Febrianto. Sebelumnya, Trinanda merupakan komandan Skadron Udara 2 di Halim Perdanakusuma Jakarta.

Kepada Trinanda, Yuyu meminta agar tugas yang diberikan oleh TNI AU dilaksanakan sebaik mungkin. Dia menekankan supaya Trinanda mampu membentuk prajurit profesional, militan, dan inovatif. ”Sehingga kehadiran Skadron Udara 27 dapat bermanfaat bagi kepentingan negara dan juga membantu pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (itb/nat/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya