Site icon Cenderawasih Pos

Seorang Desersi TNI Ikut Tewas Ditembak

Danis Murib seorang desersi TNI yang tewas tertembak (foto:Satgas Damai Cartenz)

Kelompok Undius Kogoya Melarikan Diri ke wilayah Distrik Paniai Timur

JAYAPURA – Pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menembak warga sipil di Paniai belum lama ini makin intens dilakukan. Setelah wilayah Distrik Bibida, Paniai dikuasai, kontak tembakpun tak terelakkan.

Disini pasukan TNI berhasil menembak salah satu anggota OPM yang merupakan eks anggota TNI.  Kabar terakhirnya, Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya telah melarikan diri dari lokasi kejadian ke wilayah Distrik Paniai Timur.

Dan pada Senin (17/6)  Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III, Letjen TNI Richard Tampubolon, memerintahkan Panglima Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema beserta Komandan Komando Pelaksanaan Operasi (Dankolakops) dan Komandan Pasukan Nanggala Kopassus, untuk melanjutkan operasi pengejaran.

Alhasil, operasi tersebut membuahkan hasil dimana  dua anggota OPM dimana salah satunya terkonfirmasi beridentitas Danis Murib tewas tertembak.

“Perlu diketahui bahwa Danis Murib merupakan seorang desersi TNI yang terakhir berpangkat Prajurit Dua (Prada) anggota Satgas Yonif 527/Baladibya Yudha Kodam V/Brawijaya, yang tengah melaksanakan tugas operasi militer di Papua,” kata Panglima Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard Tampubolon pasca kontak tembak di Bibida siang kemarin.

Danis Murib telah melaksanakan Kelana Yudha dengan meninggalkan Pos Moanemani Baru di wilayah Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada 14 April 2024 pukul 10.20 WIT yang lalu.  Danis berkhianat dan memilih bergabung dengan OPM.

Aparat membawa jenazah Danis Murib usai ditemukan tewas. (foto:Satgas Damai Cartenz)

“Keberhasilan Prajurit TNI menembak dua orang OPM, salah satunya Desersi Danis Murib, di Bibida. Kami berharap upaya-upaya yang sedang dilakukan ini bisa mereduksi kekuatan OPM itu sendiri,” tutup Richard.

Sementara Satgas Ops Damai Cartenz yang ikut dalam operasi tersebut membenarkan adanya anggota OPM/KKB yang tewas.

Operasi penegakan Hukum di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai berhasil menewaskan seorang KKB. Sementara itu pada saat pasukan melakukan pengejaran dan penyisiran di Udigimi ternyata ditemukan 1 jenazah lagi. Sehingga total jumlah jenazah yang dievakuasi adalah 2 jenazah.

Ka Ops Damai Cartenz 2024 Kombes Pol. Dr.  Faizal Ramadhani, saat dimintai keterangan mengatakan, dari hasil indentifikasi yang dilakukan terhadap jenazah tersebut, diperoleh hasil bahwa salah satu KKB yang tewas bernama Danis Murib alias Baganiok Murib.

“Ya benar, kami telah berhasil melumpuhkan 1 KKB kelompok Undius Kogoya. Diduga identitasnya sebagai Baganiok Murib” jelas Faizal. Sementara itu, Kasatgas Humas OPS Damai Cartenz-2024, AKBP Dr. Bayu Suseno, dalam keterangannya menyampaikan bahwa Baganiok Murib, merupakan anggota aktif dari KKB Tenius Waker dan Undius Kogoya yang selama 3 bulan terakhir ini aktif melakukan gangguan Kamtibmas di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Jenazah Baganiok Murib ditemukan menggunakan kaos hitam dgn atribut KKB dan mengalami luka tembak di bagian dada. Ia merupakan KKB dari Intan Jaya yang selama 3 bulan terakhir ini aktif melakukan gangguan-gangguan kamtibmas di Paniai.

Sedangkan jenazah kedua masih proses visum oleh dokter di RSUD Paniai.  “Saat ini 1 jenazah masih belum dapat kami identifikasi. Jenazah saat ditemukan menggunakan kaos biru dan celana hijau dengan kondisi luka memar di beberapa bagian tubuh dan luka terbuka di bagian punggung dan ketiak kanan. Kemungkinan karena tusukan benda tajam,” jelas Bayu.

Pria yang disebut Bayu ini menurut warga bernama Philemon Gobai yang berstatus sebagai warga sipil. Bayu menduga jika korban justru dianiaya oleh kelompok Undius saat berusaha melarikan diri. Undius diperkirakan saat kabur dari Bibida berpapasan dengan korban kemudian korban dianiaya dan akhirnya tewas.

“Bisa jadi seperti itu sebab lukanya adalah luka terbuka, tikam dan bacok. Kemungkinan Undius dan kelompoknya yang melakukan karena takut korban menceritakan kepada aparat yang sedang melakukan pengejaran,” jelasnya.

AKBP Dr Bayu Suseno menjelaskan, KKB pimpinan Undius Kogoya dikenal sebagai salah satu kelompok yang sering melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil di Papua, khususnya di Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai.

Kelompok ini sering kali melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan, termasuk juga melakukan pembakaran terhadap fasilitas umum sehingga merugikan masyarakat setempat.

Bayu menambahkan bahwa dikemungkinkan jika jenazah kedua yang ditemukan di atas bukit merupakan warga sipil yang yang bertemu dengan KKB Undius Kogoya di sekitar Udigimi dan Bibida saat melarikan diri.

“Dugaan kami ia dibunuh agar tidak memberi informasi kepada kami. Namun hal ini akan tetap kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,”  tutup Bayu. (ade)

Berikut Catatan Kriminal KKB Undius Kogoya Versi Satgas Operasi Damai Cartenz.

1. Pada 8 Agustus 2020, melakukan serentetan tembakan di wilayah Kampung Oesiga, Kabupaten Intan Jaya, dalam peristiwa tidak ada korban jiwa.

2. Pada 15 Agustus 2020, melakukan Penembakan terhadap tukang ojek di Intan Jaya, yang mana dalam peristiwa itu tukang ojek bernama Laode Janudin tewas dilokasi kejadian.

3. Pada 18 Agustus 2020, kembali melakukan Pembakaran terhadap alat berat (escavator) di Intan Jaya hingga menyebabkan hangus terbakar.

4. Pada 14 September 2020, melakukan Penembakan terhadap 2 orang tukang ojek yaitu laode dan fatur di Distrik Sugapa Intan Jaya, akibatnya, kedua korban mengalami luka-luka.

5. Pada 17 September 2020, kembali lagi melakukan Penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, hingga menyebabkan seorang warga bernama Badawi meninggal dunia.

6. Pada 17 September 2020, terlibat dalam kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Sugapa Lama, hingga menyebabkan Serka Sahlan meninggal dunia.

7. Pada 18 September 2020, melakukan Penembakan terhadap pesawat yang akan mengevakuasi Serka Sahlan di Intan Jaya.

8. Pada 19 September 2020, Kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Hitadipa, Intan Jaya hingga menyebabkan Pratu Dwi Akbar meninggal dunia. Kemudian kembali lagi melakukan kontak tembak dengan personel Koramil persiapan Hitadipa, akibatntya pendeta Yeremias Y tewas tertembak.

9. Pada 23 September 2020, lagi-lagi melakukan Penembakan terhadap aparat keamanan di depan kantor Bupati Intan Jaya.

10. Pada  25 September 2020, Kontak tembak dengan aparat TNI di Bandara Sugapa.

11. Pada 30 September 2020, melakukan Aksi penembakan terhadap Mapolsek Sugapa.

12. Pada 4 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan terhadap rombongan Dir Krimum dan Dasat Brimob di Distrik Sugapa.

13. Pada 5 Oktober 2020, kembali lagi melakukan kontak tembak dengan personel TNI/Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa.

14. Pada 7 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan oleh terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa hingga terluka.

15. Pada 8 Oktober 2020, melakukan Aksi penembakan terhadap pesawat di Bandara Bilogai Intan Jaya.

16. Pada 9 Oktober 2020, melakukan aksi penembakan terhadap rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa, atas kejadian tersebut, anggota TPF Bambang terluka dan Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar terluka.

17. Pada 30 Maret 2022, Undius Kogoya dan Aibon Kogoya kembali melakukan pembakaran gedung sekolah dan hingga menganiaya dua warga sipil di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

18. Pada 18 Juli 2023, melakukan penembakan pesawat Smart Aviation yang dipiloti Kapten M Farhan dan Wahyu sebagai copilot dengan mengangkut tujuh anggota Brimob dari Bandara Moses Kilangin di Kabupaten Mimika dengan tujuan Distrik Homeyo.

19. Pada 30 April 2024, lagi-lagi melakukan penyerangan ke Mapolsek Homeyo dan pembakaran gedung bangunan SDN Inpres Pogapa akibatnya, 1 masyarakat sipil suku toraja menjadi korban atas nama Aleksander Parapak (20) laki-laki, meninggal dunia.

20. Pada 21 Mei 2024, melakukan Pembakaran Kios dan Penembakan Warung hingga Pembakaran Sekolah di Distrik Paniai Timur.

21. Pada 11 Juni 2024, melakukan penembakan dan pembakaran mobil serta jasad korban atas nama Rusli di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version