Wednesday, December 4, 2024
27.7 C
Jayapura

Kapolda: Kejar dan Tangkap Pelaku!

   “Akibat dari pembakaran itu para Siswa-siswi SD YPK Metanoia diliburkan untuk menghindari terjadinya korban jiwa yang ditimbulkan KKB,” ucapnya.

   Kemudian tak berselang lama pada tanggal 14 Maret 2023 pukul 05.20 WIT kasus percobaan pembakaran Sekolah Dasar Negeri Dekai yang terletak di Jalan Seredala Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo.

   Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz menyebutkan bahwa dari laporan yang diterima dari Polres Yahukimo bahwa Pukul 06.00 WIT, Kepala Sekolah selalu datang untuk mematikan lampu sekolah, namun saat dia datang, sekitar pukul 05.45 WIT, plafon bagian luar kelas IV B sudah dalam keadaan terbakar. Melihat hal tersebut, dirinya langsung memadamkan api dengan menyiram air.

   “Berdasarkan hasil olah TKP, Satuan Reskrim Polres Yahukimo mengamankan beberapa barang bukti yakni satu buah tempat sampah yang dalam keadaan hangus terbakar, satu buah terpal berwarna putih dalam keadaan terbakar dan satu buah kayu dalam keadaan hangus terbakar,” jelas Bayu.

Baca Juga :  Berharap Upaya Komunikasi dan Negosiasi Bisa Terus Dilakukan

   Kemudian pada tanggal 16 Maret 2023, Gedung SMP N 2 Dekai, Kabupaten Yahukimo pun juga ikut terbakar. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 16 Maret 2023 sekitar pukul 01.25 WIT dini hari.

Bayu mengatakan bahwa kejadian pembakaran sekolah tersebut dilakukan oleh 2 orang KKB. Selain itu, dari pembakaran tersebut terdapat alat dan  fasilitas sekolah yang hangus terbakar seperti komputer sekolah.

   Selain itu, pembakaran sekolah juga terjadi pada tanggal 17 Agustus 2023 tepatnya di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Sekolah yang dibakar adalah SMA N 1 Ilaga pada pukul 13.28 WIT.

   Kejadian bermula saat Personel Satgas Kopasgat Yonko 468/Sarotama Pos Bandara Aminggaru awalnya menerima laporan adanya asap tebal yang berasal dari sekolah SMA N 1 Ilaga, Puncak, Papua Tengah.

Baca Juga :  Dua KKB Tewas Saat Kontak Tembak di Tembagapura

   Bayu menerangkan bahwa saat mendengar laporan tersebut aparat gabungan TNI-Polri langsung mendatangi TKP dan melakukan penyisiran disekitar wilayah Sekolah tersebut.

  Dirinya menyebutkan bahwa Kejadian tersebut sengaja dilakukan KKB untuk mengganggu perayan HUT RI Ke-78.  Selanjutnya, Tiga bulan kemudian usai pembakaran sekolah di Kabupaten Puncak, Distrik Ilaga. KKB kembali melakukan pembakaran sekolah gedung SMPN 1 Gome, Kabupaten Puncak.

   “Akibat dari pembakaran itu para Siswa-siswi SD YPK Metanoia diliburkan untuk menghindari terjadinya korban jiwa yang ditimbulkan KKB,” ucapnya.

   Kemudian tak berselang lama pada tanggal 14 Maret 2023 pukul 05.20 WIT kasus percobaan pembakaran Sekolah Dasar Negeri Dekai yang terletak di Jalan Seredala Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo.

   Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz menyebutkan bahwa dari laporan yang diterima dari Polres Yahukimo bahwa Pukul 06.00 WIT, Kepala Sekolah selalu datang untuk mematikan lampu sekolah, namun saat dia datang, sekitar pukul 05.45 WIT, plafon bagian luar kelas IV B sudah dalam keadaan terbakar. Melihat hal tersebut, dirinya langsung memadamkan api dengan menyiram air.

   “Berdasarkan hasil olah TKP, Satuan Reskrim Polres Yahukimo mengamankan beberapa barang bukti yakni satu buah tempat sampah yang dalam keadaan hangus terbakar, satu buah terpal berwarna putih dalam keadaan terbakar dan satu buah kayu dalam keadaan hangus terbakar,” jelas Bayu.

Baca Juga :  Pegunungan Bintang Makin Memanas

   Kemudian pada tanggal 16 Maret 2023, Gedung SMP N 2 Dekai, Kabupaten Yahukimo pun juga ikut terbakar. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 16 Maret 2023 sekitar pukul 01.25 WIT dini hari.

Bayu mengatakan bahwa kejadian pembakaran sekolah tersebut dilakukan oleh 2 orang KKB. Selain itu, dari pembakaran tersebut terdapat alat dan  fasilitas sekolah yang hangus terbakar seperti komputer sekolah.

   Selain itu, pembakaran sekolah juga terjadi pada tanggal 17 Agustus 2023 tepatnya di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Sekolah yang dibakar adalah SMA N 1 Ilaga pada pukul 13.28 WIT.

   Kejadian bermula saat Personel Satgas Kopasgat Yonko 468/Sarotama Pos Bandara Aminggaru awalnya menerima laporan adanya asap tebal yang berasal dari sekolah SMA N 1 Ilaga, Puncak, Papua Tengah.

Baca Juga :  Kerusuhan di PNG, Sebanyak 13 Ribu WNI Dipastikan Tak Terdampak

   Bayu menerangkan bahwa saat mendengar laporan tersebut aparat gabungan TNI-Polri langsung mendatangi TKP dan melakukan penyisiran disekitar wilayah Sekolah tersebut.

  Dirinya menyebutkan bahwa Kejadian tersebut sengaja dilakukan KKB untuk mengganggu perayan HUT RI Ke-78.  Selanjutnya, Tiga bulan kemudian usai pembakaran sekolah di Kabupaten Puncak, Distrik Ilaga. KKB kembali melakukan pembakaran sekolah gedung SMPN 1 Gome, Kabupaten Puncak.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya