Ia menambahkan, berdasarkan keterangan waega setempat bahwa Korban terakhir kali terlihat pada Jumat (11/7/2025), dan diduga kuat menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam sebelum jasadnya dibuang ke dalam jurang.
Sementara itu korban kedua, Edi Hermanto (39), warga asal Probolinggo, Jawa Timur, yang berdomisili di Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, tewas akibat tembakan yang mengenai pelipis mata kiri hingga menembus bagian belakang kepala.
Peristiwa ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 19.29 WIT, saat korban sedang menikmati kopi di dalam rumahnya. Dua orang tak dikenal (OTK) datang dan mengetuk jendela rumah. Saat korban membuka jendela, salah satu pelaku langsung menembak dari jarak dekat. Usai kejadian, kedua pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.
“Korban meninggal dunia di tempat. Saat ini belum ada informasi resmi terkait kepulangan jenazah ke daerah asal, namun yang pasti, kedua korban menjadi sasaran kekejaman KKB Lekagak Telenggen,” tegas Yusuf.
Aparat gabungan dari TNI dan Polri saat ini terus melakukan penyisiran di wilayah-wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok bersenjata tersebut. Penyelidikan pun masih terus berlangsung. “Situasi saat ini di Puncak Jaya relatif kondusif. Aparat tetap siaga dan terus berupaya menjaga keamanan serta melakukan pengejaran terhadap pelaku,” tutup Kombes Yusuf.
Jenasah Syafaruddin sendiri telah dimakamkan di Kampung Halamannya setelah pada Senin (14/7) kemarin tiba di Sulawesi. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos