Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak Benar Ada Kompensasi Rp 20 Miliar

JAYAPURA – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan bahwa hingga kini upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua masih mengedepankan proses negosiasi damai.

Pernyataan Pangdam tersebut disiarkan secara live oleh Metro TV dan pada kesempatan itu pangdam menyampaikan bahwa kondisi Capt Phillip Mark Mehrtens dalam kondisi baik dan secara berkelanjutan pihak TNI terus melakukan komunikasi dengan semua pihak, baik para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda maupun  tokoh perempuan

“Kami masih terus mengupayakan negosiasi karena TNI memilih jalan damai dalam menyelesaikan semua permasalahan di Papua, termasuk dalam hal penyanderaan pilot,” kata Pangdam dalam rilisnya, Rabu (13/9). Iappun berharap tidak ada korban-korban berikutnya, baik dari pihak sipil maupun TNI Polri, karena semua permasalahan bisa diselesaikan dengan damai.

Baca Juga :  Putra Papua Nakhodai IKAPTK Kampus IPDN Kalbar

“Saya berharap negoisasi dari semua unsur dapat berjalan dengan baik. Semoga secepat mungkin bisa diselesaikan seperti harapan kita bersama,” jelasnya. Hanya pangdam menyayangkan bahwa pasca penjelasan di atas terdapat pihak-pihak yang menghembuskan isu adanya kompensasi Rp 20 miliar dalam upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut.

Munculnya isu tersebut menimbulkan kegaduhan dan akan berdampak menghambat upaya pembebasan sandera secara damai.  Narasi ini disebut sebagai informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan dianggap sebagai hoax mengingat pangdam tak pernah mengeluarkan statemen tersebut sehingga dianggap sebagai informasi hoax.

Saat dikonfirmasi melalui telepon terkait isu tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan tidak pernah menyampaikan soal kompensasi dalam penyelesaian proses pembebasan pilot tersebut.

Baca Juga :  Setelah GBK, Stadion Lukas Enembe Terbaik di Indonesia

“Dengan adanya isu-isu seperti itu, bahkan adanya penyebaran berita hoax adanya uang tebusan, bisa jadi dihembuskan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang tidak ingin terciptanya kedamaian di Papua, khususnya menghambat pembebasan Pilot Susi Air,” tegas Pangdam Izak. (ade/wen)

JAYAPURA – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan bahwa hingga kini upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua masih mengedepankan proses negosiasi damai.

Pernyataan Pangdam tersebut disiarkan secara live oleh Metro TV dan pada kesempatan itu pangdam menyampaikan bahwa kondisi Capt Phillip Mark Mehrtens dalam kondisi baik dan secara berkelanjutan pihak TNI terus melakukan komunikasi dengan semua pihak, baik para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda maupun  tokoh perempuan

“Kami masih terus mengupayakan negosiasi karena TNI memilih jalan damai dalam menyelesaikan semua permasalahan di Papua, termasuk dalam hal penyanderaan pilot,” kata Pangdam dalam rilisnya, Rabu (13/9). Iappun berharap tidak ada korban-korban berikutnya, baik dari pihak sipil maupun TNI Polri, karena semua permasalahan bisa diselesaikan dengan damai.

Baca Juga :  Biak Diguncang Gempa, Masyarakat Dihimbau Tetap Tenang

“Saya berharap negoisasi dari semua unsur dapat berjalan dengan baik. Semoga secepat mungkin bisa diselesaikan seperti harapan kita bersama,” jelasnya. Hanya pangdam menyayangkan bahwa pasca penjelasan di atas terdapat pihak-pihak yang menghembuskan isu adanya kompensasi Rp 20 miliar dalam upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut.

Munculnya isu tersebut menimbulkan kegaduhan dan akan berdampak menghambat upaya pembebasan sandera secara damai.  Narasi ini disebut sebagai informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan dianggap sebagai hoax mengingat pangdam tak pernah mengeluarkan statemen tersebut sehingga dianggap sebagai informasi hoax.

Saat dikonfirmasi melalui telepon terkait isu tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan tidak pernah menyampaikan soal kompensasi dalam penyelesaian proses pembebasan pilot tersebut.

Baca Juga :  Komarudin Watubun Sebut Romanus Mbaraka Bohong 

“Dengan adanya isu-isu seperti itu, bahkan adanya penyebaran berita hoax adanya uang tebusan, bisa jadi dihembuskan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang tidak ingin terciptanya kedamaian di Papua, khususnya menghambat pembebasan Pilot Susi Air,” tegas Pangdam Izak. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya