Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Setelah GBK, Stadion Lukas Enembe Terbaik di Indonesia

Suasana glady bersih ceremony peresmian beberapa infrastruktur PON XX Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe, Kamis malam (22/10)

JAYAPURA-Jumat (22/10) hari ini,  Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe akan meresmikan beberapa infrastruktur PON XX Papua 2021. Khususnya bagi 9 venue yang dibangun melalui APBD Provinsi Papua yaitu Stadion Lukas Enembe, venue baseball/softball (Auri-Uncen), menembak outdoor-indoor, GOR STT GIDI, tenis, voli dan GOR Futsal Mimika. Cenderawasih Pos mencoba merangkum kesembilan venue tersebut.

Stadion Lukas Enembe nantinya akan menjadi venue pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.

Tanggal 9 Mei 2015 merupakan salah satu tanggal bersejarah di tanah Papua. Kala itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meletakan batu pertama pembangunan Stadion Papua Bangkit (Spaba) di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Sejak dibangun pada bulan Mei 2015 silam, stadion bertaraf internasional itu mencapai progres 100 persen pada bulan Juni 2019 lalu dengan melibatkan 1.000 pekerja profesional dan lokal, serta menghabiskan anggaran APBD Papua senilai Rp 1,3 triliun.

Stadion yang berkapasitas 40.263 ribu itu terdiri dari 38.665 kelas reguler, VIP 1.100 kursi dan VVIP 498 kursi penonton, dibangun di atas tanah seluas 17.697 meter persegi, dengan luas tanah 13 hektar. 

Spaba digadang-gadang menjadi stadion terbaik kedua di tanah air setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dan terbaik ke 60 di dunia.

Meski menjadi yang terbesar kedua di tanah air, namun Stadion Lukas Enembe memiliki beberapa keunggulan ketimbang Stadion GBK. Stadion Lukas Enembe memiliki dua lapangan bola, satu lapangan utama dan satunya lapangan pemananasan. Serta memiliki dua lintasan atletik, lintasan di lapangan utama dan lintasan di lapangan pemanasaan.

Baca Juga :  Presiden Main Bola di Stadion Lukas Enembe

Untuk lintasan atletik, Spaba juga diverifikasi menjadi kelas satu yang berstandar Internasional Association of Athletics (IAAF).

Dari sisi led, Spaba menggunakan 199 buah lampu yang merupakan produk Eropa yang bisa diatur mengikuti musik, dengan kekuatan pencahayaan 1.800 lux. Lampu led tersebut juga menjadi yang tercanggih di Indonesia.

Kualitas rumput, Spaba juga tak kalah dengan stadion megah di benua Eropa. Spaba juga menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella Linnmer sesuai standar FIFA. Serta mengunakan 88 unit spekear yang didatangkan langsung dari Jepang.

Stadion yang memiliki kemiripan warna dengan GBK itu juga dilengkapi dengan dua scoring board yang langsung diimpor dari Eropa. Serta menggunakan 88 unit sound sistem yang didatangkan langsung dari Jepang.

Stadion Lukas Enembe juga telah dilengkapi dengan akses difabel, desain bangunan pun mengikuti budaya Papua. Serta menjadi ikon pembangunan dari Indonesia timur.

Selain Stadion Lukas Enembe, di area Kompleks Kampung Harapan juga dilengkapi dengan Istora dan Aquatic yang dibangun melalui Inpres PON.

Projek Manajer PT. PP Persero, Dwi Aji Wicaksono membeberkan, untuk pekerjaan khusus pada fasilitas lainnya seperti lampu, scoring board, sound sistem dan lintasan atletik, pihaknya melibatkan tenaga kerja asing.

“Untuk dua scoring board, kita juga datangkan dari Eropa. Rumputnya sendiri menggunakan rumput Zoysia Matella Linnmer yang juga sudah standar FIFA,” ungkap Aji kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/10).

Sebelumnya, Mentri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali memberikan apresiasi kepada Pemprov Papua yang sukses membangun stadion berstandar internasional.

“Saya melihat ini akan menjadi ikon olahraga baru di Indonesia setelah GBK. Karena berdasarkan standar tidak hanya standar nasional dan Asia tapi juga dunia,” ujar Zainudin saat menyambangi Stadion Lukas Enembe pada awal tahun 2020.

Baca Juga :  Surat Edaran Gubernur Terdapat 8 Poin Penting

Menpora juga berharap, dengan hadirnya Stadion Lukas Enembe dapat merangsang lahirnya atlet-atlet handal dari bumi Cendrawasih untuk tanah Papua dan Indonesia.

“Pasca PON, Pemprov Papua harus memikirkan bagaimana bisa melaksanakan event-event nasional, bahkan internasional. Sehingga dengan adanya venue di Papua yang begitu mewah dapat menciptakan atlet-atlet yang berprestasi,” tandasnya.

Diketahui Stadion Lukas Enembe juga pernah menjadi salah satu nominasi stadion terbaik versi StadiumDB. Stadion Lukas Enembe bersaing dengan 21 stadion yang berhasil dibangun di tahun 2019.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan, Polda Papua tetap memberikan ijin terkait dengan peresmian stadion utama namun dengan catatan dilakukan secara virtual.

“Kita tidak mengijinkan hadirnya masyarakat dalam jumlah yang besar,” tegas Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Kamis (22/10).

Lanjut Kapolda, salah satu tokoh agama telah memasukan surat berkaitan dengan rencana pelaksanaan ibadah syukur yang akan dilakukan di Stadioan. Namun, pihaknya akan mempertimbangkan hal itu.

“Kami akan mempertimbangkannya, jangan sampai hal ini menimbulkan klister baru penyebaran Covid-19.  Bukan kita mau melarang, perlu pertimbangan semua pihak berkaitan dengan situasi saat ini,” kata Kapolda.

Menurut Kapolda, Virtual salah satu solusi yang terbaik. Sehingga itu, jangan memaksakan  hidup dengan pola lama.

“Kaitan dengan virtual, saya harap panitian PON pahami ini dengan baik,” pungkasnya. (eri/fia/nat)

Suasana glady bersih ceremony peresmian beberapa infrastruktur PON XX Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe, Kamis malam (22/10)

JAYAPURA-Jumat (22/10) hari ini,  Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe akan meresmikan beberapa infrastruktur PON XX Papua 2021. Khususnya bagi 9 venue yang dibangun melalui APBD Provinsi Papua yaitu Stadion Lukas Enembe, venue baseball/softball (Auri-Uncen), menembak outdoor-indoor, GOR STT GIDI, tenis, voli dan GOR Futsal Mimika. Cenderawasih Pos mencoba merangkum kesembilan venue tersebut.

Stadion Lukas Enembe nantinya akan menjadi venue pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.

Tanggal 9 Mei 2015 merupakan salah satu tanggal bersejarah di tanah Papua. Kala itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meletakan batu pertama pembangunan Stadion Papua Bangkit (Spaba) di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Sejak dibangun pada bulan Mei 2015 silam, stadion bertaraf internasional itu mencapai progres 100 persen pada bulan Juni 2019 lalu dengan melibatkan 1.000 pekerja profesional dan lokal, serta menghabiskan anggaran APBD Papua senilai Rp 1,3 triliun.

Stadion yang berkapasitas 40.263 ribu itu terdiri dari 38.665 kelas reguler, VIP 1.100 kursi dan VVIP 498 kursi penonton, dibangun di atas tanah seluas 17.697 meter persegi, dengan luas tanah 13 hektar. 

Spaba digadang-gadang menjadi stadion terbaik kedua di tanah air setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dan terbaik ke 60 di dunia.

Meski menjadi yang terbesar kedua di tanah air, namun Stadion Lukas Enembe memiliki beberapa keunggulan ketimbang Stadion GBK. Stadion Lukas Enembe memiliki dua lapangan bola, satu lapangan utama dan satunya lapangan pemananasan. Serta memiliki dua lintasan atletik, lintasan di lapangan utama dan lintasan di lapangan pemanasaan.

Baca Juga :  FRP Tolak Dialog Damai yang Digagas Komnas HAM dalam Pertemuan KTT G-20

Untuk lintasan atletik, Spaba juga diverifikasi menjadi kelas satu yang berstandar Internasional Association of Athletics (IAAF).

Dari sisi led, Spaba menggunakan 199 buah lampu yang merupakan produk Eropa yang bisa diatur mengikuti musik, dengan kekuatan pencahayaan 1.800 lux. Lampu led tersebut juga menjadi yang tercanggih di Indonesia.

Kualitas rumput, Spaba juga tak kalah dengan stadion megah di benua Eropa. Spaba juga menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella Linnmer sesuai standar FIFA. Serta mengunakan 88 unit spekear yang didatangkan langsung dari Jepang.

Stadion yang memiliki kemiripan warna dengan GBK itu juga dilengkapi dengan dua scoring board yang langsung diimpor dari Eropa. Serta menggunakan 88 unit sound sistem yang didatangkan langsung dari Jepang.

Stadion Lukas Enembe juga telah dilengkapi dengan akses difabel, desain bangunan pun mengikuti budaya Papua. Serta menjadi ikon pembangunan dari Indonesia timur.

Selain Stadion Lukas Enembe, di area Kompleks Kampung Harapan juga dilengkapi dengan Istora dan Aquatic yang dibangun melalui Inpres PON.

Projek Manajer PT. PP Persero, Dwi Aji Wicaksono membeberkan, untuk pekerjaan khusus pada fasilitas lainnya seperti lampu, scoring board, sound sistem dan lintasan atletik, pihaknya melibatkan tenaga kerja asing.

“Untuk dua scoring board, kita juga datangkan dari Eropa. Rumputnya sendiri menggunakan rumput Zoysia Matella Linnmer yang juga sudah standar FIFA,” ungkap Aji kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/10).

Sebelumnya, Mentri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali memberikan apresiasi kepada Pemprov Papua yang sukses membangun stadion berstandar internasional.

“Saya melihat ini akan menjadi ikon olahraga baru di Indonesia setelah GBK. Karena berdasarkan standar tidak hanya standar nasional dan Asia tapi juga dunia,” ujar Zainudin saat menyambangi Stadion Lukas Enembe pada awal tahun 2020.

Baca Juga :  Kukuhkan Paskibraka Perdana , Pj Gubernur Papua Tengah : Ini Moment Bersejarah

Menpora juga berharap, dengan hadirnya Stadion Lukas Enembe dapat merangsang lahirnya atlet-atlet handal dari bumi Cendrawasih untuk tanah Papua dan Indonesia.

“Pasca PON, Pemprov Papua harus memikirkan bagaimana bisa melaksanakan event-event nasional, bahkan internasional. Sehingga dengan adanya venue di Papua yang begitu mewah dapat menciptakan atlet-atlet yang berprestasi,” tandasnya.

Diketahui Stadion Lukas Enembe juga pernah menjadi salah satu nominasi stadion terbaik versi StadiumDB. Stadion Lukas Enembe bersaing dengan 21 stadion yang berhasil dibangun di tahun 2019.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan, Polda Papua tetap memberikan ijin terkait dengan peresmian stadion utama namun dengan catatan dilakukan secara virtual.

“Kita tidak mengijinkan hadirnya masyarakat dalam jumlah yang besar,” tegas Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Kamis (22/10).

Lanjut Kapolda, salah satu tokoh agama telah memasukan surat berkaitan dengan rencana pelaksanaan ibadah syukur yang akan dilakukan di Stadioan. Namun, pihaknya akan mempertimbangkan hal itu.

“Kami akan mempertimbangkannya, jangan sampai hal ini menimbulkan klister baru penyebaran Covid-19.  Bukan kita mau melarang, perlu pertimbangan semua pihak berkaitan dengan situasi saat ini,” kata Kapolda.

Menurut Kapolda, Virtual salah satu solusi yang terbaik. Sehingga itu, jangan memaksakan  hidup dengan pola lama.

“Kaitan dengan virtual, saya harap panitian PON pahami ini dengan baik,” pungkasnya. (eri/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya