Friday, April 19, 2024
33.7 C
Jayapura

Wamena Mulai Kondusif, Penerbangan Dibuka

KONDUSIF: Tampak sejumlah mobil milik warga yang diamankan dan diparkir di sepanjang Jalan Bhayangkara, Distrik Wamena Kota, Selasa (24/9). Pasca kerusuhan, kondisi di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya mulai kondusif. (FOTO : Denny/Cepos)

*4.500 Lebih Warga Masih Mengungsi

WAMENA-Pasca aksi demonstrasi yang berakhir rusuh, Senin (23/9) kemarin, kondisi di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya berangsur-angsur kondusif. 

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, Selasa (24/9), meskipun sudah tidak ada aksi anarkis, aparat keamanan gabungan TNI-Polri terlihat masih bersiaga di beberapa titik. Aparat juga secara intens melakukan patroli dengan kendaraan mengelilingi kota Wamena, 

Tak hanya aparat yang melakukan pengamanan, warga di sekitar kota Wamena juga masih berjaga-jaga. Bahkan sejumlah warga terpaksa tidur di depan pertokoan dari malam hingga siang untuk berjaga-jaga. 

Meskipun sudah berangsur-angsur kondisif, namun hingga kemarin di beberapa tempat masih terjadi pemadaman listrik. Hingga kemarin, petugas PLN masih berada di lapangan untuk memperbaiki jaringan listrik. 

Sementara untuk jaringan paket data telepon selulur hingga kemarin juga masih dibatasi. Masyarakat hanya dapat menggunakan telepon selulernya untuk panggilan telepon dan SMS. 

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, Wakapolda Papua telah memerintahkan agar penerbangan di Jayawijaya kembali dibuka. Karena aktivitas perekonomian menurutnya tidak boleh lumpuh. Oleh sebab itu, sejak kemarin pagi Bandara Wamena dibuka kembali  meskipun penerbangan tidak selancar hari biasa.

“Bandara sudah mulai dibuka dan aktivitas mulai berjalan kembali seperti biasanya. Ada pesawat kargo dan penumpang yang mulai masuk amena.”jelasnya. 

Secara terpisah Kapolsek KP3 Bandara, Ipda Enceng Kurniadi menyatakan sejak kemarin pihaknya bersama UPBU kelas I Wamena telah meminta semua pesawat yang bermalam di Bandara Wamena untuk dipindahkan ke Jayapura,  sehingga tidak ada pesawat yang parkir di apron Bandara Wamena. 

“Saat ini karena situasi sudah aman, jadi penerbangan sudah mulai lancar kembali. Untuk penerbangan komersil ada Wings dan Trigana sudah kembali beroperasi. Termasuk pesawat kargo dan Hercules milik Polri,” bebernya

Untuk kondisi penumpang, Enceng Kurniadi mengakui ada lonjakan penumpang yang keluar dari Wamena. Sementara penumpang yang masuk atau datang di Bandara Wamena terlihat seperti biasa. “Penumpang yang berangkat dari sini membludak. Mungkin banyak yang ketakutan sehingga memilih turun,” tandasnya.

Baca Juga :  Dir RSUD: Apapun yang Terjadi Tidak Bisa Menolak Pasien

Secara terpisah, Plt. Kepala Bandara Wamena Ferdinand Halattu mengatakan untuk mengantisipasi kondisi keamanan di Bandara Wamena, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda Jayawijaya agar aktivitas bandara tidak lumpuh. 

“Untuk sementara kawasan Bandara Wamena diamankan oleh 39 anggota Brimob ditambah 11 orang khusus untuk pengamanan bandara, KP3 bandara, Kodim dan Batalyon,”bebernya.

Pasca kerusuhan, Senin (23/9) warga terlihat masih mengungsi di beberapa tempat Mapolres, Makodim, kantor DPRD, Gereja GKI Betlehem dan Koramil. 

Warga yang mengungsi sejak Senin (23/9) malam diperkirakan mencapai 4.500 orang. 

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto mengatakan untuk pengungsi masih diperkirakan 4500 orang. Jumlah ini menurutnya akan bertambah terus. 

Disinggung mengenai kondisi pengungsi, Dandim Candra Dianto mengakui pengungsi saat ini mengalami kekurangan logistik. Hingga kemarin, pihaknya masih berupaya menyediakan tempat berlindung dan sumber logistik yang ada di Kodim juga akan digunakan untuk logistik.

“Kita ada membuat dapur umum di Kodim dan beberapa tempat. Mereka tidur di lapangan menggunakan tenda-tenda serbaguna agar para pengungsi tidak kena hujan maupun embun,” tambahnya/ 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya menambahkan untuk titik kumpul pengungsi hingga kemarin di antaranya di gereja El Shadday, Gereja GKI Betlehem, Koramil, Polres Jayawijaya, Kodim, Kantor DPRD  dan Pengadilan Negeri Kelas II Wamena. 

“Kami masih menghitung jumlah pengungsi. Kita harapkan pengungsi tidak bertambah lagi dan kondisi mulai kondusif seperti biasa. Pengungsi yang ada ini kebanyakan perempuan dan anak -anak sedangkan laki-laki kurang,” jelasnya. 

Kapolres Tonny Ananda mengatakan, Pemkab Jayawijaya juga telah mengambil langkah untuk mendirikan dapur umum di tempat-tempat pengungsian. Untuk membantu para pengungsi, Pemda menurutnya terus memberikan dukungan logistik untuk masyarakat selama berada di pengungsian. Termasuk menyediakan peralatan memasak. 

Baca Juga :  Pemerintah Pusat Diminta Handel Dana Tiga DOB

Ia menegaskan banyak pelaku pembakaran ini dari luar kota. Untuk itu, Kepolisian menduga jika para pelaku ini telah dicuci otaknya sehingga melakukan tindakan anarkis. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut siapa yang menjadikan anak sekolah ini sebagai tameng.

Secara terpisah, Kapolda Papua, Irjen Rudolf A Rodja mengatakan, kondisi di Wamena dan Expo Waena, Distrik Heram Kota Jayapura pasca kerusuhan sudah mulai aman terkendali atau kondusif. 

“Saya mendapat informasi dari Wamena, pukul 11.35, situasi sudah mulai kondusif,” ucap Kapolda Albert Rodja kepada wartawan saat menjenguk 4 anggota Brimob yang menjadi korban kerusuhan di Expo Waena dan dirawat di RS Bhayangkara, Selasa (24/9).

Untuk sementara menurut Kapolda, belum ada penambahan personel di Wamena. Saat ini ada kurang lebih 500 personel Brimob yang melakukan pengamanan di Wamena ditambah personel TNI yang sudah ada di sana. 

“Tapi kita lihat dulu kondisi di sana. Kalau eskalasinya meningkat, tentu saya akan menambah pasukan dari sini (Jayapura, red) supaya situasi Kamtibmas tetap terjaga dan kondusif,” tegasnya.

Di tempat yang sama Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes Pol. drg. Agustinus Mulyanto Hardi T mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah korban yang dirawat di RS Bhayangkara kurang lebih 30 orang korban luka-luka. Dari jumlah tersebut, 24 dari masyarakat dan 6 orang dari aparat  Brimob.

“Dari 24 masyarakat yang dirawat, 19 orang diperkirakan sudah bisa dipulangkan. Adapun 4 personel Brimob BKO Sumatera Utara, 2 orang sudah bisa dipulangkan,” jelasnya. 

Kepala RS Bhayangkara Jayapura, AKBP. dr. Heri Budiono, Sp.U., menambahkan, pasca keributan di Expo Waena, ada 4 jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkara. “Dari 5 jenazah tersebut, satu prajurit TNI sudah dibawa ke rumah duka. Sementara 4 masyarakat masih berada di kamar jenazah,” pungkasnya. (jo/kim/nat)

KONDUSIF: Tampak sejumlah mobil milik warga yang diamankan dan diparkir di sepanjang Jalan Bhayangkara, Distrik Wamena Kota, Selasa (24/9). Pasca kerusuhan, kondisi di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya mulai kondusif. (FOTO : Denny/Cepos)

*4.500 Lebih Warga Masih Mengungsi

WAMENA-Pasca aksi demonstrasi yang berakhir rusuh, Senin (23/9) kemarin, kondisi di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya berangsur-angsur kondusif. 

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, Selasa (24/9), meskipun sudah tidak ada aksi anarkis, aparat keamanan gabungan TNI-Polri terlihat masih bersiaga di beberapa titik. Aparat juga secara intens melakukan patroli dengan kendaraan mengelilingi kota Wamena, 

Tak hanya aparat yang melakukan pengamanan, warga di sekitar kota Wamena juga masih berjaga-jaga. Bahkan sejumlah warga terpaksa tidur di depan pertokoan dari malam hingga siang untuk berjaga-jaga. 

Meskipun sudah berangsur-angsur kondisif, namun hingga kemarin di beberapa tempat masih terjadi pemadaman listrik. Hingga kemarin, petugas PLN masih berada di lapangan untuk memperbaiki jaringan listrik. 

Sementara untuk jaringan paket data telepon selulur hingga kemarin juga masih dibatasi. Masyarakat hanya dapat menggunakan telepon selulernya untuk panggilan telepon dan SMS. 

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, Wakapolda Papua telah memerintahkan agar penerbangan di Jayawijaya kembali dibuka. Karena aktivitas perekonomian menurutnya tidak boleh lumpuh. Oleh sebab itu, sejak kemarin pagi Bandara Wamena dibuka kembali  meskipun penerbangan tidak selancar hari biasa.

“Bandara sudah mulai dibuka dan aktivitas mulai berjalan kembali seperti biasanya. Ada pesawat kargo dan penumpang yang mulai masuk amena.”jelasnya. 

Secara terpisah Kapolsek KP3 Bandara, Ipda Enceng Kurniadi menyatakan sejak kemarin pihaknya bersama UPBU kelas I Wamena telah meminta semua pesawat yang bermalam di Bandara Wamena untuk dipindahkan ke Jayapura,  sehingga tidak ada pesawat yang parkir di apron Bandara Wamena. 

“Saat ini karena situasi sudah aman, jadi penerbangan sudah mulai lancar kembali. Untuk penerbangan komersil ada Wings dan Trigana sudah kembali beroperasi. Termasuk pesawat kargo dan Hercules milik Polri,” bebernya

Untuk kondisi penumpang, Enceng Kurniadi mengakui ada lonjakan penumpang yang keluar dari Wamena. Sementara penumpang yang masuk atau datang di Bandara Wamena terlihat seperti biasa. “Penumpang yang berangkat dari sini membludak. Mungkin banyak yang ketakutan sehingga memilih turun,” tandasnya.

Baca Juga :  Pelaku Diduga Seorang Residivis Kasus Narkoba

Secara terpisah, Plt. Kepala Bandara Wamena Ferdinand Halattu mengatakan untuk mengantisipasi kondisi keamanan di Bandara Wamena, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda Jayawijaya agar aktivitas bandara tidak lumpuh. 

“Untuk sementara kawasan Bandara Wamena diamankan oleh 39 anggota Brimob ditambah 11 orang khusus untuk pengamanan bandara, KP3 bandara, Kodim dan Batalyon,”bebernya.

Pasca kerusuhan, Senin (23/9) warga terlihat masih mengungsi di beberapa tempat Mapolres, Makodim, kantor DPRD, Gereja GKI Betlehem dan Koramil. 

Warga yang mengungsi sejak Senin (23/9) malam diperkirakan mencapai 4.500 orang. 

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto mengatakan untuk pengungsi masih diperkirakan 4500 orang. Jumlah ini menurutnya akan bertambah terus. 

Disinggung mengenai kondisi pengungsi, Dandim Candra Dianto mengakui pengungsi saat ini mengalami kekurangan logistik. Hingga kemarin, pihaknya masih berupaya menyediakan tempat berlindung dan sumber logistik yang ada di Kodim juga akan digunakan untuk logistik.

“Kita ada membuat dapur umum di Kodim dan beberapa tempat. Mereka tidur di lapangan menggunakan tenda-tenda serbaguna agar para pengungsi tidak kena hujan maupun embun,” tambahnya/ 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya menambahkan untuk titik kumpul pengungsi hingga kemarin di antaranya di gereja El Shadday, Gereja GKI Betlehem, Koramil, Polres Jayawijaya, Kodim, Kantor DPRD  dan Pengadilan Negeri Kelas II Wamena. 

“Kami masih menghitung jumlah pengungsi. Kita harapkan pengungsi tidak bertambah lagi dan kondisi mulai kondusif seperti biasa. Pengungsi yang ada ini kebanyakan perempuan dan anak -anak sedangkan laki-laki kurang,” jelasnya. 

Kapolres Tonny Ananda mengatakan, Pemkab Jayawijaya juga telah mengambil langkah untuk mendirikan dapur umum di tempat-tempat pengungsian. Untuk membantu para pengungsi, Pemda menurutnya terus memberikan dukungan logistik untuk masyarakat selama berada di pengungsian. Termasuk menyediakan peralatan memasak. 

Baca Juga :  KPU Belum Bahas Teknis PSU Yalimo

Ia menegaskan banyak pelaku pembakaran ini dari luar kota. Untuk itu, Kepolisian menduga jika para pelaku ini telah dicuci otaknya sehingga melakukan tindakan anarkis. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut siapa yang menjadikan anak sekolah ini sebagai tameng.

Secara terpisah, Kapolda Papua, Irjen Rudolf A Rodja mengatakan, kondisi di Wamena dan Expo Waena, Distrik Heram Kota Jayapura pasca kerusuhan sudah mulai aman terkendali atau kondusif. 

“Saya mendapat informasi dari Wamena, pukul 11.35, situasi sudah mulai kondusif,” ucap Kapolda Albert Rodja kepada wartawan saat menjenguk 4 anggota Brimob yang menjadi korban kerusuhan di Expo Waena dan dirawat di RS Bhayangkara, Selasa (24/9).

Untuk sementara menurut Kapolda, belum ada penambahan personel di Wamena. Saat ini ada kurang lebih 500 personel Brimob yang melakukan pengamanan di Wamena ditambah personel TNI yang sudah ada di sana. 

“Tapi kita lihat dulu kondisi di sana. Kalau eskalasinya meningkat, tentu saya akan menambah pasukan dari sini (Jayapura, red) supaya situasi Kamtibmas tetap terjaga dan kondusif,” tegasnya.

Di tempat yang sama Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes Pol. drg. Agustinus Mulyanto Hardi T mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah korban yang dirawat di RS Bhayangkara kurang lebih 30 orang korban luka-luka. Dari jumlah tersebut, 24 dari masyarakat dan 6 orang dari aparat  Brimob.

“Dari 24 masyarakat yang dirawat, 19 orang diperkirakan sudah bisa dipulangkan. Adapun 4 personel Brimob BKO Sumatera Utara, 2 orang sudah bisa dipulangkan,” jelasnya. 

Kepala RS Bhayangkara Jayapura, AKBP. dr. Heri Budiono, Sp.U., menambahkan, pasca keributan di Expo Waena, ada 4 jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkara. “Dari 5 jenazah tersebut, satu prajurit TNI sudah dibawa ke rumah duka. Sementara 4 masyarakat masih berada di kamar jenazah,” pungkasnya. (jo/kim/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya