JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri secara tegas menyatakan bahwa ada perbuatan rudapaksa atau pemerkosaan yang terjadi disela – sela demo yang dilakukan di Nabire beberapa hari lalu.
Ini dilakukan beberapa orang yang terlibat dalam aksi tersebut dan demo ini dikomandoi Front Rakyat Peduli HAM Papua. Kalau ada yang tidak mempercayai itu (pemerkosaan) maka itu salah. Kejadian sesungguhnya itu ada,” tegas Kapolda kepada wartawan di kediamannya di Jayapura, Senin (8/4).
Ia menegaskan bahwa perbuatan bejad itu menunjukkan karakter manusia yang memang mencari kesempatan dan tidak memikirkan kejahatan. Kapolda menegaskan bahwa siapapun dia apakah dia perempuan asing, perempuan Jawa atau dari mana saja maka ada aturan yang melindungi. Ada Undang – undang yang memproteksi sehingga sangat tidak pantas diperlakukan seperti itu.
“Tadi saya sudah mendengar langsung cerita dari Pj Gubernur (Ribka Haluk) bahwa dari kelakuan laki – laki saya perempuan yang selesaikan. Saya malu mendengar ini dan itu bejadnya seorang laki – laki yang memperkosa kemudian yang menyelesaikan justru perempuan,” kata Kapolda dengan nama meninggi.