SENTANI- Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura sudah mulai menyalurkan bantuan bahan makanan kepada 800-an sopir taksi yang beroperasi di 15 trayek dan yang tergabung dalam 6 koperasi yang ada di Bandara Sentani, Rabu (13/5).
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si., kepada wartawan di kantor Bupati Jayapura, mengatakan para sopir taksi ini merupakan salah satu kelompok yang paling terdampak akibat adanya pandemik Covid- 19 yang melanda dunia akhir-akhir ini.
“Saya sudah minta OPD teknis untuk menyediakan bantuan bahan makanan untuk para sopir ini. Karena mereka juga sangat terdampak akibat adanya pembatasan sosial setelah adanya penyebaran Covid-19 ini,” kata Bupati Mathius Awoitauw, kemarin.
Menurut Bupati Matius, selain sopir angkot, para sopir yang beraktivitas di Bandara Sentani juga yang paling terasa mengalami dampak dari penyebaran Covid-19. Dimana mereka sebelumnya sangat mengandalkan pendapatan yang berasal dari penumpang pesawat. Namun setelah adanya pembatasan penerbangan pesawat penumpang, dipastikan para sopir bandara atau taksi bandara ini tidak lagi bekerja.
“Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura berinisiatif untuk menyerahkan bantuan makanan bagi mereka ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw mengatakan, dari data awal yang diperoleh pihaknya ada sekira 544 sopir di Kabupaten Jayapura yang beroperasi di 15 trayek. Data tersebut ditambah dengan para sopir taksi Bandara Sentani, yang tergabung dalam enam kelompok koperasi yang ada.
“Jadi yang sudah kita realisasi untuk pembagian sembako hari ini (kemarin) sekira 300-an sopir sedangkan sisanya besok dilanjutkan,” kata Alfons Awoitauw.
Kendati demikian menurutnya ada penambahan data baru dari para sopir yang jumlahnya mencapai dua ratusan orang. Untuk itu, total data keseluruhan yang akan mendapatkan bantuan makanan dari Pemkab n Jayapura sebanyak delapan ratusan sopir.
“Tapi tadi ada yang baru terdata saat menerima paket bantuan Sembako ini,” ungkap Alfons.
Data yang baru diterima ini selanjutnya akan diverifikasi sesuai dengan kepemilikan kir dari masing-masing sopir tersebut. Sehingga pada saat penyaluran bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah itu tidak salah sasaran.
“Yang data baru ini ada lebih dari 200 sopir, sehingga mereka ini akan disalurkan pada tahap kedua,” ungkapnya. (roy/nat)
