Tuesday, April 16, 2024
29.7 C
Jayapura

Lima Tahun Terakhir, 40 Narapidana Kabur dari Lapas Doyo

Basuki Wijoyo ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Sebanyak 40 pengedar Narkoba kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Doyo selama lima tahun terakhir belum ditemukan hingga kini. Adapun 40 orang tersebut berstatus resedivis  peredaran sabu dan ganja di wilayah Papua.

Kalapas Narkotika Doyo, Basuki Wijoyo menerangkan, 40 orang tersebut hingga saat ini masih buron. Dimana pelarian narapidana terbanyak terjadi pada 20 Juli tahun 2018, yaitu sebanyak 31 narapidana Narkotika kabur dari Lapas saat narapidana lainnya sedang melaksanakan ibadah Minggu.

Selain itu, pada Desember tahun 2016, sebanyak 17 narapidana juga kabur dari Lapas Doyo dan saat ini masih diburu. “Dari 40-an  pengedar dan resedivis itu belum sebagian yang kembali ke Lapas Narkotika Doyo. Upaya kami untuk melacak keberadaan mereka agar bisa dipulangkan dengan bekerja sama pihak Kepolisian,” ucap Basuki kepada wartawan saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti ganja dan sabu di Direktorat Narkoba Polda Papua, Selasa (11/2).

Baca Juga :  Lakius Peyon Menang Pra Peradilan, Polda Papua Akan Digugat

Terkait narapidana PNG yang kabur dari Lapas Doyo, Basuki mengaku  pihaknya sudah mengirimkan surat ke Konsulat PNG, Keimigrasian, PLBN serta Pamtas untuk perbantuan penangkapan.

Kejadian kaburnya narapidana berulang kali dari Lapas Doyo. BNN Papua sudah memberikan saran agar temboknya ditinggikan. Untuk itu, tahun ini ada rencana tembok Lapas Narkotika ditinggikan dari 4 meter menjadi 8 meter.

“Tahun ini juga kami akan menambah jumlah sipir sebanyak 32 orang. Selain itu, kami akan meninggikan pagar Lapas untuk mencegah masalah narapidana kabur tak terulang lagi,” bebernya.

Basuki juga mengeluhkan mengenai jumlah warga binaan di Lapas Doyo yang kini mencapai 530 orang. Padahal daya tampung Lapas Narkotika tersebut sebenarnya hanya 300-an orang. (fia/nat)

Baca Juga :  Jelang Sidang Viktor Yeimo Aparat Keamanan Jaga Ketat di Pengadilan Jayapura
Basuki Wijoyo ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Sebanyak 40 pengedar Narkoba kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Doyo selama lima tahun terakhir belum ditemukan hingga kini. Adapun 40 orang tersebut berstatus resedivis  peredaran sabu dan ganja di wilayah Papua.

Kalapas Narkotika Doyo, Basuki Wijoyo menerangkan, 40 orang tersebut hingga saat ini masih buron. Dimana pelarian narapidana terbanyak terjadi pada 20 Juli tahun 2018, yaitu sebanyak 31 narapidana Narkotika kabur dari Lapas saat narapidana lainnya sedang melaksanakan ibadah Minggu.

Selain itu, pada Desember tahun 2016, sebanyak 17 narapidana juga kabur dari Lapas Doyo dan saat ini masih diburu. “Dari 40-an  pengedar dan resedivis itu belum sebagian yang kembali ke Lapas Narkotika Doyo. Upaya kami untuk melacak keberadaan mereka agar bisa dipulangkan dengan bekerja sama pihak Kepolisian,” ucap Basuki kepada wartawan saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti ganja dan sabu di Direktorat Narkoba Polda Papua, Selasa (11/2).

Baca Juga :  Sarmi jadi Salah Satu Daerah Penyelenggara Sail Teluk Cenderawasih 2023 

Terkait narapidana PNG yang kabur dari Lapas Doyo, Basuki mengaku  pihaknya sudah mengirimkan surat ke Konsulat PNG, Keimigrasian, PLBN serta Pamtas untuk perbantuan penangkapan.

Kejadian kaburnya narapidana berulang kali dari Lapas Doyo. BNN Papua sudah memberikan saran agar temboknya ditinggikan. Untuk itu, tahun ini ada rencana tembok Lapas Narkotika ditinggikan dari 4 meter menjadi 8 meter.

“Tahun ini juga kami akan menambah jumlah sipir sebanyak 32 orang. Selain itu, kami akan meninggikan pagar Lapas untuk mencegah masalah narapidana kabur tak terulang lagi,” bebernya.

Basuki juga mengeluhkan mengenai jumlah warga binaan di Lapas Doyo yang kini mencapai 530 orang. Padahal daya tampung Lapas Narkotika tersebut sebenarnya hanya 300-an orang. (fia/nat)

Baca Juga :  Jelang Sidang Viktor Yeimo Aparat Keamanan Jaga Ketat di Pengadilan Jayapura

Berita Terbaru

Artikel Lainnya