
MERAUKE- Seluruh peserta Papua Youth Day (PYD) Pertama tahun 2019 yang digelar di Keuskupam Agung Merauke live in atau tinggal di rumah umat Katolik yang ada di Paroki masing-masing.
Ketua Panitia PYD Pertama tahun 2019, Petus E. Cabui mengungkapkan bahwa live in ini dimulai sejak Sabtu (22/6) dimana setiap peserta yang datang tersebut langsung didistribusi ke paroki-paroki. ‘’Tapi, yang datang sebelum tanggal 22 Juni langsung di distribusikan ke Paroki yang telah ditunjuk. Selanjutnya pengurus Paroki yang mengatur ke rumah umat,’’ kata Petrus Cabui.
Selama berada di rumah umat tersebut, lanjutnya, setiap peserta menyesuaikan apa yang dilakukan oleh tuan rumah. ‘’Dia harus mampu berbaur dan berkomunikasi dengan tuan rumah,’’ jelasnya. Live ini, jelas dia akan berlangsung selama kurang lebih 3-4 hari.
Pembukaan PYD I ini akan mulai digelar Selasa (25/6) besok. Petrus mengungkapkan bahwa seluruh peserta tersebut akan kumpul di patung Hati Kudus Yesus kemudian melakukan perarakan ke lapangan Mandala, tempat pembukaan PYD I tersebut yang diawali dengan misa dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Setelah pembukaan, kemudian seluruh kegiatan akan dipusatkan di Lapangan Misi, Jalan Misi Merauke. Sedangkan para peserta akan menggunakan SMK Santo Antonius, SD Mikael dan SMP Mikael Merauke. “Sementara kegiatan yang besifat seminar akan dilakukan di Sekolah Tinggi Katolik (STK) Santo Yakobus Merauke dan SMP YPK Mikael Merauke.
‘’Juga ada bentuk pamaeran yang akan digelar dipusatkan di Lapangan Misi,’’ terangnya.
Sementara itu, Sabtu (22/6) kemarin giliran rombongan dari Keuskupan Sorong Manokwari tiba di Merauke. Dengan menggunakan pesawat Garuda, rombongan OMK Papua Youth Day tersebut diterima panitia dan disambut dengan tari-tarian. Selanjutnya diantar menuju Paroki Santo Yoseph Bambu Pemali.
“Kalau besok itu rencananya rombongan peserta dari Jayapura yang akan tiba,’’ tandas Sekretaris Panitia PYD Krispinus Palobo.
Berdasarkan list yang sudah dikirimkan kepada panitia, tambah Krispinus Palobo, jumlah peserta PYD atau pertemuan Orang Mudah Katolik I di Papua dan Papua Barat tersebut lebih dari 500 orang. (ulo/tri)