Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Jangan Ada Kegaduhan dalam Penerimaan Siswa Baru

MERAUKE – Bupati Merauke  Frederikus Gebze meminta   kepala dinas  pendidikand dan kebudayaan   agar dalam  penerimaan  siswa   baru tidak terjadi kegaduhan. ‘’Saya minta   kepada Pak Kepala Dinas  Pendidikan Kabupaten  Merauke jangan  ada  kegaduhan dalam  penerimaan siswa baru  ini,’’ tandas  Bupati Frederikus  Gebze, saat  melantik penjabat Sekda Kabupaten Merauke Rusli Ramli, SE, M.Siu menggantikan    Drs Daniel Pauta yang  memasuki purna tugas,   Selasa (30/6).

Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM  ( FOTO: Sulo/Cepos)

   Kepala    Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke   Thiasoni  Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM   menjelaskan  bahwa penerimaan siswa baru  didasarkan pada   zonasi. ‘’Zonasi berarti PP nomor 51 yang sekaranf digant PP 54. Kalau PP 51 itu   tahun 2013 dan PP 54  tahun 2019.  Memang yang diutamakan adalah zonasi. Zonasi adalah jarak tempat  tinggal anak dengan  sekolah dan juga   pemerataan mutu pendidikan,’’ katanya.

Baca Juga :  Gustaf Rumaikewi Jadi Kalapas Klas IIB Merauke

  Karena itu, jelas dia, untuk Merauke dipikirkan dengan baik untuk zonasi, namun  tetap melihat daya tampung  dari sekolah. “Intruksi  memang dari pak  bupati  untuk diamankan. Tapi kalau daya tampung sekolah  ditambah lagi, berarti guru ditambah lagi,” jelasnya. 

   Untuk SMPN I  Merauke  kata dia terima   10   kelas. Begitu   juga SMPN 2 Merauke  terima  5 kelas.   Menurut  Thiasoni,  zonasi ini hanya berlaku  bagi  sekolah-sekolah negeri. Zonasi ini  untuk pemerataan mutu serta meringankan biaya sekolah bagi   orang tua  siswa. (ulo/tri)   

MERAUKE – Bupati Merauke  Frederikus Gebze meminta   kepala dinas  pendidikand dan kebudayaan   agar dalam  penerimaan  siswa   baru tidak terjadi kegaduhan. ‘’Saya minta   kepada Pak Kepala Dinas  Pendidikan Kabupaten  Merauke jangan  ada  kegaduhan dalam  penerimaan siswa baru  ini,’’ tandas  Bupati Frederikus  Gebze, saat  melantik penjabat Sekda Kabupaten Merauke Rusli Ramli, SE, M.Siu menggantikan    Drs Daniel Pauta yang  memasuki purna tugas,   Selasa (30/6).

Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM  ( FOTO: Sulo/Cepos)

   Kepala    Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke   Thiasoni  Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM   menjelaskan  bahwa penerimaan siswa baru  didasarkan pada   zonasi. ‘’Zonasi berarti PP nomor 51 yang sekaranf digant PP 54. Kalau PP 51 itu   tahun 2013 dan PP 54  tahun 2019.  Memang yang diutamakan adalah zonasi. Zonasi adalah jarak tempat  tinggal anak dengan  sekolah dan juga   pemerataan mutu pendidikan,’’ katanya.

Baca Juga :  Dua Tahun Terakhir,  Dinas Pariwisata Tindak Peroleh DAK Fisik 

  Karena itu, jelas dia, untuk Merauke dipikirkan dengan baik untuk zonasi, namun  tetap melihat daya tampung  dari sekolah. “Intruksi  memang dari pak  bupati  untuk diamankan. Tapi kalau daya tampung sekolah  ditambah lagi, berarti guru ditambah lagi,” jelasnya. 

   Untuk SMPN I  Merauke  kata dia terima   10   kelas. Begitu   juga SMPN 2 Merauke  terima  5 kelas.   Menurut  Thiasoni,  zonasi ini hanya berlaku  bagi  sekolah-sekolah negeri. Zonasi ini  untuk pemerataan mutu serta meringankan biaya sekolah bagi   orang tua  siswa. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya