Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Rektor Unmus Beri Ruang Bagi OAP Jadi Dosen

MERAUKE-Rektor Universitas Musamus (Unmus) Merauke DR. Drs. Beatus Tambaip, MA  berjanji akan memberikan ruang  yang lebih besar  kepada Orang Asli Papua (OAP) khususnya bagian Selatan Papua untuk  menjadi tenaga pengajar atau menjadi dosen. Sebab, dari 358  tenaga dosen yang ada di Unmus  Merauke saat ini, hanya 10 orang saja dosen OAP.

   “Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya bagaimana  orang asli Papua ini  kedepan lebih banyak  yang menjadi tenaga pengajar. Tentunya kita  akan berikan kesempatan dan ruang  yang lebih besar  untuk menjadi dosen,’’ kata Beatus Tambaip, ketika ditemui  Cenderawasih Pos belum lama  ini.  

   Namun Beatus mengaku bersyukur karena sudah masuk dalam sistem dan sekaligus mewakili masyarakat yang menurutnya sudah diam selama ini. Karena universitas ini menjadi  sebuah kekuatan yang dibentuk pemerintah bagaimana mencerdaskan anak bangsa. Namun selama ini, terjadi ketimpangan. Karena itu,  ketika  ada masyarakat atau orang-orang yang tak berdaya namun ingin maju maka disitulah dirinya hadir.   

Baca Juga :  Dewan Adat Suku Muyu Tolak Konsultasi Publik Pembangunan Bendungan

  “Saya hadir untuk itu, bagaimana bersuara dan juga  menciptakan akses itu. Dikatakan,  dari 358 dosen yang ada tersebut, ada yang  berstatus ASN dan non ASN.  Jumlahnya antara
ASN dan non ASN berimbang.”ungkapnya.  

   Sebagai  perguruan tinggi negeri,  seharusnya ASN yang dominan. Sementara non ASN  untuk dosen  paling dilibatkan sebagai dosen luar biasa. “Tapi, ini menjadi bagian dari universitas dan kita harus membiayai mereka. Ini juga menjadi tantangan,” terangnya. 

   Menurut dia, dosen ASN  ini sudah terlibat  sejak Unmus berdiri, sehingga  peran mereka selama ini ikut membesarkan Unmus. ‘’Di sana  ada beban kemanusiaan, sehingga kita tidak serta merta langsung  memberhentikan mereka. Kita  juga bersyukur bahwa pemerintah masih memperhatikan hak-hak mereka sehingga tidak ada masalah dengan universitas,’’ katanya. 

Baca Juga :  PT Elora Digugat, Pengadilan Kabulkan Permohonan Penggugat 

   Hanya kelemahan dari menerima dosen  non PNS ini, mereka sulit untuk duduk di jabatan struktural. “Mereka hanya  berkembang  pada pangkat akademik, tapi untuk masuk jabatan struktural tergantung kebijakan universitas,” terangnya.  

   Beatus Tambaip mengaku untuk  SDM  Unmus khususnya dosen,  cenderung  untuk memperbanyak penerimaan ASN  dibanding non ASN dalam rangka mengurangi  beban universitas. “Dosen juga akan lebih fokus menyiapkan masa depan seperti apa,” tandasnya. (ulo/tri)    

MERAUKE-Rektor Universitas Musamus (Unmus) Merauke DR. Drs. Beatus Tambaip, MA  berjanji akan memberikan ruang  yang lebih besar  kepada Orang Asli Papua (OAP) khususnya bagian Selatan Papua untuk  menjadi tenaga pengajar atau menjadi dosen. Sebab, dari 358  tenaga dosen yang ada di Unmus  Merauke saat ini, hanya 10 orang saja dosen OAP.

   “Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya bagaimana  orang asli Papua ini  kedepan lebih banyak  yang menjadi tenaga pengajar. Tentunya kita  akan berikan kesempatan dan ruang  yang lebih besar  untuk menjadi dosen,’’ kata Beatus Tambaip, ketika ditemui  Cenderawasih Pos belum lama  ini.  

   Namun Beatus mengaku bersyukur karena sudah masuk dalam sistem dan sekaligus mewakili masyarakat yang menurutnya sudah diam selama ini. Karena universitas ini menjadi  sebuah kekuatan yang dibentuk pemerintah bagaimana mencerdaskan anak bangsa. Namun selama ini, terjadi ketimpangan. Karena itu,  ketika  ada masyarakat atau orang-orang yang tak berdaya namun ingin maju maka disitulah dirinya hadir.   

Baca Juga :  Kelola Sumber Daya Air, BWS Prakarsai Pembentukan TKPSDA

  “Saya hadir untuk itu, bagaimana bersuara dan juga  menciptakan akses itu. Dikatakan,  dari 358 dosen yang ada tersebut, ada yang  berstatus ASN dan non ASN.  Jumlahnya antara
ASN dan non ASN berimbang.”ungkapnya.  

   Sebagai  perguruan tinggi negeri,  seharusnya ASN yang dominan. Sementara non ASN  untuk dosen  paling dilibatkan sebagai dosen luar biasa. “Tapi, ini menjadi bagian dari universitas dan kita harus membiayai mereka. Ini juga menjadi tantangan,” terangnya. 

   Menurut dia, dosen ASN  ini sudah terlibat  sejak Unmus berdiri, sehingga  peran mereka selama ini ikut membesarkan Unmus. ‘’Di sana  ada beban kemanusiaan, sehingga kita tidak serta merta langsung  memberhentikan mereka. Kita  juga bersyukur bahwa pemerintah masih memperhatikan hak-hak mereka sehingga tidak ada masalah dengan universitas,’’ katanya. 

Baca Juga :  PT Elora Digugat, Pengadilan Kabulkan Permohonan Penggugat 

   Hanya kelemahan dari menerima dosen  non PNS ini, mereka sulit untuk duduk di jabatan struktural. “Mereka hanya  berkembang  pada pangkat akademik, tapi untuk masuk jabatan struktural tergantung kebijakan universitas,” terangnya.  

   Beatus Tambaip mengaku untuk  SDM  Unmus khususnya dosen,  cenderung  untuk memperbanyak penerimaan ASN  dibanding non ASN dalam rangka mengurangi  beban universitas. “Dosen juga akan lebih fokus menyiapkan masa depan seperti apa,” tandasnya. (ulo/tri)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya