BOVEN DIGOEL – Ada kabar baik bagi pimpinan SKPD maupun para kepala bagian di lingkup Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang selama dalam proses Pilkada di Boven Digoel ikut bermain politik dan berseberangan dengan bupati dan wakil bupati Hengky Yaluwo-Lexi Romel Wagiu.
Pasalnya, Bupati Boven Digoel Hengky Yaluwo secara tegas mengatakan bahwa di pemerintahannya bersama dengan wakil bupati Lexi Romel Wagiu tidak ada istilah bersih-bersih dan politik balas dendam.
“Pertama untuk Boven Digoel, saya menghilangkan barang itu. Karena pertama di Tanah Papua secara menyeluruh itu yang membuat tanah Papua tidak maju. Kita sudah berkelahi cukup, untuk apa kita harus balas dendam. Tapi dengan pernyataan yang bersangkutan bahwa siap melaksanakan tugas dengan baik dan mendengarkan perintah bupati dan wakil bupati. Diluar dari itu tidak,’’ tandas bupati Hengky Yaluwo terkait dengan 100 hari kerja pemerintahannya.
Menurut dia, di pemerintahan yang ia akan jalankan bersama dengan wakil bupati Lexi Romel Wagiu tidak ada perbedaan politik, tidak ada perbedaan pendapat. Namun akan mengedepankan kinerja dan profesionalisme dari setiap ASN. “Kami adalah sama-sama anak Boven Digoel. Tapi, berani ada yang miring dan pikirannya salah maka dia akan tahu sendiri. Karena yang akan kita lakukan adalah bagaimana membangun daerah ini,” jelasnya.
Namun diakui bahwa dalam 6 bulan kedepan setelah dilantik, pihaknya belum bisa melakukan pergeseran atau pergantian sesuai aturan yang ada. Namun setelah 6 bulan, baru melihat posisi mana yang harus diisi dan posisi mana yang belum bisa diisi.
Selain itu, lanjut dia, dirinya tidak bisa menempatkan seseorang sebelum audit keuangan. Karena itu, dalam 2 minggu ke depan dirinya akan meminta BPK untuk mengaudit semua APBD Boven Digoel. Setelah itu barulah menempatkan seseorang sesuai kapasitas masing-masing.
Bupati Hengky juga menjelaskan bahwa sesuai dengan visi misi yang diusung adalah menata kota dan membangun kampung, sehingga hal pertama yang akan pihaknya lakukan setelah 100 hari kerja melakukan penataan kota secara menyeluruh mulai dari kilo 6 arah Merauke sampai ke Kota dan dalam kota. “Sehingga anggaran perubahan dan awal APBD 2022 kami fokuskan dalam kota,” jelasnya.
Pihaknya juga kata bupati akan melakukan peninjauan ke 5 distrik induk sebagai prioritas pembangunan selama 3 tahun ke depan. “Ketiga, kami tidak membangun gedung baru lagi, tapi menata yang sudah ada sehingga anggaran yang ada kita bisa fokuskan untuk membangun infrastruktur lain,” terangnya.
Wakil bupati Lexi Romel Wagiu menambahkan bahwa setelah dilantik hal pertama yang dilakukan adalah melakukan inspeksi ke setiap SKPD yang ada. “Kita bertemu dan coba menggali sejauh mana kinerja dilaksanakan dari Januari sampai sekarang supaya kita sebagai pejabat dan memberikan motivasi kepada mereka.”ungkapnya.
“arena ini sudah mau akhir tahun sehingga ada pertanggungjawaban. Harus ada perubahan dengan mempercepat pertanggungjawaban. Akhir tahun itu semua laporan dinas dan bagian-bagian sudah harus segera rampung. Karena kami tahu bahwa kebobrokan di Boven Digoel itu karena laporan pertanggungjawaban dari SKPD sangat lambat. Kita akan melakukan inspeksi sehingga mulai 2022 itu semua mulai berperan aktif dan menjalankan pemerintah yang baik,’’ terangnya. (ulo/tri)