Friday, July 4, 2025
26.1 C
Jayapura

Semester Pertama Terjadi 101 Insiden Kekerasan Bersenjata

Sebanyak 1.412 Kecelakaan Lalu lintas dengan 74 Orang Meninggal Dunia

JAYAPURA-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin, menyampaikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Papua secara umum relatif kondusif sepanjang semester satu tahun 2025. Hal tersebut disampaikannya dalam refleksi kinerja semesteran yang juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Bhayangkara ke 79 di Mapolda Papua, Selasa (1/7).

Dalam pemaparannya, Kapolda mengungkapkan sejumlah capaian penting. Diantaranya adalah keberhasilan pelaksanaan enam operasi kepolisian, termasuk Operasi Ketupat Cartenz 2025 dan Operasi Damai Cartenz 2025.

Operasi Damai Cartenz khususnya mencatat prestasi dalam pengungkapan 12 kasus menonjol, termasuk penangkapan Daftar Pencarian Orang (DPO) pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Aske Mabel dan jaringan penyuplai senjata api ilegal.

Baca Juga :  Komisi II Tegaskan Pemilu 2024 Tak Ditunda

Disebutkan, sepanjang semester satu tercatat 101 insiden kekerasan yang dilakukan KKB, mengakibatkan 43 korban jiwa terdiri dari 37 warga sipil, 4 anggota Polri, dan 2 personel TNI serta 47 korban luka-luka. Dari penanganan kasus ini, Polda Papua berhasil menyita 26 pucuk senjata api, 3.868 butir amunisi, 37 magazine, dan 1 bahan peledak.

Di bidang penegakan hukum, Ditreskrimum berhasil mengungkap lima kasus menonjol, sementara Ditreskrimsus menangani empat kasus korupsi. Untuk tindak pidana konvensional, tercatat 724 kasus dengan penyelesaian 244 kasus, yang didominasi oleh curanmor, curat, pengeroyokan, curas, penganiayaan berat (anirat), dan pembunuhan.

Kejahatan transnasional mencapai 152 kasus, 62 di antaranya diselesaikan. Terbanyak berasal dari kasus siber dan narkotika. “Selain itu, kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti pertikaian antar kelompok/suku tercatat 5 kasus dan unjuk rasa juga menjadi perhatian, dengan masing-masing tercatat 49 kejadian,” jelas Patrige.

Baca Juga :  Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Dugaan KDRT Cawagub

Polairud juga mencatat 16 kasus di wilayah perairan, seluruhnya berhasil diselesaikan, dengan narkotika sebagai kasus dominan. Polda Papua juga aktif melakukan upaya pencegahan, di antaranya 442 kali kegiatan strong point dan blue light patrol, 97 kali patroli dialogis dan rutin, serta 18 kegiatan SAR.

Sebanyak 1.412 Kecelakaan Lalu lintas dengan 74 Orang Meninggal Dunia

JAYAPURA-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin, menyampaikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Papua secara umum relatif kondusif sepanjang semester satu tahun 2025. Hal tersebut disampaikannya dalam refleksi kinerja semesteran yang juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Bhayangkara ke 79 di Mapolda Papua, Selasa (1/7).

Dalam pemaparannya, Kapolda mengungkapkan sejumlah capaian penting. Diantaranya adalah keberhasilan pelaksanaan enam operasi kepolisian, termasuk Operasi Ketupat Cartenz 2025 dan Operasi Damai Cartenz 2025.

Operasi Damai Cartenz khususnya mencatat prestasi dalam pengungkapan 12 kasus menonjol, termasuk penangkapan Daftar Pencarian Orang (DPO) pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Aske Mabel dan jaringan penyuplai senjata api ilegal.

Baca Juga :  Kemkomdigi Berencana Batasi Akses Media Sosial Berdasar Usia

Disebutkan, sepanjang semester satu tercatat 101 insiden kekerasan yang dilakukan KKB, mengakibatkan 43 korban jiwa terdiri dari 37 warga sipil, 4 anggota Polri, dan 2 personel TNI serta 47 korban luka-luka. Dari penanganan kasus ini, Polda Papua berhasil menyita 26 pucuk senjata api, 3.868 butir amunisi, 37 magazine, dan 1 bahan peledak.

Di bidang penegakan hukum, Ditreskrimum berhasil mengungkap lima kasus menonjol, sementara Ditreskrimsus menangani empat kasus korupsi. Untuk tindak pidana konvensional, tercatat 724 kasus dengan penyelesaian 244 kasus, yang didominasi oleh curanmor, curat, pengeroyokan, curas, penganiayaan berat (anirat), dan pembunuhan.

Kejahatan transnasional mencapai 152 kasus, 62 di antaranya diselesaikan. Terbanyak berasal dari kasus siber dan narkotika. “Selain itu, kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti pertikaian antar kelompok/suku tercatat 5 kasus dan unjuk rasa juga menjadi perhatian, dengan masing-masing tercatat 49 kejadian,” jelas Patrige.

Baca Juga :  Sah! Prabowo-Gibran Resmi jadi Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024-2029

Polairud juga mencatat 16 kasus di wilayah perairan, seluruhnya berhasil diselesaikan, dengan narkotika sebagai kasus dominan. Polda Papua juga aktif melakukan upaya pencegahan, di antaranya 442 kali kegiatan strong point dan blue light patrol, 97 kali patroli dialogis dan rutin, serta 18 kegiatan SAR.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/