Saturday, June 14, 2025
24.7 C
Jayapura

Sebagian Warga Binaan Lapas Merauke Dipindahkan ke Aula 

Khawatir Bangunan Lapas Merauke Roboh

MERAUKE- Seluruh warga binaan yang menempati gedung lantai dua, bangunan khusus yang ada di Lapas Merauke akhirnya dipindahkan ke bagian Aula Lapas Merauke, Minggu (8/6/2025) malam.

   Kalapas Klas IIB Merauke Dewanto saat ditemui media ini, mengungkapkan, pemindahan sebagian warga binaan Lapas Merauke yang tinggal di bangunan berlantai II itu atas permintaan dari warga Binaan Lapas Merauke.

‘’Mereka khawatir bangunan roboh  atau runtuh, sehingga mereka melaporkan kepada kepala jaga selanjutnya kepada kami, sehingga tadi malam sebagian warga binaan yang tinggal di gedung itu  terutama yang berada di lantai II  kita pindahkan ke aula tadi malam,’’ kata Dewanto.

Sementara  warga binaan yang masih tersisa lanjut dia, akan dibagi ke blok-blok lainnya. Dewanto mengaku bahwa sebagian dari bagunan tersebut retak bahkan besi dari bangunan  itu terlihat berkarat dan kropos karena plesteran dari bangunan itu sudah jatuh dan terkelupas.     ‘’Kita tidak tahu apakah mengunakan  bahan bangunan khususnya pasir lokal atau tidak, kita belum tahu,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Pilih DPRK Merauke,  Kesbangpol Tunggu SK Panpil  dari Provinsi 

Karena itu, ungkap Dewanto untuk memastikan apakah bangunan tersebut aman atau tidak ditempati, maka pihaknya akan meminta ke pihak PUPR Kabupaten Merauke untuk datang memeriksa bangunan tersebut.

‘’Sebelum ada pemeriksaan ahli bangunan dari  PUPR, untuk sementara 160  warga binaan yang menempati gedung tersebut  kita pindahkan. Nanti kalau sudah ada pemeriksaan dan menyatakan aman untuk dihuni baru kita  pindahkan Kembali  warga binaan kita ke sana,’’ terangnya.

  Ketika disinggung soal antisipasi kasus kaburnya warga binaan, Lapas Klas IIB Merauke memperketat pengawasan terhadap seluruh tamu dan barang titipan dari keluarga warga binaan yang masuk  ke dalam Lapas Merauke. Bahkan, pihak Lapas Merauke beberapa hari lalu telah melakukan sidak dan operasi atas barang-barang dari warga binaan  yang ada di setiap blok  Lapas Merauke.

Kalapas Merauke Dewanto ditemui media ini di  ruang kerjanya, mengungkapkan, sejak adanya kejadian Nabire tersebut,  ada instruksi dari Direktur Jenderal Kemasyarakatan gangguan Kamtibmas.

Baca Juga :  PWNU Papua Selatan Tegaskan Netral di Pilkada

‘’Kami semua diperintahkan untuk memperketat pengamanan dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam hal ini TNI dan Polri,’’ kata Dewanto ditemui di ruang kerjanya Senin (9/6) kemarin.

Razia gabungan, lanjut Dewanto telah dilaksanakan pada 5 Juni 2025 lalu. Alhasil, dari razia itu ditemukan beberapa barang diantaranya balok kayu, beberapa senjata tajam berupa pisau, spiker aktif  yang dimodifikasi dan beberapa barang lainnya.

‘’Tapi tidak ditemukan  HP dan Narkoba. Masih dalam taraf  aman, tapi tentu kita masih memiliki kekuatiran kemungkinan masioh ada yang lainnya dan pelaksanaan Razia itu berjalan aman,’’ jelasnya.

Sementara  itu, sampai Senin (9/6) kemarin, jumlah  warga binaan Lapas Merauke baik yang berstatus Napi maupun tahanan sebanyak 510 orang atau mengalami over kapasitas. (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Khawatir Bangunan Lapas Merauke Roboh

MERAUKE- Seluruh warga binaan yang menempati gedung lantai dua, bangunan khusus yang ada di Lapas Merauke akhirnya dipindahkan ke bagian Aula Lapas Merauke, Minggu (8/6/2025) malam.

   Kalapas Klas IIB Merauke Dewanto saat ditemui media ini, mengungkapkan, pemindahan sebagian warga binaan Lapas Merauke yang tinggal di bangunan berlantai II itu atas permintaan dari warga Binaan Lapas Merauke.

‘’Mereka khawatir bangunan roboh  atau runtuh, sehingga mereka melaporkan kepada kepala jaga selanjutnya kepada kami, sehingga tadi malam sebagian warga binaan yang tinggal di gedung itu  terutama yang berada di lantai II  kita pindahkan ke aula tadi malam,’’ kata Dewanto.

Sementara  warga binaan yang masih tersisa lanjut dia, akan dibagi ke blok-blok lainnya. Dewanto mengaku bahwa sebagian dari bagunan tersebut retak bahkan besi dari bangunan  itu terlihat berkarat dan kropos karena plesteran dari bangunan itu sudah jatuh dan terkelupas.     ‘’Kita tidak tahu apakah mengunakan  bahan bangunan khususnya pasir lokal atau tidak, kita belum tahu,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Kader TBC Dibekali Kemampuan untuk Temukan Kasus Baru   

Karena itu, ungkap Dewanto untuk memastikan apakah bangunan tersebut aman atau tidak ditempati, maka pihaknya akan meminta ke pihak PUPR Kabupaten Merauke untuk datang memeriksa bangunan tersebut.

‘’Sebelum ada pemeriksaan ahli bangunan dari  PUPR, untuk sementara 160  warga binaan yang menempati gedung tersebut  kita pindahkan. Nanti kalau sudah ada pemeriksaan dan menyatakan aman untuk dihuni baru kita  pindahkan Kembali  warga binaan kita ke sana,’’ terangnya.

  Ketika disinggung soal antisipasi kasus kaburnya warga binaan, Lapas Klas IIB Merauke memperketat pengawasan terhadap seluruh tamu dan barang titipan dari keluarga warga binaan yang masuk  ke dalam Lapas Merauke. Bahkan, pihak Lapas Merauke beberapa hari lalu telah melakukan sidak dan operasi atas barang-barang dari warga binaan  yang ada di setiap blok  Lapas Merauke.

Kalapas Merauke Dewanto ditemui media ini di  ruang kerjanya, mengungkapkan, sejak adanya kejadian Nabire tersebut,  ada instruksi dari Direktur Jenderal Kemasyarakatan gangguan Kamtibmas.

Baca Juga :  Pencarian ABK  KM Jacque Line 01 Hilang Tenggelam, Nihil

‘’Kami semua diperintahkan untuk memperketat pengamanan dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam hal ini TNI dan Polri,’’ kata Dewanto ditemui di ruang kerjanya Senin (9/6) kemarin.

Razia gabungan, lanjut Dewanto telah dilaksanakan pada 5 Juni 2025 lalu. Alhasil, dari razia itu ditemukan beberapa barang diantaranya balok kayu, beberapa senjata tajam berupa pisau, spiker aktif  yang dimodifikasi dan beberapa barang lainnya.

‘’Tapi tidak ditemukan  HP dan Narkoba. Masih dalam taraf  aman, tapi tentu kita masih memiliki kekuatiran kemungkinan masioh ada yang lainnya dan pelaksanaan Razia itu berjalan aman,’’ jelasnya.

Sementara  itu, sampai Senin (9/6) kemarin, jumlah  warga binaan Lapas Merauke baik yang berstatus Napi maupun tahanan sebanyak 510 orang atau mengalami over kapasitas. (ulo/wen)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya