Thursday, March 6, 2025
25.7 C
Jayapura

Perintah Kalapas: Kunci Semua Pintu Sel

WAMENA– Koordinasi yang dilakukan pihak Upaya Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wamena pasca kaburnya enam narapidana yang melarikan diri 25 Februari lalu diintensifkan. Salah satunya membentuk tim khusus. Kepala Lapas Kelas II B Wamena Victor Yoin Apono mengatakan untuk pengejaran selain tim dari lapas wamena juga menggandeng  TNI/Polri.

Selain Polres Jayawijaya, ada juga 7 polres dari 7 kabupaten yang telah disurati untuk mambantu pengejaran,  selain itu, lapas juga berkoordinasi dengan Satgas Damai Cartenz, Badan Intelejen Negara (BIN), BAIS, Kodam XVII/ Cenderawasih, Kodim 1702/Jayawijaya, Satgas Maleo yang ada di Jayawijaya untuk melakukan pengejaran.

“Hampir semua satuan pengamanan yang ada di Kabupaten Jayawijaya kita libatkan untuk melakukan pengejaran,”kata Vicktor.

Baca Juga :  Bandara Sentani-Jayapura Buka Posko Natal  dan Tahun Baru 2024

Vicktor menyebut saat ini lapas Wamena  sedang memperkecil ruang gerak dari seluruh warga binaan. Ini merupakan konsekuensi apabila ada yang melarikan diri dimana dari petugas akan melakukan sekat atau mengunci semua pintu yang menjadi akses seluruh warga binaan yang ada dalam lapas.

“Jadi ada juga sel atau kamar yang memang harus dikunci terutama kamar tahanan, karena dalam satu blok itu ada yang statusnya narapidana dan ada yang statusnya tahanan, dan yang tahanan ini yang lebih di prioritaskan untuk dilakukan penguncian,”jelasnya.

Enam narapidana yang melarikan diri tidak berada dalam satu sel tahanan namun mereka terbagi di beberapa sel, dan usai mereka ini lari maka kamar-kamar yang mereka gunakan itu yang dilakukan penguncian bagi warga binaan yang masih ada di dalam, artinya aktifitas mereka sementara dibatasi dulu.

Baca Juga :  Ada yang Mulai Ngungsi

“Kami juga membatasi akses kunjungan ke lapas wamena, dan itu memang sesuai dengan SOP apabila terjadi resiko pelarian atau terjadi gangguan kamtib dalam lapas,” ujar Apono.

Seperti diketahui dari enam narapidana yang kabur ini ada Kopi Tua Heluka yang ikut di dalamnya. Kopi Tua merupakan salah satu anggora Kelompok Kriminal Bersenjata yang terbilang sadis dan kejam.  (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA– Koordinasi yang dilakukan pihak Upaya Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wamena pasca kaburnya enam narapidana yang melarikan diri 25 Februari lalu diintensifkan. Salah satunya membentuk tim khusus. Kepala Lapas Kelas II B Wamena Victor Yoin Apono mengatakan untuk pengejaran selain tim dari lapas wamena juga menggandeng  TNI/Polri.

Selain Polres Jayawijaya, ada juga 7 polres dari 7 kabupaten yang telah disurati untuk mambantu pengejaran,  selain itu, lapas juga berkoordinasi dengan Satgas Damai Cartenz, Badan Intelejen Negara (BIN), BAIS, Kodam XVII/ Cenderawasih, Kodim 1702/Jayawijaya, Satgas Maleo yang ada di Jayawijaya untuk melakukan pengejaran.

“Hampir semua satuan pengamanan yang ada di Kabupaten Jayawijaya kita libatkan untuk melakukan pengejaran,”kata Vicktor.

Baca Juga :  Dua Bulan, Merauke Tambah 1.092 Kasus Covid

Vicktor menyebut saat ini lapas Wamena  sedang memperkecil ruang gerak dari seluruh warga binaan. Ini merupakan konsekuensi apabila ada yang melarikan diri dimana dari petugas akan melakukan sekat atau mengunci semua pintu yang menjadi akses seluruh warga binaan yang ada dalam lapas.

“Jadi ada juga sel atau kamar yang memang harus dikunci terutama kamar tahanan, karena dalam satu blok itu ada yang statusnya narapidana dan ada yang statusnya tahanan, dan yang tahanan ini yang lebih di prioritaskan untuk dilakukan penguncian,”jelasnya.

Enam narapidana yang melarikan diri tidak berada dalam satu sel tahanan namun mereka terbagi di beberapa sel, dan usai mereka ini lari maka kamar-kamar yang mereka gunakan itu yang dilakukan penguncian bagi warga binaan yang masih ada di dalam, artinya aktifitas mereka sementara dibatasi dulu.

Baca Juga :  Opster TNI Bantu Pemulihan Masyarakat Pasca Konflik

“Kami juga membatasi akses kunjungan ke lapas wamena, dan itu memang sesuai dengan SOP apabila terjadi resiko pelarian atau terjadi gangguan kamtib dalam lapas,” ujar Apono.

Seperti diketahui dari enam narapidana yang kabur ini ada Kopi Tua Heluka yang ikut di dalamnya. Kopi Tua merupakan salah satu anggora Kelompok Kriminal Bersenjata yang terbilang sadis dan kejam.  (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/