Polisi Mulai Disiapkan Antisipasi Putusan MK
JAYAPURA-Persidangan sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua akan kembali digelar pada Senin (17/2) dengan agenda mendengar keterangan Yermias Bisai (YB). Sebelum sidang ini berlangsung, berbagai isu telah berkembang di masyarakat, termasuk dugaan ketidakharmonisan antara gubernur terpilih dan wakilnya. Sejumlah pihak menilai bahwa Yermias hanya menjadi simbol dalam kepentingan politik BTM, sehingga hubungan keduanya dikabarkan sedang tidak baik.
Selain itu, ada pula tuduhan bahwa kemenangan pasangan BTM-YB pada Pilkada Papua 27 November 2024 terjadi karena kecurangan, termasuk adanya gerakan mesin gereja untuk memenangkan pasangan tersebut.
Menanggapi isu tersebut, Pemerhati Politik, Victor Buefar menegaskan bahwa suara yang telah disalurkan oleh masyarakat Papua adalah murni pilihan rakyat dan lahir dari hati nurani mereka. Ia menilai bahwa tuduhan-tuduhan yang berkembang saat ini merupakan opini tidak berdasar yang sengaja dibuat oleh pihak tertentu.
Pendukung BTM-YB nampaknya mulai baper dengan isu-isu yang bereda di pulik. Bahkan setelah ini sudah dua kali memberi klarifikasi bahwa calon mereka masih baik-baik saja. Disini kata Victor pasangan BTM-YB mencerminkan amanat Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) yang mengakomodasi keterwakilan adat dan wilayah di Papua. Sebagai representasi dari Wilayah Adat Tabi dan Saireri, kepemimpinan mereka merupakan wujud keseimbangan politik dan budaya di Papua.
Ia juga mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah menjalankan tugasnya secara profesional, transparan, dan terbuka bagi publik. Sikap ini, menurutnya, penting untuk menjaga kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi dan supremasi hukum.
Victor menyesalkan adanya narasi yang mencoba mendiskreditkan pasangan BTM-YB, termasuk tuduhan bahwa BTM mengorbankan YB demi kepentingan politik.
“Faktanya, hingga saat ini BTM dan YB tetap solid dan terus berkomunikasi demi kepentingan rakyat Papua. Rakyat telah menentukan pilihan mereka melalui proses demokrasi yang sah,” tegasnya.’
Lebih lanjut, Victor mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tetap menjaga persatuan dan mengawal proses demokrasi agar berjalan adil, transparan, dan bermartabat.
“Saya mengajak masyarakat Papua untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban. Mari kita hormati putusan MK demi pembangunan Papua,” imbuhnya.’Sidang sengketa Pilkada Papua di Mahkamah Konstitusi masih akan terus berlanjut, dengan harapan keputusan yang diambil dapat mencerminkan keadilan serta menjaga stabilitas politik di Papua.”Karena kemenangam BTM-YB murni suara masyarakat yang disalurkan melalui hak konstitusional,” tegas Victor.
Sementara jelang putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Papua di Mahkamah Konstitusi (MK), Polda Papua merespon dengan meningkatkan patroli keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Adapun personel yang diturunkan sebanyak 175 personel untuk memastikan situasi tetap kondusif selama proses persidangan berlangsung.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Adi Prabowo, mengungkapkan bahwa kegiatan patroli ini telah dilakukan sejak jauh-jauh hari dan akan terus berlangsung hingga putusan MK diumumkan secara resmi.
“Kegiatan ini sudah kami lakukan dari jauh-jauh hari dan akan rutin dilakukan sampai putusan MK semuanya selesai untuk wilayah Papua. Kami terus berkolaborasi menghadapi dan menjamin keamanan selama proses sidang tersebut,” ujarnya kemarin.