Wednesday, February 12, 2025
30.7 C
Jayapura

SPBU Tutup Sementara, DLHK Terkendala Operasional

Iwan Ismulyanto (foto:Ismail/Cenderawasih Pos)

Masyarakat Diminta Buang Sampah ke Kontainer Sampah yang telah Disediakan

BIAK– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Biak Numfor mengalami kendala dalam operasional armada pengangkut sampah akibat perawatan SPBU Pertamina 84-98102 di Jalan Sisingamangaraja yang berlangsung selama sebulan ke depan.

Hal ini berdampak langsung pada pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sebelumnya digunakan oleh armada DLH, sebab di SPBU inilah suplai solar diberikan oleh Pertamina kepada masyarakat.

  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Biak Numfor, Iwan Ismulyanto, ditemui Senin (10/2), menjelaskan bahwa penutupan sementara SPBU tersebut karena harus memperbaiki tangkinya, memaksa pihaknya beralih menggunakan BBM jenis Dexlite. Namun, peralihan ini menimbulkan tantangan tersendiri karena harga Dexlite hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan solar.

Baca Juga :  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Biak Gelar Pasar Murah di Puncak STC Papua

  “Dalam anggaran kami, penggunaan BBM yang terplot adalah solar dengan harga sekitar Rp 6.800 per liter. Sementara, harga Dexlite mencapai sekitar Rp14.000 per liter. Ini tentu berdampak pada pengurangan jumlah operasional armada kebersihan yang bertugas mengangkut sampah di beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kota Biak,” ujar Iwan.

Untuk mengatasi keterbatasan operasional ini, DLH mengimbau masyarakat agar membuang sampah langsung ke kontainer sampah yang telah disediakan di sekitar 30 titik. Iwan menegaskan agar warga tidak lagi meletakkan sampah di pinggir jalan demi menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, DLH juga berencana memaksimalkan retribusi sampah, terutama untuk kategori rumah tangga dan perorangan. Saat ini, retribusi sampah baru berjalan untuk kalangan usaha yang pembayarannya dilakukan langsung ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Untuk penerapan retribusi sampah rumah tangga, DLH akan melakukan berbagai langkah koordinasi dengan Pemda, PLN, PDAM, Kadistrik, Lurah, serta pihak ketiga yang akan dilibatkan sebagai mitra. (il/wen)

Baca Juga :  Pertamina Pastikan Stok BBM Aman    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Iwan Ismulyanto (foto:Ismail/Cenderawasih Pos)

Masyarakat Diminta Buang Sampah ke Kontainer Sampah yang telah Disediakan

BIAK– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Biak Numfor mengalami kendala dalam operasional armada pengangkut sampah akibat perawatan SPBU Pertamina 84-98102 di Jalan Sisingamangaraja yang berlangsung selama sebulan ke depan.

Hal ini berdampak langsung pada pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sebelumnya digunakan oleh armada DLH, sebab di SPBU inilah suplai solar diberikan oleh Pertamina kepada masyarakat.

  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Biak Numfor, Iwan Ismulyanto, ditemui Senin (10/2), menjelaskan bahwa penutupan sementara SPBU tersebut karena harus memperbaiki tangkinya, memaksa pihaknya beralih menggunakan BBM jenis Dexlite. Namun, peralihan ini menimbulkan tantangan tersendiri karena harga Dexlite hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan solar.

Baca Juga :  Perbaiki Tata Kelola Dana Kampung, Terapkan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0

  “Dalam anggaran kami, penggunaan BBM yang terplot adalah solar dengan harga sekitar Rp 6.800 per liter. Sementara, harga Dexlite mencapai sekitar Rp14.000 per liter. Ini tentu berdampak pada pengurangan jumlah operasional armada kebersihan yang bertugas mengangkut sampah di beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kota Biak,” ujar Iwan.

Untuk mengatasi keterbatasan operasional ini, DLH mengimbau masyarakat agar membuang sampah langsung ke kontainer sampah yang telah disediakan di sekitar 30 titik. Iwan menegaskan agar warga tidak lagi meletakkan sampah di pinggir jalan demi menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, DLH juga berencana memaksimalkan retribusi sampah, terutama untuk kategori rumah tangga dan perorangan. Saat ini, retribusi sampah baru berjalan untuk kalangan usaha yang pembayarannya dilakukan langsung ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Untuk penerapan retribusi sampah rumah tangga, DLH akan melakukan berbagai langkah koordinasi dengan Pemda, PLN, PDAM, Kadistrik, Lurah, serta pihak ketiga yang akan dilibatkan sebagai mitra. (il/wen)

Baca Juga :  Di Biak, Kekurangan Guru Menjadi Catatan di HAN Tahun 2020

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya