Friday, September 20, 2024
33.7 C
Jayapura

Disinyalir Proses Delivery Macet Alasan Pilot Dibunuh

JAYAPURA – Pasca kasus pembunuhan pilot  Glen Malcolm pada Senin (5/8) lalu, hingga Kamis (9/8) teka teki terkait mengapa pilot asal New Zealand ini dibunuh masih menjadi pertanyaan besar. Pasalnya beberapa hari sebelumnya salah satu pimpinan TPN OPM, Egianus Kogoya menyatakan akan segera membebaskan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens dan selang berapa hari kemudian pilot New Zealand  lainnya justru dibunuh.

Salah satu akademisi Uncen, Marinus Yaung menyatakan bahwa TPN OPM harus jujur mengakui bahwa merekalah pelaku utama yang menembak dan membunuh sang pilot secara sadis di Distrik Alama kemarin.

Yaung mendapat informasi bahwa saat di bandara Alama ada komunikasi yang miss yang membuat anggota TPN OPM marah kemudian melakukan pembunuhan. Dosen Fisip Uncen ini menyebut disinyalir ada “Paket Penting” milik Egianus yang gagal terkirim sehingga anggota TPN OPM yang sudah menunggu di bandara Alama kesal dan marah kemudian melakukan pembunuhan.

Baca Juga :  Pegubin Tegang, KKB Tembak Pesawat dan Bakar Sekolah

Namun ini kata Yaung diluar kontrol Egianus alias bukan by design.  “Beberapa anggota kelompok OPM wilayah Nduga pimpinan Egianus Kogoya adalah pelaku utama. Tapi semua tanpa perintah Egianus  kemudian melakukan penembakan dan pembunuhan terhadap pilot Glen saat baru mendarat dan sedang menurunkan penumpang.

“Jadi pilot Glen ditembak  bukan sesuatu yang direncanakan. Tetapi terjadi secara tiba – tiba dan bukan direncanakan,” tambahnya.

Yaung mendapati informasi bahwa ada komunikasi melalui saluran komunikasi SSB yang kemudian terjadi keributan dalam komunikasi antara pilot Glen dengan anggota OPM yang datang mendekat ke pintu helikopter. Akibat miss komunikasi itulah anggota KKB atau OPM kemudian menembak pilot Glen. “Jadi sekali lagi kasus ini by accident,” tambahnya.

Baca Juga :  Sidang Perdana Lukas Enembe Digelar Pekan Depan

Ditanya soal komunikasi apa yang terjadi perdebatan, Yaung menambahkan bahwa diduga anggota OPM bertanya ke pilot Glen tentang “Paket Penting” dari Timika yang tidak dibawa oleh pilot Glen.

JAYAPURA – Pasca kasus pembunuhan pilot  Glen Malcolm pada Senin (5/8) lalu, hingga Kamis (9/8) teka teki terkait mengapa pilot asal New Zealand ini dibunuh masih menjadi pertanyaan besar. Pasalnya beberapa hari sebelumnya salah satu pimpinan TPN OPM, Egianus Kogoya menyatakan akan segera membebaskan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens dan selang berapa hari kemudian pilot New Zealand  lainnya justru dibunuh.

Salah satu akademisi Uncen, Marinus Yaung menyatakan bahwa TPN OPM harus jujur mengakui bahwa merekalah pelaku utama yang menembak dan membunuh sang pilot secara sadis di Distrik Alama kemarin.

Yaung mendapat informasi bahwa saat di bandara Alama ada komunikasi yang miss yang membuat anggota TPN OPM marah kemudian melakukan pembunuhan. Dosen Fisip Uncen ini menyebut disinyalir ada “Paket Penting” milik Egianus yang gagal terkirim sehingga anggota TPN OPM yang sudah menunggu di bandara Alama kesal dan marah kemudian melakukan pembunuhan.

Baca Juga :  BTM Tegaskan 100 Persen Maju Pilgub Papua, Wakil Dari Saireri

Namun ini kata Yaung diluar kontrol Egianus alias bukan by design.  “Beberapa anggota kelompok OPM wilayah Nduga pimpinan Egianus Kogoya adalah pelaku utama. Tapi semua tanpa perintah Egianus  kemudian melakukan penembakan dan pembunuhan terhadap pilot Glen saat baru mendarat dan sedang menurunkan penumpang.

“Jadi pilot Glen ditembak  bukan sesuatu yang direncanakan. Tetapi terjadi secara tiba – tiba dan bukan direncanakan,” tambahnya.

Yaung mendapati informasi bahwa ada komunikasi melalui saluran komunikasi SSB yang kemudian terjadi keributan dalam komunikasi antara pilot Glen dengan anggota OPM yang datang mendekat ke pintu helikopter. Akibat miss komunikasi itulah anggota KKB atau OPM kemudian menembak pilot Glen. “Jadi sekali lagi kasus ini by accident,” tambahnya.

Baca Juga :  Turun dari Kapal, Langsung Disemprot Desinfektan

Ditanya soal komunikasi apa yang terjadi perdebatan, Yaung menambahkan bahwa diduga anggota OPM bertanya ke pilot Glen tentang “Paket Penting” dari Timika yang tidak dibawa oleh pilot Glen.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya