Kelimanya bisa dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang bersama-sama dimuka umum melakukan kekerasan terhadap orang dengan ancaman hukuman pidana 5 tahun 6 bulan penjara.
Ia ditangkap di Jl. Surya Timur Blok II-X8 RT 008 RW 05 Jakarta Barat dan langsung dibawa ke Jayapura. Tercatat hampir 11 tahun kakek tiga cucu ini menghilang dan selama itu pula ia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Murib mengatakan, melihat aksi penolakan dari masyarakat akar rumput di beberapa kabupaten terkait revisi undang-undang otonomi khusus tahun 2001 dan penolakan daerah otonomi baru sehingga pada prinsipnya MRP menolak pemekaran.
“Baik puasa untuk sudara kami yang muslim dan persiapan paskah untuk saudara saudara Kristen, kita sebagai tokoh agama sudah siap untuk melayani,” kata Pdt Lipiyus kepada Cenderawasih Pos, Selasa (29/3)
Ada dua titik dari dua sisi yang dipasang alat perekam ini, baik yang dari arah Jayapura menuju daerah Dok maupun dari arah Dok menuju Jayapura, sehingga siapapun pengguna jalan yang melanggar dipastikan akan terekam.
Warga dan aparat memang sempat cemas mengingat dua hari berselang ternyata ada bunyi tembakan di Bandara Kenyam. Pihak keamanan juga belum bisa memastikan dari kelompok mana dan apa tujuan dari tembakan di bandara ini. Namun setelah itu situasi daeah berangsur – angsur pulih.
Kejadian ini sempat ramai di kalangan Kepolisian mengingat kabar yang tersebar adalah terjadi pengibaran bintang kejora dan penyanderaan terhadap salah satu korban yakni Bripda Jason Ohee.
Ia menjelaskan tahun 1992 dan tahun 1994 ketika ia mendaki bersama mantan Direktur WWF Region Papua, Benja Mambay, sudah terjadi penurunan. Dimana menurut Ricard luasannya sekitar 1 hingga 2 hektar dan dirinya yakin penyebab utamanya adalah karena perubahan iklim.
Gubernur Lukas Enembe melalui Juru Bicaranya Rifai Darus mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang hangat selama ini dari Federasi Rusia kepada seluruh mahasiswa asal Papua yang berkesempatan menempuh pendidikan tinggi di Rusia.
“Kejadian 26 Maret lalu mengirim pesan kepada negara untuk lebih serius menangani kelompok sipil bersenjata di Papua, harus ada upaya nyata dan cepat,” kata Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Kantornya, Senin (28/3) kemarin.