Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Tetap Siaga Meski Mulai Kondusif

Alda Air Bantah Pesawatnya Ditembak KKB

JAYAPURA–Pasca penyerangan Pos Marinir Perikanan Kuari Bawah di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga yang dilakukan Sabtu (26/3) pekan kemarin, situasi Kenyam, Nduga mulai kondusif.

Warga  dan aparat memang sempat cemas mengingat  dua hari berselang ternyata ada bunyi tembakan di Bandara Kenyam. Pihak keamanan juga belum bisa memastikan dari kelompok mana dan apa tujuan dari tembakan di bandara ini. Namun setelah itu situasi daeah berangsur – angsur pulih.

“Untuk saat ini situasi sudah kembali normal, masyarakat dan aktivitas berjalan seperti biasa,” kata Kapolres Nduga, AKPB I Komang Budhiarta melalui ponselnya, Selasa (29/3).

Meski demikian dikatakan pihaknya masih tetap melakukan siaga untuk memastikan tak ada aksi serupa. Seluruh pos TNI-Polri nampaknya melakukan hal serupa. “Ia kami tetap siaga sebab situasi sewaktu waktu bisa saja berubah,” tambah  Komang Budhiarta.

Kejadian penyerangan di pos marinir ini menjadi perhatian khusus mengingat kelompok penyerang pimpinan Egianus Kogeya bergerak menggunakan senjata GLM atau senjata pelontar granat. Kekuatan senjata ini tidak hanya bisa membunuh tetapi memiliki daya rusak yang cukup hebat. Terbukti dari serangan yang dilakukan terdapat 10 prajurit TNI  terluka dimana 2 di antaranya gugur atau tewas.

Pihak TNI-Polri sendiri belum melakukan pengejaran  dan masih memilih  untuk mengikuti perkembangan terkini. “Ia kami tidak mengejar, tunggu perintah,” jelasnya.

Baca Juga :  Siap Tinjau Kantor OPD, Pantau Penerapan Protokol Kesehatan

Kapolres  Komang Budhiarta menambahkan bahwa keberadaan pos marinir ini  sejatinya mendapat respon positif dari masyarakat. Pasalnya  personelnya dikenal kerap membantu masyarakat lewat program Komsosnya. “Ia masyarakat mengenal baik anggota di pos ini karena mereka sering turun dan membantu masyarakat. Itu sering sekali,” bebernya.

Pos marinir sendiri ditempatkan di lokasi tersebut karena ada kawasan perairan yang memang membutuhkan tenaga   prajurit Marinir meski biasanya marinir identik dengan wilayah laut ataupun pesisir.

Sementara Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool menyampaikan bahwa  sehari setelah kejadian pada Sabtu  pekan kemarin diakui ada sekelompok masyarakat di sekitar lokasi yang akhirnya memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman yakni ke arah Kenyam. Namun saat ini warga sudah kembali ke rumah masing – masing. “Ia kemarin kami mendapat laporan jika ada warga yang sempat mengungsi tapi tidak lama karena situasi mulai berangsur kondusif. Hanya yang jelas kami masih berjaga – jaga saja,” tutupnya.

Kelompok Egianus Kogeya sendiri dikenal kejam dimana pertama kali ia muncul dalam kasus pembunuhan karyawan PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 lalu.  Dari kasus pembantaian ini tercatat ada 31 karyawan PT Istaka Karya yang ditembak  hingga tewas di satu lokasi.

Sementara itu, management PT. Alda Air menyatakan tidak ada pesawat Alda Air yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kenyam, Kabupaten Nduga.

Baca Juga :  Natal Gabungan IKT Diperkirakan Dihadiri 10 Ribu Orang

Tidak benar pesawat Alda Air, Senin (28/3), ditembak di Kenyam,” ungkap Dirut PT. Alda Air, Ongen Lekenila yang dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (29/3).

Dikatakannya, apa yang diberitakan di salah satu media nasional mengutip pernyataan Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom tersebut tidak benar. Sebab pada hari Senin (28/3), tidak ada pesawat Alda Air yang terbang dan mendarat di Kenyam. Karena tiga unit pesawat milik Alda Air melayani angkutan BBM satu harga ke Yalimo, Karubaga serta Kobakma dan melayani angkutan beras PNS wilayah di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Selain itu pesawatnya juga melayani angkutan penumpang umum Sentani (DJJ)-Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Secara terpisah Kapolres Nduga AKBP Komang Budhiarta membenarkan bahwa tidak ada pesawat sipil yang ditembak KKB di Kenyam.

“Memang kemarin, Senin (28/3), terdengar bunyi tembakan yang dari laporan terungkap bila KKB menembaki Pos Satgas Mupe Koteka yang dijaga Yon Marinir 3,” ungkap Kapolres Komang Budiartha.

Pos Satgas Mupe itu berada di bawah dekat Sungai Kenyam, sedangkan bandara terletak di bagian atas, kata Komang seraya memastikan tidak ada pesawat yang terkena tembakan.

“Tercatat tiga pesawat yang Senin (28/3) terbang ke Kenyam dan semuanya aman,” tutur Komang Budhiarta. (ade/nat)

Alda Air Bantah Pesawatnya Ditembak KKB

JAYAPURA–Pasca penyerangan Pos Marinir Perikanan Kuari Bawah di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga yang dilakukan Sabtu (26/3) pekan kemarin, situasi Kenyam, Nduga mulai kondusif.

Warga  dan aparat memang sempat cemas mengingat  dua hari berselang ternyata ada bunyi tembakan di Bandara Kenyam. Pihak keamanan juga belum bisa memastikan dari kelompok mana dan apa tujuan dari tembakan di bandara ini. Namun setelah itu situasi daeah berangsur – angsur pulih.

“Untuk saat ini situasi sudah kembali normal, masyarakat dan aktivitas berjalan seperti biasa,” kata Kapolres Nduga, AKPB I Komang Budhiarta melalui ponselnya, Selasa (29/3).

Meski demikian dikatakan pihaknya masih tetap melakukan siaga untuk memastikan tak ada aksi serupa. Seluruh pos TNI-Polri nampaknya melakukan hal serupa. “Ia kami tetap siaga sebab situasi sewaktu waktu bisa saja berubah,” tambah  Komang Budhiarta.

Kejadian penyerangan di pos marinir ini menjadi perhatian khusus mengingat kelompok penyerang pimpinan Egianus Kogeya bergerak menggunakan senjata GLM atau senjata pelontar granat. Kekuatan senjata ini tidak hanya bisa membunuh tetapi memiliki daya rusak yang cukup hebat. Terbukti dari serangan yang dilakukan terdapat 10 prajurit TNI  terluka dimana 2 di antaranya gugur atau tewas.

Pihak TNI-Polri sendiri belum melakukan pengejaran  dan masih memilih  untuk mengikuti perkembangan terkini. “Ia kami tidak mengejar, tunggu perintah,” jelasnya.

Baca Juga :  Natal Gabungan IKT Diperkirakan Dihadiri 10 Ribu Orang

Kapolres  Komang Budhiarta menambahkan bahwa keberadaan pos marinir ini  sejatinya mendapat respon positif dari masyarakat. Pasalnya  personelnya dikenal kerap membantu masyarakat lewat program Komsosnya. “Ia masyarakat mengenal baik anggota di pos ini karena mereka sering turun dan membantu masyarakat. Itu sering sekali,” bebernya.

Pos marinir sendiri ditempatkan di lokasi tersebut karena ada kawasan perairan yang memang membutuhkan tenaga   prajurit Marinir meski biasanya marinir identik dengan wilayah laut ataupun pesisir.

Sementara Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool menyampaikan bahwa  sehari setelah kejadian pada Sabtu  pekan kemarin diakui ada sekelompok masyarakat di sekitar lokasi yang akhirnya memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman yakni ke arah Kenyam. Namun saat ini warga sudah kembali ke rumah masing – masing. “Ia kemarin kami mendapat laporan jika ada warga yang sempat mengungsi tapi tidak lama karena situasi mulai berangsur kondusif. Hanya yang jelas kami masih berjaga – jaga saja,” tutupnya.

Kelompok Egianus Kogeya sendiri dikenal kejam dimana pertama kali ia muncul dalam kasus pembunuhan karyawan PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 lalu.  Dari kasus pembantaian ini tercatat ada 31 karyawan PT Istaka Karya yang ditembak  hingga tewas di satu lokasi.

Sementara itu, management PT. Alda Air menyatakan tidak ada pesawat Alda Air yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kenyam, Kabupaten Nduga.

Baca Juga :  BPBD Provinsi Terus Koordinasi Dengan BMKG Terkait Cuaca Ekstrim

Tidak benar pesawat Alda Air, Senin (28/3), ditembak di Kenyam,” ungkap Dirut PT. Alda Air, Ongen Lekenila yang dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (29/3).

Dikatakannya, apa yang diberitakan di salah satu media nasional mengutip pernyataan Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom tersebut tidak benar. Sebab pada hari Senin (28/3), tidak ada pesawat Alda Air yang terbang dan mendarat di Kenyam. Karena tiga unit pesawat milik Alda Air melayani angkutan BBM satu harga ke Yalimo, Karubaga serta Kobakma dan melayani angkutan beras PNS wilayah di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Selain itu pesawatnya juga melayani angkutan penumpang umum Sentani (DJJ)-Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Secara terpisah Kapolres Nduga AKBP Komang Budhiarta membenarkan bahwa tidak ada pesawat sipil yang ditembak KKB di Kenyam.

“Memang kemarin, Senin (28/3), terdengar bunyi tembakan yang dari laporan terungkap bila KKB menembaki Pos Satgas Mupe Koteka yang dijaga Yon Marinir 3,” ungkap Kapolres Komang Budiartha.

Pos Satgas Mupe itu berada di bawah dekat Sungai Kenyam, sedangkan bandara terletak di bagian atas, kata Komang seraya memastikan tidak ada pesawat yang terkena tembakan.

“Tercatat tiga pesawat yang Senin (28/3) terbang ke Kenyam dan semuanya aman,” tutur Komang Budhiarta. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya