Guna memberi rasa aman bagi pedagang di Pasar Potikelek Wamena yang selama ini sering terganggu dengan adanya premanisme di pasar itu, Polres Jayawijaya mengerahkan personelnya untuk menertibkan premanisme di pasar itu, Sabtu, (11/3).
Nasib apes dialami Ignatius Lengari. Pasalnya, warga Kampung Hidup Baru, RT.001/RW 001 Distrik Tanah Miring ini kecurian 2 ekor sapi miliknya saat sapi tersebut sedang digembalakan di sekitar Lahan 2 SP 7 Tanah Miring Merauke, Rabu (8/3). Akibat pencurian ini, korban mengalami kerugian material sekitar Rp 25 juta.Â
Aksi pemalangan dan pengrusakan yang dilakukan sekelompok masyarakat di jalan Trans Nabire-Enarotali pada hari Sabtu (11/3) berujung ricuh. Aparat kepolisian yang mendatangi lokasi tersebut malah mendapat perlawanan dari warga. Warga menyerang polisi dengan batu dan panah. Akibatnya, salah satu anggota Brimob terluka di bagian bahu kiri.
Nasib malang dialami seorang wanita 31 tahun bernama Tasbiah. Pasalnya selain dia kehilangan uang sebesar Rp 1,3 juta karena dirampas, juga mengalami luka-luka akibat dikeroyok dengan 4 orang tak dikenal dengan menggunakan kayu dan parang.
  Aksi pencurian maupun pengrusakan terhadap fasilitas bandara ini masih terjadi karena menurut Ones Samperuru, masih ada bagian dari area bandara tersebut yang terbuka sekitar 300 meter dan menjadi pelintasan masyarakat dari jalan Mopah Lama ke Jalan Kamuzaun Merauke.Â
Aparat kepolisian klaim, kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya menewaskan seorang bocah, akibat tidak mendapat dukungan bahan makanan dari kepala Kampung di Kuyugawe. Korban merupakan anak Kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Koordinator Identifikasi kerusuhan Sinakma Wamena Theo Hesegem menyatakan untuk proses identifikasi pasti akan dilakukan investigasi seluruhnya semua proses yang kejadian pada tanggal 23 Februari lalu , tim yang terlibat di dalam itu ada beberapa teman-teman dan pihaknya sedang membangun komunikasi untuk memperkuat tim yang ada.
Penantian polisi untuk segera menjebloskan JK salah satu pria yang malang melintang  melakukan kejahatan di Kota Jayapura terwujud. Pasalnya disini polisi harus menunggu 5 tahun untuk bisa menjebloskan JK ke jeruri besi.
Wadansatgas Pamwiltasrat Yonif 132/BS Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa mengatakan pelaku berinisial BM (28) asal Vanimo PNG. Pelaku membawa dua butir munisi aktif yaitu berupa 1 (satu) butir munisi tajam Kaliber 7,62 mm dan 1 (satu) munisi tajam Kaliber 5,56 mm serta pisau lipat.
Kepolisian Resor Jayawijaya saat ini tengah mendalami 2 kasus penganiayaan yang terjadi di dua tempat berbeda di Kabupaten Jayawijaya, Minggu (26/2). Kedua kasus tersebut diketahui terjadi dalam waktu yang berdekatan yakni pukul 18.27 WIT dengan lokasi kejadian di Jalan Suci Wamena dan pada pukul 19.15 WIT bertempat di Jalan Sanger Wamena.