Kepala Karantina Pertanian Jayapura Muhlis Natsir mengatakan, Pemasangan Karpet Disinfektan ini merupakan bagian dari upaya untuk melakukan inovasi berdasarkan data yang terukur, demi mencegah masuknya virus PMK di Papua, salah satunya dengan memfasilitasi Karpet Disinfektan.
Makzi mengakui, memang ada kampung yang cukup lama dalam melakukan pencairan dana kampung, dimana dalam 1 tahun dilakukan selama III tahap, tahap pertama 40 % , tahap kedua 40 % dan tahap ketiga 20 %.
“Obat malaria sudah ada sejak 1 minggu lalu, tapi kita di Kota Jayapura waktu kehabisan pakai obat malaria kina, tapi sekarang sudah ada obat suntik, termasuk obat anti malaria DHP,’’katanya, Rabu (17/8) kemarin.
Bantuan diserahkan langsung Asisten II Setda Provinsi Papua oleh Dr. M. Musa’ad bersama Ketua BAZNAS Provinsi Papua Ir.H. Merza Edy Nadzari, di aula LPTQ Kotaraja, Selasa (16/8)lalu.
Kegiatan Bimtek dibuka Pj. Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si., bersama Ketua Komisi A DPRD Kota Jayapura Mukri Hamadi, Kepala DPMK Kota Jayapura Makzi L.Atanai, SH.,bersama narasumber berlangsung di Hotel Horison Ultima Entrop, Kamis (18/8)kemarin.
"Pembagian Sembako ini mulai dari jam 12.00 sampai pukul 20.00 WIT," ujar Agustinus D. Ohee selaku Ketua Panitia Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong, Kitorang Baku Bantu, kepada wartawan, Kamis (18/8).
“Saya berharap dan saya minta kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura kita menghayati, mengisinya pertama mempraktekkan di kehidupan sehari-hari dalam sikap hormat menghormati, saling harga menghargai sesama anak bangsa yang ada di Kota Jayapura kita hindari pertentangan dan konflik itulah cita -cita kemerdekaan untuk sejahtera, masyarakat adil dan Makmur,’’katanya.
Ia menjelaskan, Aksi repuh story atau Mimbar bebas tersebut sebelumnya direncanakan pada Pukul 10:00 WIT hingga berakhir, namun setelah Masa Aksi Mimbar bebas yang berjumlah 14 orang tiba di tempat aksi mimbar bebas sudah disana sudah ada anggota Polisi.
Pj Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, SE.,MM mengaku pihaknya sengaja melakukan pertemuan ini supaya ada informasi satu arah yang bisa dijelaskan kepada para tenaga honorer. Sekda juga mengaku siap memfasilitasi, sehingga menghadirkan Perwakilan BKD Papua, Kepala BPKP Kota Jayapura, Ketua Komisi A DPRD Kota Jayapura dan lainnya, untuk menjelaskan permasalah tenaga honorer dan K2 di Kota Jayapura.
"Kami telah melakukan penertiban tersebut karena ini sangat mengganggu keindahan dan kenyamanan yang ada di Kota Jayapura karena mereka berjualan di atas trotoar dan di depan Taman,”ungkap Muchsin, Rabu (10/8) kemarin.