Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

3.000 Obat Malaria Sudah Ada, Bantuan Kelambu 3 Tahun Sekali   

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengakui, saat ini Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah mendapatkan obat malaria yang beberapa waktu lalu sempat kosong.

  “Obat malaria sudah ada sejak 1 minggu lalu, tapi kita di Kota Jayapura waktu kehabisan pakai obat malaria kina, tapi sekarang sudah ada obat suntik, termasuk obat anti malaria DHP,’’katanya, Rabu (17/8) kemarin.

  Diakui, stok obat malaria diberikan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan  kemudian ke Pemprov Papua dan Pemkot Jayapura. Karena masih kesempatan pertama, Dinkes diberikan 3000. Dari jumlah ini, untuk di daerah Distrik Muara Tami yang diberikan lebih dari pada distrik lainnya di Kota Jayapura, karena kasusnya tertinggi di Distrik Muara Tami.

Baca Juga :  ODGJ di Kota Jayapura Banyak Wajah Baru

  “Kita baru dikasih 3000 obat anti malaria tapi jika kita kekurangan bisa minta lagi,’’imbuhnya.

Ditegaskan, kasus penyakit malaria di Kota Jayapura semua hampir mengalami peningkatan dan tertinggi di Distrik Muara Tami, ada juga di Waena, Yoka dan Tanjung Ria ini yang tinggi.

  Kadis juga menambahkan, dalam mengatasi penyakit malaria, Dinkes juga telah membagikan kelambu. Sebab, pemberian kelambu juga efektif dalam melindungi warga dari gigitan nyamuk bisa selama 3 tahun, karena dalam kelambu ada insektisida jika memang digunakan dengan baik. Namun juga harus ada kombain, tidak hanya dengan pemberian kelambu, tapi juga pemeriksaan secara massal. Karena Dinkes punya 200 kader bisa melakukan pemeriksaan rapid malaria di setiap kelurahan dan kampung. Untuk pembagian kelambu massal dilakukan setiap 3 tahun dan ini bantuan dari pusat.

Baca Juga :  Dua Lokasi Diintai, Polisi Amankan 195 Botol Miras

  Umumnya di Kota Jayapura orang jarang memakai kelambu, karena rumahnya sudah tertutup. Jadi efektif jika digunakan di rumah panggung dan pembagian massal kelambu dilakukan melalui mikro planning. Jadi masing-masing Puskesmas merancang ada berapa kelambu yang dibagikan ke kelurahan. (dil/tri)

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengakui, saat ini Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah mendapatkan obat malaria yang beberapa waktu lalu sempat kosong.

  “Obat malaria sudah ada sejak 1 minggu lalu, tapi kita di Kota Jayapura waktu kehabisan pakai obat malaria kina, tapi sekarang sudah ada obat suntik, termasuk obat anti malaria DHP,’’katanya, Rabu (17/8) kemarin.

  Diakui, stok obat malaria diberikan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan  kemudian ke Pemprov Papua dan Pemkot Jayapura. Karena masih kesempatan pertama, Dinkes diberikan 3000. Dari jumlah ini, untuk di daerah Distrik Muara Tami yang diberikan lebih dari pada distrik lainnya di Kota Jayapura, karena kasusnya tertinggi di Distrik Muara Tami.

Baca Juga :  Dipukul Kunci Motor, Korban Tewas Pendarahan di Otak

  “Kita baru dikasih 3000 obat anti malaria tapi jika kita kekurangan bisa minta lagi,’’imbuhnya.

Ditegaskan, kasus penyakit malaria di Kota Jayapura semua hampir mengalami peningkatan dan tertinggi di Distrik Muara Tami, ada juga di Waena, Yoka dan Tanjung Ria ini yang tinggi.

  Kadis juga menambahkan, dalam mengatasi penyakit malaria, Dinkes juga telah membagikan kelambu. Sebab, pemberian kelambu juga efektif dalam melindungi warga dari gigitan nyamuk bisa selama 3 tahun, karena dalam kelambu ada insektisida jika memang digunakan dengan baik. Namun juga harus ada kombain, tidak hanya dengan pemberian kelambu, tapi juga pemeriksaan secara massal. Karena Dinkes punya 200 kader bisa melakukan pemeriksaan rapid malaria di setiap kelurahan dan kampung. Untuk pembagian kelambu massal dilakukan setiap 3 tahun dan ini bantuan dari pusat.

Baca Juga :  Ganja Seberat Hampir 2 Kg Dimusnahkan

  Umumnya di Kota Jayapura orang jarang memakai kelambu, karena rumahnya sudah tertutup. Jadi efektif jika digunakan di rumah panggung dan pembagian massal kelambu dilakukan melalui mikro planning. Jadi masing-masing Puskesmas merancang ada berapa kelambu yang dibagikan ke kelurahan. (dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya